GBI PRJ (CK7)

Kita dapat bersukacita dalam segala keadaan, apa pun yang terjadi, dan apa saja masalah yang sedang kita hadapi. Sukacita adalah kondisi suka hati, girang hati, dan kegirangan yang terjadi di dalam diri yang terpancar keluar.

Sukacita merupakan “barang mahal” hari-hari ini, apalagi dengan bertambahnya usia, di mana sepertinya keadaan hidup kita juga semakin tambah sukar. Dahulu hal-hal yang sederhana dapat membawa sukacita, namun seiring waktu sekarang tidak seperti itu lagi.

Sukacita (joy) tidaklah sama dengan senang (happiness). Sukacita dari dunia itu bergantung pada keadaan, namun sukacita yang dari Tuhan tidaklah tergantung pada keadaan.

Mengapa sukacita itu penting ?
• Karena sukacita itu menyehatkan dan menyembuhkan.
Tanpa sukacita, kita akan mudah stres. Dengan bersukacita kita dapat bertambah sehat. 

Amsal 17 : 22
Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

Amsal 17 : 22 (BIMK)
Hati yang gembira menyehatkan badan; hati yang murung mematahkan semangat.

• Karena sukacita itu menguatkan.
Dengan sukacita, terutama yang dari Tuhan, kita tetap kuat. Jangan andalkan kekuatan diri sendiri, melainkan terimalah sukacita surga yang merupakan kekuatan kita.

Nehemiah 8 : 10 (KJV)  
Then he said unto them, Go your way, eat the fat, and drink the sweet, and send portions unto them for whom nothing is prepared: for this day is holy unto our Lord: neither be ye sorry; _for the joy of the LORD is your strength.

• Karena sukacita itu bukti hubungan yang sehat dengan Tuhan.
Tetap intim, mau dituntun dan ditegur Tuhan, maka akan ada sukacita dalam hidup kita. Jika hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus, sukacita pasti ada bagi kita. 

Galatia 5 : 22 - 23 
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Bagaimana supaya kita bisa bersukacita dalam segala keadaan ?

1. Sadarlah bahwa kita sudah diselamatkan

Lukas 10 : 20  
Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.

Jangan lupa bahwa ada berkat terbesar yang telah kita terima, yakni jaminan keselamatan kekal bagi kita. Masalah apa pun yang terjadi, sekalipun belum selesai, kita dapat memilih untuk tetap bersukacita saja. 

2. Karena kita selalu punya pengharapan di dalam Tuhan.

Roma 5 : 5  
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Roma 5 : 5 (AMD)
Dan pengharapan tidak pernah mengecewakan kita karena Allah telah mencurahkan kasih-Nya untuk mengisi hati kita. Allah memberikan kasih-Nya kepada kita melalui Roh Kudus. Roh Kudus adalah hadiah Allah bagi kita.

Orang yang berharap pada Tuhan tidak akan pernah dikecewakan dan dipermalukan, sebab apa yang manusia tidak sanggup, Tuhan mampu melakukan perkara yang ajaib. Karena itu, bersukacitalah, Allah kita berkuasa. 

3. Karena cara pandang kita diperbarui.

Yakobus 1 : 2 - 3 (TSI)  
Saudara-saudari, setiap kali keyakinan kalian masing-masing diuji lewat berbagai kesusahan, anggaplah semua itu sebagai berkat dan bersukacitalah karenanya, sebab kamu tahu bahwa setiap ujian membuat kita semakin kuat untuk bertahan dalam keyakinan kita.

Ketika cara pandang kita diubah oleh Tuhan, maka kita penuh sukacita! Sekalipun mengalami masalah, kita dapat melihat kuasa, jalan keluar, dan kemuliaan Tuhan. Karenanya, jangan lagi bersungut-sungut, Ia sanggup bekerja di balik semua “badai”. Makin besar masalah kita, maka semakin besar juga kemenangan yang kita terima. Mintalah cara pandang yang baru dari-Nya.

4. Karena mengakui dosa dan menjauhi dosa.

Mazmur 51 : 9 - 11
Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju! Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali! Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku !

Kita tidak bisa hidup dalam dosa sekaligus bersukacita. Dosa adalah pencuri sukacita dan membuat kita terintimidasi, merasa tertuduh, dan takut. Akuilah dosa kita, sebab Ia setia dan adil. Ketika hati kita kembali bersih, sukacita kita juga akan penuh dan berlimpah lagi. Jangan tutup-tutupi dosa kita. Di balik pertobatan ada sukacita yang besar. 

5. Karena suka memberi dan melayani.

Kisah Para Rasul 20 : 35b
Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.

Sering kali, kita menerima sukacita itu hanya bagi diri sendiri, namun saat kita rela memberi, dan melayani, kita akan menjadi berkat bagi banyak orang. Lewat melayani, hidup kita jadi berarti dan betapa sukacita akan bertambah-tambah. 

6. Minta pada Roh Kudus.

Yohanes 14 : 26  
Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Milikilah kerinduan bergaul karib dengan Roh Kudus setiap waktu, Roh Kudus adalah Penolong dan Penghibur yang diutus oleh Allah Bapa kita. Bukalah hati senantiasa kepada kehadiran Roh Kudus, sebab Dia sumber sukacita yang sejati. 

Tuhan Yesus Memberkati