GBI PRJ (CK7)

Menjadi murid Yesus harus konsisten, karena itu adalah bukti kasih dan kesetiaan kita kepada-Nya. Tanpa konsistensi, iman akan layu, dan hanya orang yang bertahan sampai akhir yang akan diselamatkan.

Galatia 6 : 9
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menyerah.

Konsisten menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti tetap, tidak berubah-ubah, atau selaras. Kata Konsisten bisa menunjuk kepada seseorang maupun kepada suatu benda atau keadaan. Salah satu tantangan terbesar dalam kehidupan orang percaya bukanlah memulai sesuatu, melainkan tetap menjaga dan menyelesaikan sampai akhir tujuan atau cita-cita dengan konsisten.

Contoh konsistensi dalam penggembalaan di GBI Jl. Gatot Subroto dan GBI PRJ Group (CK7) :

• MDPJ GBI Jalan Gatot Subroto setiap hari Sabtu minggu pertama, awal bulan

• Doa Fajar Zoom setiap hari Senin s/d Sabtu Pk. 04.45 WIB

• Menara Doa setiap hari mulai Pk. 15.00 - 21.00 WIB

• CK7 Online Bible Study setiap Hari Senin s/d Jum’at, Pk. 20.00 WIB

Contoh tindakan konsistensi, bagaimana Michael Jordan (Atlit Basket Amerika) bisa menjadi Hebat :

• Tahun 1982 Michael Jordan bergabung dengan tim Universitas North Carolina

• Tidak mendapatkan beasiswa dalam jalur prestasi

• Asisten pelatih (Roy Williams) mengatakan Michael Jordan harus berusaha lebih keras daripada rekan-rekan setimnya

• Kondisi fisik - tinggi badan Michael Jordan dibawah rata-rata

• Michael Jordan membawa Universitas North Carolina juara antar seluruh Universitas di Amerika pada tahun 1982

• Michael Jordan terpilih sebagai MVP (Most Valuable Player) sebanyak 5 kali

• Michael Jordan membawa Chicago Bulls menjuarai Kompetisi NBA sebanyak 6 kali

• Rekan-rekan setim-nya mengatakan Michael Jordan sangat serius baik di waktu sesi latihan maupun saat pertandingan

Michael Jordan : Saya tidak melakukan sesuatu dengan setengah hati, karena jika saya melakukannya dengan setengah hati maka hasil yang saya dapatkan juga setengah hati.

1. Kita tidak dapat konsisten jika mengandalkan kekuatan sendiri.

Yohanes 15 : 5
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

Tanpa Tuhan, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Konsistensi dalam kehidupan rohani hanya bisa terjadi dari “Hidup yang melekat kepada Kristus.” Jadi, kalau kita ingin konsisten dalam doa, pelayanan, dan kasih - jangan fokus pada usaha sendiri, tapi fokus pada hubungan kita dengan Tuhan.

2. Konsistensi adalah tanda kedewasaan rohani.

Matius 24 : 13
Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

Konsistensi itu sebagai tanggung jawab pribadi kita kepada Tuhan, sebagai seorang yang dewasa kita memiliki tanggung jawab yang harus dipertanggung jawabkan dan tidak bisa sesuka-suka hati dalam menjalani kehidupan ini. Konsistensi itu adalah suatu tindakan nyata yang bisa dilihat dan diukur dari pertumbuhan rohani seseorang.

Yakobus 2 : 17
Demikian juga halnya dengan iman: jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.

Kedewasaan rohani harus sejalan dan tercermin dalam perbuatan-perbuatan nyata seorang percaya. Apakah setia berdoa ? Apakah setia membaca dan merenungkan Firman Tuhan ? Apakah kita sudah menjadi saksi Kristus ? Apakah hidup dalam ketaatan dan setia dalam beribadah ?

Pada pemerintahan zaman Darius, Daniel tetap konsisten untuk berdoa tiga kali sehari walaupun akan ada konsekuensi untuk tindakan ini adalah hukuman mati dengan dilemparkan ke dalam kandang/gua singa.

3. Ada mujizat besar bagi orang yang konsisten.

Matius 15 : 21 - 28
Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru : Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita. Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya : Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak. Jawab Yesus : Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata : Tuhan, tolonglah aku. Tetapi Yesus menjawab : Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing. Kata perempuan itu : Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya. Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya : Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki. Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Konsistensi dapat mengubah segala situasi dan keadaan sesulit apapun. Perempuan Kanaan ini mengalami Mujizat dari Tuhan dan anak perempuannya disembuhkan dan dipulihkan.

Waktu Tuhan akan datang, dan Ia akan memberi mujizat yang besar bagi mereka yang tetap konsisten dan yang hidup dalam setiap kebenaran-kebenaran Firman Tuhan.

Tuhan memanggil setiap kita untuk menjadi orang percaya yang konsisten - yang tetap berdoa, tetap berharap, dan tetap taat, apapun keadaannya. Jika Ia sudah memanggil setiap kita, saya yakin dan percaya bahwa panggilan dari Tuhan untuk setiap kita tidak pernah salah. Tuhan Yesus konsisten untuk mengasihi kita, maka Ia juga layak menerima konsitensi dan kesetiaan kita.

Konsistensi membawa perubahan besar :

1. Konsistensi lahir dari hubungan intim dengan Tuhan.

2. Konsistensi adalah tanda kedewasaan rohani.

3. Konsistensi melahirkan mujizat yang besar.

Tuhan Yesus Memberkati