Di kekristenan, segala sesuatunya biasanya berbicara tentang relasi atau hubungan, baik dengan orang lain, namun terutama dengan diri kita sendiri. Ya, ada hubungan dengan diri kita sendiri. Me and myself. Bagaimana keadaan hubungan kita dengan diri kita sendiri saat ini ? Pernahkah kita mencoba menyapa diri kita : “Hello, how are you ?” Apa kabar, (nama kita) ? Bagaimana keadaanmu, (nama kita) ?
Pertanyaan-pertanyaan yang mungkin sederhana, namun kita menyepelekannya. Mungkin juga kita menutupi keadaan yang sebenarnya akan diri kita, ataupun takut untuk mengakuinya oleh karena alasan atau berbagai penyebab apa pun, seperti trauma, dan lain sebagainya, sehingga berpura-pura kuat maupun menyibukkan diri dengan berbagai hal. Padahal, mengasihi diri pun merupakan hal yang baik, namun bukannya mengasihani ataupun terlalu selalu mementingkan diri sendiri, egois, dan tidak pernah memikirkan tentang orang lain.
Matius 22 : 37 – 40
Jawab Yesus kepadanya : "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah : Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Apa saja yang sebaiknya kita ketahui tentang relasi dengan diri ini :
1. Accept your past (Menerima dan mengampuni masa lalu kita)
Cara kita mengasihi orang-orang lain sering kali merupakan cerminan dalam cara kita mengasihi diri sendiri.
1 Raja-raja 17 : 1
Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab : "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan."
Elia diperkenalkan sebagai orang Tisbe dari Tisbe-Gilead, berbeda dengan hamba-hamba Tuhan sebelumnya dalam Perjanjian Lama seperti :
• Musa Bin Amram (Keluaran 6 : 20)
• Samuel Bin Elkana (1 Samuel 1 : 19 - 20)
• Yesaya Bin Amos (Yesaya 1 : 1)
• Yeremia Bin Hilkia (Yeremia 1 : 1)
• Yehezkiel Bin Busi (Yehezkiel 1 : 3)
Mengapa demikian ? Gilead merupakan daerah terpencil dan mungkin sulit untuk dijangkau waktu itu. Namun, Tuhan memilih Elia dari tempat itu untuk menegur raja Ahab. Karena itu, our background, our past, our condition don’t have to define who we are. Jangan biarkan masa lalu, apalagi sekadar tampilan fisik kita menentukan jati diri yang sebenarnya dari, dan dalam Tuhan.
Berdamai dengan diri kita sendiri dimulai dengan menerima apa pun yang terjadi di dalam kehidupan kita. Jika Tuhan saja menerima kekurangan, bahkan mengampuni kesalahan kita, mengapa kita menolak diri kita sendiri, dan tidak mau mengampuni diri kita sendiri ?
2. Accept the process (Menerima serta menjalani proses yang ada dari Tuhan saat ini)
Coba kita lihat apa saja yang pernah dijalani oleh Elia :
• Setelah menegur raja Ahab, Tuhan menyuruh Elia bersembunyi di tepi sungai Kerit (1 Raja-raja 17 : 3 – 6).
• Janda di Sarfat mengalami kelaparan, dan anak laki-laki dihidupkan kembali (1 Raja-raja 17 : 7 – 24).
• Elia melawan 450 nabi Baal (1 Raja-raja 18 : 20 – 46).
• Elia dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Tuhan perintahkan untuk memberi makan dia di sana (1 Raja-raja 17 : 4).
• Kemudian kata perempuan itu kepada Elia : “Sekarang aku tahu bahwa engkau abdi Allah dan firman Tuhan yang kauucapkan itu adalah benar.” (1 Raja-raja 17 : 24)
• Lalu Elia berkata kepada rakyat itu : “Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi Tuhan, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya.” (1 Raja-raja 18 : 22)
Lihatlah, Elia mengalami banyak sekali pengalaman maupun krisis kehidupan. Krisis bukan hanya dapat saja membentuk diri kita, melainkan membuat kita mengenal siapa diri kita, serta lebih pada memunculkan siapa kita yang sesungguhnya. Bahkan, melalui sebuah krisis, dapat dinyatakan mujizat, penyertaan, dan perkenanan Tuhan.
1 Raja-raja 19 : 3 – 4
Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana. Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya : "Cukuplah itu ! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."
Tiga macam respons yang biasanya dilakukan saat menghadapi sebuah krisis, masalah, kesulitan, dan menjalani sebuah proses :
• Fight (menghadapinya, terus maju, dan tidak mau menyerah)
• Flight (menolak, menghindar ataupun melarikan diri darinya)
• Shrink (merosot, tenggelam dalam depresi serta kekalahan)
Nah, bagaimana respons kita ? Saat ‘fight’ apakah mengandalkan diri sendiri, memiliki motif-motif yang salah, serta memaksakan kehendak diri ? Dengan ‘flight’, apakah kita takut untuk ‘take a moment’, mengambil waktu sejenak untuk merenung, introspeksi diri, serta berlari kepada Tuhan saja, dan bukannya melakukan pelarian-pelarian yang lain seperti pelayanan, rutinitas, pekerjaan, dan lainnya ? Jika ‘shrink’, kita akan putus asa; inilah yang pernah dialami oleh Elia, padahal ia seorang nabi yang sangat hebat. Pilihan terbaik ialah berserah pada Tuhan, dan berjalan bersama Dia.
3. Accept God (Menerima serta mengizinkan Tuhan mengerjakan kehendak-Nya dalam hidup kita)
Tuhan Allah kita tidak serta-merta menghakimi kita, hamba-hamba-Nya, melainkan Ia meneguhkan kita, menguatkan, dan menyediakan apa yang sebenarnya kita perlukan. Seperti halnya Tuhan sanggup serta masih memakai kehidupannya, demikian juga Ia terlebih dari mampu untuk tetap memakai hidup setiap kita, apa pun kondisi dan keadaan kita sekarang ini.
Tuhan peduli, memperhatikan, mengawasi, menjaga, memulihkan, menguatkan, memberkati, menyertai, mengasihi, menyediakan, menolong, mengampuni, dan hal-hal yang baik lainnya sebagai Bapa surgawi yang baik bagi kita. Ia senantiasa ada bagi kita, dari dulu, sekarang, serta sampai selama-lamanya.
1 Raja-raja 19 : 5 – 7
Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya : "Bangunlah, makanlah !" Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula. Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata : "Bangunlah, makanlah ! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu."
Dengan menerima masa lalu kita apa adanya, menerima proses apa pun yang masih Ia izinkan terjadi, serta teruma menerima kehendak Tuhan dalam hidup kita, semakin kita akan dimampukan untuk menerima dan mengasihi diri kita ini dengan kesetiaan, kekuatan, serta kasih-Nya.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz