GBI PRJ (CK7)

Hidup ini merupakan sebuah perjalanan. Namun pertanyaannya, apakah kita masih memilih jalan yang sama dengan sebelumnya, ataukah mau mengambil jalan yang baru atau jalan yang lain ?

Matius 2 : 12
Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.

Mungkin ada orang-orang yang kelihatannya tidak punya potensi, namun Tuhan melawat mereka, seperti halnya para gembala domba. Sedangkan, ada orang-orang yang sebenarnya berpotensi, namun tidak dilawat oleh-Nya, misalnya seperti raja Herodes, yang jika ditarik lebih jauh merupakan keturunan suku Edom, dengan kata lain merupakan keturunan dari Esau.

Padahal, sesungguhnya raja Herodes memiliki kesempatan untuk melakukan hal yang baik, namun ia memilih takut kehilangan posisinya. Demikian juga, jika kita menyembah Tuhan, namun masih menyimpan ego dan kesombongan, kita akan kesulitan menjadikan Dia sebagai Raja di dalam hati dan hidup kita, seperti halnya raja Herodes yang lebih takut kehilangan posisi, harta, dan takhtanya. Demikian pula, orang-orang Farisi maupun ahli Taurat, yang saat itu hidup dalam politik maupun hal-hal yang agamawi saja, sehingga mengutamakan materi, bukannya sungguh-sungguh melakukan firman. 

• ‘Holy discontent’, para orang majus berjuang dan berusaha berjumpa dengan bayi Yesus. Mengapa mereka rela seperti itu ? Sebab, mereka mempunyai ‘holy discontent’ atau suatu ketidakpuasan yang kudus. Mereka tidak dipuaskan oleh posisi, jabatan, maupun hal-hal lahiriah lainnya. Apakah demikian juga dengan kita, memiliki ketidakpuasan yang kudus, selalu bertanya-tanya kepada Tuhan apa yang masih bisa kita kerjakan bagi Dia ? Memiliki segala sesuatu belumlah tentu menjadi jaminan kepuasan hati. Hanya Tuhanlah yang sanggup mengisi kekosongan hati manusia.

Seseorang yang punya kerinduan yang lahir dari dalam hati, tidak perlu dipaksakan. Apalagi, sesungguhnya Tuhan tidak memerlukan manusia, namun Ia melibatkan kita dalam kegerakan-Nya sebagai rekan sekerja-Nya. Karena itu bersyukur dan merasa terhormat. Sebab, sebaliknya kitalah yang membutuhkan Dia, tetapi sering kali bersikap seolah-olah tidak butuh Dia.

Waspada, akhir-akhir ini dunia berusaha mematikan setiap potensi dan pengharapan kita. Namun, janganlah takut, karena kita memiliki terang yang dari Tuhan. Karena itu, jangan mempermainkan kekudusan, urapan, serta hadirat Tuhan. Jangan suam-suam kuku, melainkan pilihlah untuk tidak berkompromi terhadap dosa. Tetaplah bersukacita, sekalipun keadaan demikian susahnya, oleh sebab sukacita yang dari-Nya merupakan kekuatan kita. 

Wahyu 6 : 6
Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata : Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."

Tuhan pasti memberikan jalan bagi orang-orang yang mempunyai ‘holy discontent’, hati yang senantiasa merindukan untuk melekat dengan Dia, merindukan hadirat-Nya, suara-Nya, dan perkenanan-Nya, serta keinginan untuk memuliakan Dia.

Jalan berbicara tentang masa, sebab untuk segala sesuatu ada waktunya. Jalan juga berbicara tentang proses, seperti halnya yang dialami oleh para orang majus yang mesti melalui padang gurun yang sangat panas saat siang, dan begitu dingin ketika malam. Mungkin saat ini, kita juga berada di “padang gurun”, dan dalam proses yang tidak mudah. Bersyukurlah apabila kita masih memiliki pikiran dan hati yang sehat serta benar, itu merupakan anugerah dari Tuhan, karena hari-hari ini banyak orang yang mengalami sakit mental. 

Jalan juga adalah berbicara tentang cara Tuhan bekerja, sebab Dia bukan hanya membuka jalan, melainkan juga sanggup untuk membuat jalan. 

Yesaya 43 : 19 - 21
Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya ? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku; umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku.

Sementara dunia ini tidak akan pernah memberikan jalan yang terbaik, Tuhan pasti mempunyai banyak cara dan jalan yang baru. Karena itu, pilihlah untuk tetap setia melekat kepada Tuhan, sebab Ia selalu punya cara untuk menolong. Tuhan kita adalah “Investor” terbaik dalam hidup ini yang mau membangun jalan melalui hidup kita yang sebenarnya mustahil, karena itu janganlah hitung-hitungan untung-rugi dengan Dia. Bukankah kita dulu seperti “padang gurun”, dan mungkin saat ini sedang berada di tengah situasi yang seperti “padang gurun” ? 

Tuhan sanggup mengadakan kesegaran jiwa, hati, dan pikiran bagi kita, meski di tengah keadaan yang menghimpit. Akan ada banyak juga pertobatan di berbagai tempat. 

• ‘Faith perception’
Belajarlah dari orang-orang majus yang memiliki ‘faith perception’ (pola pandang atau persepsi iman).

Matius 2 : 2
Dan bertanya-tanya : Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu ? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.

Jangan hanya pintar teori tanpa praktik, melainkan berjalanlah dalam iman, seperti halnya para orang majus yang berjalan menurut tuntunan bintang-Nya. Demikian juga kita, jika selalu mellihat dan mengamati ke bawah atau dunia, kita akan susah, namun apabila kita mau melihat ke atas kepada Tuhan, kita akan mengalami kemenangan. 

Ibrani 11 : 1 - 3
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.

Jika kita memiliki ‘faith perception’ atau mata iman, kita akan memandang Tuhan lebih besar, jauh daripada apa pun yang sedang kita alami. Karena itu, berikanlah teladan perjalanan iman juga kepada setiap orang, terutama anak-anak, dan keluarga kita. 

• ‘Obedience’
Akhirnya, orang majus memiliki ‘obedience’ atau ketaatan. Ketaatan merupakan jalan para raja. Ketaatan ialah ekspresi penyembahan yang terdalam. Ketaatan tidak pernah setengah-setengah, seperti halnya pemberontakan. Orang yang taat dengan sukacita kepada-Nya akan disertai, diberkati, dan diangkat oleh Tuhan. 

Percayalah, selalu ada jalan yang baru yang akan Tuhan sediakan dan bukakan. 

Tuhan Yesus Memberkati