GBI PRJ (CK7)

Hari ini kita belajar untuk pertama kalinya suatu poin yang sangat sensitif dan penting untuk dibahas, yaitu tentang ‘mental health’, tetapi melalui Firman Tuhan, kita juga bisa menemukan jawaban dari segala sesuatu yang sedang kita hadapi. 

Ketika kita sedang bergumul dengan kesehatan mental, dan banyak sekali orang yang sedang bergumul sendirian dengan mental health, dan merasa lumpuh di dalam dirinya, ada satu cerita Alkitab yang dapat menguatkan :

Markus 5 : 1 – 5
Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. Orang itu diam di sana dan tidak ada seorang pun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak : "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi ? Demi Allah, jangan siksa aku !" Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya : "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini !" Kemudian Ia bertanya kepada orang itu : "Siapa namamu ?" Jawabnya : "Namaku Legion, karena kami banyak." Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya : "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya !" Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka. Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.  Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu : "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau !" Orang itu pun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.

Ada banyak makna rohani yang bisa menjadi kunci terobosan bagi jiwa-jiwa yang sedang terluka, berbeban berat, dan sedang mengalami kesehatan mental. Ada tiga hal yang bisa kita pelajari untuk mengalami kesembuhan mental :

1.    Kesembuhan dimulai dari kejujuran. 
Saat Tuhan Yesus bertanya kepada kita, kita harus benar-benar memperhatikan apa yang sedang Tuhan maksudkan. Tuhan Yesus adalah adalah Guru, Ia ingin menyingkapkan sesuatu yang dalam, yang masih tersembunyi. Apakah masalah kita yang sesungguhnya ? ‘Mental health’ adalah sesuatu yang kompleks dari segala akar permasalahan. 

Beberapa permasalahan mental health seperti : 
a.    Problem sosial, jauh dari komunitas, mental health kita kadang terjadi dari kecemasan dan trauma masa lalu. Kita perlu membangun ‘emotional boundaries’ karena kita sangat berharga dan pantas untuk bahagia. Penting bagi kita untuk mengatur beberapa ‘emotional boundaries’, dan jangan hidup dengan menyalah-nyalahkan orang-orang lain.

b.    Problem biologis, mood yang tidak baik 80% disebabkan oleh gaya hidup yang tidak benar dan tidak sehat, karena itu usahakan tidur dan makan yang teratur supaya regulasi emosi kita lebih baik.

c.    Problem psikologis, berguna untuk menata cara berpikir kita, sebab itu miliki pikiran Kristus, dan penting untuk melakukan maupun mengikuti pemuridan di gereja.

d.    Problem spiritual, bisa juga dipengaruhi oleh spiritual seperti di bawah pengaruh roh jahat, kebingungan, masuk ke dalam alam roh jahat, tetapi semua roh harus tunduk di dalam nama Yesus. 

Kita semua harus meningkatkan kewaspadaan terhadap issue kesehatan mental. Misalnya, orang yang paling sulit untuk ditolong :
-    Orang yang tidak sadar, dan selalu menyangkal sebenarnya perlu pertolongan.
-    Orang yang tidak merasa perlu ditolong.
-    Orang yang tidak butuh kebenaran, hanya butuh pembenaran.

2.    Kesembuhan datang dengan tujuan. 
Awal dari permulaan kesembuhan ‘mental health’ adalah kita harus jujur mengakui sisi gelap dan pemasalahan kita, sebab minta bantuan bukanlah sesuatu yang memalukan, melainkan tanda untuk mau mengalami kesembuhan. 

Kesembuhan datang saat kita memiliki tujuan hidup, ada suatu yang sangat berharga tentang tujuan hidup, dan jangan hidup yang hanya berpusat pada diri sendiri. Sebab, ada suatu istilah keadaan ‘rumination’ atau pikiran yang berulang-ulang pada hal yang sama, terus membalas atau membahas kesalahan, rasa sakit, dan luka lama. 

3.    Kesembuhan : ‘come as you are’. 
Perasaan kita penting, tetapi itu bukan tuan atas hidup kita, sebab orang yang dewasa rohani akan sehat dan kuat hidupnya, serta tidak disetir oleh perasaan.

Mazmur 42 : 6
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku ? Berharaplah kepada Allah ! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku !

Tuhan yang menyembuhkan mental dan perasaan kita, kita diselamatkan bukan karena perbuatan baik, tetapi untuk melakukan pekerjaan dan perbuatan yang baik. 

Saat saling melayani, kita tidak hidup ‘self-centered’ atau egois, tetapi mulai belajar berbagi. Sang Pembuat mujizat juga ingin bertemu dengan kita sekarang. Jika Tuhan Yesus saja menghampiri orang yang kerasukan saat masih dalam kondisi yang rusak, bobrok, belum waras, dan ditinggalkan, terlebih lagi Ia ingin bertemu dengan kita. ‘Healing comes to you as you are,’ dan Dia selalu datang menghampiri sebagaimana kita adanya saat ini.

Tuhan Yesus Memberkati