GBI PRJ (CK7)

Seringkali, kita sebagai orang percaya, yaitu pengikut-pengikut Kristus, hidup tidak sejalan dengan firman Tuhan.

Entah kita mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan, atau pertolongan langsung dari Dia, kita berhenti cukup di situ, dan hanya masuk dalam zona nyaman pribadi. Tidak mau berusaha atau mengerjakan keselamatan kita.

Lukas 2 : 20
Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka

Tuhan Yesus tidak pernah mengatakan bahwa kita harus tetap berada di dalam lingkungan internal gereja atau di dalam gedung gereja saja, dalam hal ini juga berbicara tentang zona nyaman, tetapi Tuhan rindu mengutus kita keluar. 

Dari ayat di atas, gembala-gembala bertemu dengan Tuhan, dan kembali membagikan berkat serta kemuliaan itu kepada orang-orang sekitarnya. 

Dengan kata lain, ada satu perubahan yang besar dari gembala-gembala tersebut, yaitu terutama mereka kembali dengan memuji Allah, karena semuanya sesuai dengan apa yang dikatakan kepada mereka. Berkat Natal untuk kita adalah kita harus sejalan dengan Tuhan. Sesuai dalam pemahaman, pemikiran, dan karakter sesuai dengan karakter Tuhan Yesus. 

Gembala-gembala mendapatkan bahwa apa yang dikatakan kepada mereka, semuanya tepat sesuai dengan apa yang sudah dinyatakan kepada mereka. Artinya untuk kita adalah kita haruslah sejalan dengan firman Tuhan.

Yesus lahir untuk mati menanggung dosa kita semua. Sekali selamat memang bisa saja tetap selamat, tetapi penting untuk mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar, serta menghasilkan buah-buah dari keselamatan itu.

Gembala-gembala dipilih dalam peristiwa Natal karena mereka ditempa untuk berhadapan dengan lingkungan yang keras, yaitu padang gurun yang terbuka, terkena panas dan dingin, serta kemungkinan mesti berhadapan dengan binatang-binatang buas. Mereka juga mungkin berhadapan dengan tantangan-tantangan dan tekanan yang berbeda, serta harus berjaga-jaga setiap hari. Namun, tantangan-tantangan itu melatih mereka, begitu juga dengan kita untuk bertahan. 

Lukas 2 : 15
Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain : ”Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.”

Bethlehem berarti ‘rumah roti’. Tuhan tidak pernah mengajak kita menuju pada kebinasaan, tetapi ke ‘rumah roti’, yaitu rumah di mana ada makanan, minuman, berkat rohani, dan keselamatan. 

Dengan kata lain, Bethlehem juga berbicara tentang rumah ataupun tempat yang penuh dengan berkat. 

Tuhan rindu mengundang, mengajak, serta membawa kita ke tempat yang penuh berkat tersebut. Terutama, bersatu bersama-sama hidup di dalam kekekalan. Karena itu, saat ini hiduplah sejalan dengan firman-Nya, menerima kelahiran Yesus di dalam hati dan hidup kita.

Tuhan Yesus Memberkati