• Integrity Convention Center
    Mall MGK Lt. 9
  • Contact (Office Hour)
    021 2239 4777
  • Worship Service
    07:00 - 16:30 WIB

JANGAN SUAM-SUAM KUKUEv. Dr. Indri Pardede

  • Ev. Dr. Indri Pardede
  • 13 April 2025
  • Ibadah Raya 2 - 3 (Onsite)
  • Pk. 09:00, 11:30 WIB

Yesus adalah Anak Domba Allah. Mengapa dikatakan demikian ? Karena, salah satunya adalah Yesus menjadi Korban Persembahan untuk menebus dosa kita. 

Yohanes 1 : 35 – 37 
Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata : "Lihatlah Anak domba Allah !" Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.

Yesaya 53 : 7
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Matius 3 : 9
Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu : Abraham adalah bapa kami ! Karena aku berkata kepadamu : Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini !

Sayangnya, pertanyaannya, masihkah kita memiliki roh serta kasih yang suam-suam kuku terhadap Tuhan ? Padahal, Tuhan Yesus telah berkorban bagi kita, dan Ia mau supaya kita dan roh kita menyala-nyala bagi Dia. Bukan karena sekadar ikut-ikutan, namun karena sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi kita. 

Wahyu 3 : 15 - 16
Aku tahu segala pekerjaanmu : engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas ! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Matius 22 : 36 - 39
"Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat ?" Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah : Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Iblis tidak akan takut apabila kita “sekadar” beribadah ke gereja, membaca Alkitab, rajin pelayanan, namun ia akan gemetar apabila kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, tidak suam-suam kuku, menyadari betul akan kebaikan-Nya, mencari, mengejar, serta mengikuti Dia. Apalagi dengan melihat keadaan-keadaan dunia akhir-akhir ini, bahkan di negara-negara yang seharusnya merupakan negara Kristen, namun mereka suam-suam kuku terhadap Tuhan Yesus. Banyak hal yang tidak baik, serta sukar. Kita tidak akan kuat serta bertahan jika tidak tetap dekat, dan melekat dengan Tuhan. 

Wahyu 12 : 12
Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut ! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.

Kejadian 19 : 15 - 17, 26
Ketika fajar telah menyingsing, kedua malaikat itu mendesak Lot, supaya bersegera, katanya : "Bangunlah, bawalah isterimu dan kedua anakmu yang ada di sini, supaya engkau jangan mati lenyap karena kedurjanaan kota ini." Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan isteri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab TUHAN hendak mengasihani dia; lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana. Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang : "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap” ... Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.

Hari ini, kita juga akan diingatkan dan belajar dari hewan-hewan yang bahkan dapat dipakai oleh Allah, untuk menegur serta mengingatkan kita semua agar tidak memiliki roh yang suam-suam kuku, melainkan roh yang menyala-nyala :

•    Gagak

1 Raja-raja 17 : 3 – 5 
"Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana." Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.

Ada masalah besar di depan kita nanti. Namun, Tuhan sanggup memakai burung gagak untuk mengingatkan kita, supaya memiliki sikap hati yang melayani, tidak mencari pengakuan manusia, tidak membeda-bedakan orang ataupun memandang muka, suka berbagi, tidak hitung-hitungan, konsisten, serta berkomitmen hanya kepada-Nya. Ingat, melayanilah dengan hati kepada Tuhan, bukan sekadar melayani secara fisik saja. Mengasihilah tanpa syarat. Layanilah Tuhan, dan bukannya melayani diri sendiri.

Lukas 10 : 41
Tetapi Tuhan menjawabnya : "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara.”

Amsal 19 : 17
Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.


•    Ayam

Matius 26 : 74 – 75 
Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah : "Aku tidak kenal orang itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam. Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya : "Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.

Petrus bertobat, mengakui, dan menyadari kesalahannya bahkan dari teguran “kokok” seekor ayam. Tuhan mengingatkan untuk kita mengucapkan perkataan yang meneduhkan hati dan jiwa, serta menjaga komitmen. Janganlah memiliki mulut atau perkataan yang menghancurkan seperti istri Ayub, melainkan jadilah orang benar yang mengeluarkan kata-kata hikmat, dan membangun. Jika roh kita menyala-nyala dan mengasihi Tuhan, perkataan kita tidak akan selalu menghakimi orang lain. Namun, Tuhan dan firman-Nya mungkin menegur kita karena Ia sangat mengasihi serta menyayangi kita.

Yohanes 9 : 1 – 3 
Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya : "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta ?" Jawab Yesus : "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.”

Lukas 4 : 35 – 36 
Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya !" Dan setan itupun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya. Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya : "Alangkah hebatnya perkataan ini ! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan merekapun keluar."


•    Semut

Amsal 6 : 6
Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak.

Belajarlah dari seekor semut yang mungkin sering kali tidak diperhatikan, namun memiliki solusi. Jadilah pencari solusi (solution-oriented) seperti Tuhan Yesus terhadap banyak masalah, bukan pembuat masalah; mampu mengecilkan masalah besar, serta menghilangkan masalah kecil, bukannya malah mengungkit-ungkitnya dan membesar-besarkannya. Tidak ada jalan buntu dalam Tuhan, melainkan pasti ada jalan keluar.

1 Korintus 10 : 13
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.


•    Domba

Yohanes 1 : 29
Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata : "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.”

Dari seekor domba juga, kita dapat belajar supaya tidak egois, rela berkorban, dan melepaskan hak, serta mengalah. Tidak berdalih, tidak memberontak, dan tidak membela diri secara berlebih-lebihan.

Kisah Para Rasul 8 : 32
Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut : Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.


•    Babi

Matius 8 : 28 – 32 
Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu. Dan mereka itupun berteriak, katanya : "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya ?" Tidak jauh dari mereka itu sejumlah besar babi sedang mencari makan. Maka setan-setan itu meminta kepada-Nya, katanya : "Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu." Yesus berkata kepada mereka : "Pergilah !" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati di dalam air.

Babi menjadi “tempat” untuk Iblis masuk ke dalamnya, walaupun sebenarnya padahal hewan itu mungkin tidak mau tinggal dalam dosa. Tetapi, berbeda dengan itu, sayangnya masih banyak orang Kristen yang memilih kompromi dan tinggal dalam dosa, meskipun pelayanan ataupun terlihat rohani dan baik dari luar. Jika seekor hewan saja tidak mau “tambal sulam” dengan dosa, bagaimana dengan Saudara dan saya ?


•    Ikan

Yunus 1 : 17
Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.

Yunus 2 : 10
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan ikan itupun memuntahkan Yunus ke darat.

Jika seekor ikan saja taat dan tidak menunda-nunda untuk mengikuti perintah Tuhan, bagaimana dengan kita ? Masihkah kita menunda-nunda dan berdalih-dalih untuk taat kepada-Nya ? Jangan lagi beralasan dalam melayani, mengasihi, menaati Tuhan. Berdoalah dan minta kepada Roh Kudus untuk memampukan kita. 

Tuhan memang tidak mencari orang yang sempurna, tetapi memiliki hati serta roh yang tidak suam-suam. Jika Ia telah rela mati, sangat mengasihi, serta panjang sabar bagi kita, karena itu janganlah suam-suam kuku dengan Dia, melainkan milikilah roh yang menyala-nyala, melayani, serta mengasihi Dia.

Tuhan Yesus Memberkati

No. Rekening Persembahan CK7

GBI PRJ

Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ

Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ

Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ

Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ

Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ

GBI PRJ Pluit

Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit

Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit

Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit

Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit

Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit

GBI PRJ Mandarin Service

Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service

Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service

Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service

Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service

GBI HCR (Hawaii City Resort)

Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival

Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival

Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival

Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival

Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival

GBI Alam Sutera Mall

Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall

Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall

Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall

Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall

Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall

GBI Intercon

Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon

Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon

Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon

Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon

Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon

GBI Q BIG

Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG

Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG

Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG

Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG

Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big

GBI St. Moritz

Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz

Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz

Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz

Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz

Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz

NOW AVAILABLE Mobile Apps GBI PRJ (CK7)

Fatal Error !