GBI PRJ (CK7)

Semua manusia pasti pernah mengalami kekuatiran dalam hidupnya. Hal ini umum terjadi dan manusiawi. Sebagai orang percaya, kita juga mengalami hal itu. Namun, untuk mengatasi rasa kuatir itu utamakan Tuhan di atas kekuatiran kita.

Matius 6 : 25 - 34
Hal kekuatiran "Karena itu Aku berkata kepadamu : Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian ? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu ? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya ? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian ? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu : Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya ? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata : Apakah yang akan kami makan ? Apakah yang akan kami minum ? Apakah yang akan kami pakai ? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Dari bacaan di atas, kita percaya bahwa :

1. Tuhan mengerti dan peduli kekuatiran kita (ayat 25)

• Tuhan Yesus mengangkat topik kekuatiran, dengan topik kekuatiran yang sangat relevan dengan challenge yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

• Tuhan menggambarkan hal-hal yang ”menguatirkan” itu dengan perumpamaan tentang makanan, minuman dan pakaian.

• Dari tiga hal di atas, kita mengetahui bahwa Tuhan ada dalam hidup kita dan mengerti kesulitan kita.

2. Pemeliharaan Tuhan melampaui jalan pikir manusia (ayat 26-30)

• Tuhan Yesus meminta kita untuk memperhatikan burung-burung dan bunga bakung.

• Burung-burung yang tidak menanam atau menuai, Tuhan memelihara dengan memberikan mereka makanan. Bunga bakung tidak bekerja dan tidak memintal, tapi keindahannya melebihi pakaian Raja Salomo.

• Dari dua contoh di atas, Tuhan menyampaikan kepada kita, bahwa apabila Tuhan memedulikan ciptaan-Nya yang paling kecil, apalagi kita yang diciptakan serupa dan segambar dengan Allah.

• Frasa “hai orang yang kurang percaya” menunjukkan bahwa kekuatiran lahir dari ketidakpercayaan atas pemeliharaan Allah.

3. Kekuatiran berlebih : tanda orang tidak beriman (ayat 31-32)

• Tuhan kembali menggambarkan hal-hal yang ”menguatirkan” itu dengan perumpamaan, makanan, minuman dan, pakaian.

• Tuhan sampaikan bahwa ketiga hal tersebut dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.

• Artinya, apabila kita fokus dengan hal-hal tersebut, kita ini hidup seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah.

Apa yang harus kita lakukan ?

1. Tuhan sebagai yang utama dan terutama (ayat 33)

• Kerajaan Allah memiliki arti otoritas dan kuasa dari Tuhan yang memampukan kita untuk menjalani kehidupan.

• Tuhan mau kita hidup dengan mengandalkan perintah dan kuasa dari Tuhan, dengan tidak mengandalkan kekuatannya sendiri. 

2. Hidup dalam kebenaran dan perintah Allah (ayat 33)

• Kebenarannya memiliki arti perintah Firman Tuhan bagi kita dalam menjalani kehidupan.

• Apabila kita hidup dengan mengandalkan kuasa Tuhan dan taat akan Firman-Nya, segala sesuatu akan ditambahkan kepadamu.

Matius 6 : 34
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.

Tuhan Yesus Memberkati