GBI PRJ (CK7)

Apakah yang kita lakukan jahat di mata Tuhan ?

2 Samuel 11 : 27
Setelah lewat waktu berkabung, maka Daud menyuruh membawa perempuan itu ke rumahnya. Perempuan itu menjadi isterinya dan melahirkan seorang anak laki-laki baginya. Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata Tuhan.

Dalam bahasa Inggris, kata ‘jahat’ di atas salah satunya memakai kata ‘displeased’ yang berarti tidak disukai atau tidak menyenangkan. Beda antara dosa dengan kejahatan. Dosa bisa saja diampuni oleh Tuhan ketika kita datang minta ampun kepada-Nya serta bertobat sehingga merasakan kedamaian yang sejati, namun sesuatu yang jahat adalah biasanya dilakukan secara berulang-ulang. 

Dalam hukum yang berlaku di suatu negara juga jarang atau bahkan tidak disebutkan sama sekali tentang dosa, melainkan kejahatan. Itulah yang dilihat oleh Tuhan terhadap Daud, bahwa apa yang dilakukannya itu jahat. Padahal, ia dipanggil, dipilih, dan ditetapkan oleh-Nya yang seharusnya menyenangkan hati-Nya, tetapi bukan berarti Allah salah atau gagal, melainkan manusialah yang sering kali bersalah dan mengalami kegagalan, dan memiliki banyak kelemahan ataupun kekurangan.

Karena itu, jangan sampai apa yang kita perbuat itu jahat di mata Tuhan. Hiduplah baik-baik di mata-Nya, apalagi dengan banyaknya ancaman bencana, serta tidak ada yang pasti dalam kehidupan. Dengan menyenangkan hati Tuhan dan setia beribadah kepada-Nya, kita akan memperoleh tempat perlindungan yang aman, serta mengalami pembelaan, pemeliharaan, dan penyediaan dari-Nya. Bersama dengan-Nya, beban kita menjadi ringan.  

Tuhan Allah kita tidak pernah satu kali pun berbuat jahat atau tidak setia terhadap kita, justru kitalah yang sering kali demikian terhadap Dia. Memasuki 2025, Tahun Penuaian (The Year of Harvest), tetaplah berbuat baik bagi Tuhan, menyenangkan hati-Nya, dan menyebarkan tentang Tuhan Yesus kepada banyak orang.

Jangan lagi hidup sembarangan dengan Tuhan.

Apa pun yang menjadi godaan, tantangan, atau yang sedang kita hadapi, taatilah perintah Tuhan, sekecil apa pun itu. Tuhan sanggup memberikan dan menyediakan yang terbaik, serta mengadakan pembedaan bagi kita.

2 Samuel 11 : 1
Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.

Menjelang pergantian tahun dalam beberapa hari ini, apa juga yang akan kita lakukan, apakah sekadar merayakan dengan pesta pora, ataukah datang dalam doa dan hadirat Tuhan. Prediksi-prediksi orang-orang dunia bisa saja berubah, tetapi janji-janji dalam firman Tuhan adalah pasti terjadi.

Jangan seperti raja Daud, yang waktu itu sebelum jatuh dalam dosa dengan Batsyeba, sang raja terbiasa pergi maju berperang bersama umat Israel, namun pada hari itu ia tidak melakukannya. Dengan kata lain, janganlah meninggalkan atau memutus kebiasaan-kebiasaan baik yang kita lakukan, melainkan lanjutkanlah semua itu. 

Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan melakukan apa yang baik, memberkati, dan menantikan pertolongan dari Allah yang menyelamatkan kita.

Akhirnya, berhentilah melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. 

Sebab, masih banyak hal yang perlu kita perjuangkan dan perangi, terutama dalam peperangan rohani hari-hari ini. Dan perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, dan roh-roh jahat di udara (Efesus 6 : 12).

Jika kita setia, bertahan sampai akhir, dan melakukan apa yang berkenan, Tuhan sendiri yang akan memberikan kemenangan dan kedamaian yang sejati, memberkati, membela, dan melindungi kita.

Selamat menyongsong dan memasuki tahun yang baru 2025 bersama Tuhan, dan hidup dengan baik di mata Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati