Jangan pernah mengabaikan bahwa sering kali diri kita memperkatakan hal-hal yang melemahkan iman, jiwa, serta diri kita sendiri. Selain itu, jika kita sering mengeluh, itu akan mempengaruhi kita untuk berkata-kata yang melemahkan terhadap diri sendiri. Sebaliknya, apabila kita belajar bersyukur, itu akan menguatkan iman dan diri kita. Sebab, iman timbul dari pendengaran. Karena itu, belajarlah untuk bersyukur, mengucap kata-kata syukur.
Matius 6 : 31
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Roma 10 : 17
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Pilihlah untuk selalu memilih, menyuarakan, mendengarkan, dan menghidupi suara kebenaran. Seperti yang pernah dilakukan oleh Daud. Kata ‘mendengar’ itu berbeda dengan ‘mendengarkan’, yaitu mendengar adalah sekadar dengan pendengaran kita dan biasa saja, sedangkan mendengarkan ialah benar-benar memperhatikan dan menaati. Bagaimana dengan sikap kita terhadap kebenaran firman Tuhan? Dan janganlah hanya mau ingin mendengarkan apa yang hanya ingin kita dengarkan, bukannya apa yang sesungguhnya lebih perlu kita dengarkan.
1 Samuel 15 : 22
Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.”
1 Samuel 16:1
Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku.”
1 Samuel 16 : 6 - 13
Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya." Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." Lalu Isai memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata: "Orang inipun tidak dipilih TUHAN." Kemudian Isai menyuruh Syama lewat, tetapi Samuel berkata: "Orang inipun tidak dipilih TUHAN." Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai: "Semuanya ini tidak dipilih TUHAN." Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari." Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia." Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.
Sementara saudara-saudara Daud bisa saja menjadi iri hati, demikian juga mungkin Daud bisa saja mengalami rasa kecewa saat tidak diperhitungkan oleh keluarganya sendiri, maupun potensi untuk memiliki kesombongan untuk menonjolkan serta menunjukkan diri ketika diurapi, namun Daud tidak mau melakukannya.
Ketika Roh Tuhan undur dari raja Saul, dan roh yang menyusahkan mengganggu dia, hamba-hamba raja Saul memberitahukan kepadanya bahwa Daud, anak Isai dapat memainkan kecapi untuk membuatnya merasa lega. “Kairos” atau waktunya Tuhan dapat terjadi pada seseorang yang mau mendengarkan suara kebenaran, mengelola dengan baik, dan setia pada perkara kecil. Jagalah urapan Tuhan pun tetap selalu ada dalam hidup kita. Ikuti tuntunan-Nya, serta ucapkan syukur pada apa pun yang masih Ia percayakan dalam hidup kita.
Jadilah seperti Daud yang setia pada perkara kecil yang menggembalakan domba, fokus, bertanggung jawab, dan tidak mau memilih untuk kecewa. Perkara menggembalakan dua, tiga kambing domba yang dipercayakan padanya itu sangatlah penting baginya. Allah tidak melihat penampilan ataupun perawakan, melainkan melihat hati serta karakter. Meski mungkin orang lain tidak melihat kesetiaan kita, tetapi Tuhan pasti melihatnya, dan menghargainya.
1 Samuel 16 : 21 - 23
Demikianlah Daud sampai kepada Saul dan menjadi pelayannya. Saul sangat mengasihinya, dan ia menjadi pembawa senjatanya. Sebab itu Saul menyuruh orang kepada Isai mengatakan: "Biarkanlah Daud tetap menjadi pelayanku, sebab aku suka kepadanya." Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.
1 Samuel 17 : 4, 8 - 11
Lalu tampillah keluar seorang pendekar dari tentara orang Filistin. Namanya Goliat, dari Gat. Tingginya enam hasta sejengkal ... Ia berdiri dan berseru kepada barisan Israel, katanya kepada mereka: "Mengapa kamu keluar untuk mengatur barisan perangmu? Bukankah aku seorang Filistin dan kamu adalah hamba Saul? Pilihlah bagimu seorang, dan biarlah ia turun mendapatkan daku. Jika ia dapat berperang melawan aku dan mengalahkan aku, maka kami akan menjadi hambamu; tetapi jika aku dapat mengungguli dia dan mengalahkannya, maka kamu akan menjadi hamba kami dan takluk kepada kami." Pula kata orang Filistin itu: "Aku menantang hari ini barisan Israel; berikanlah kepadaku seorang, supaya kami berperang seorang lawan seorang." Ketika Saul dan segenap orang Israel mendengar perkataan orang Filistin itu, maka cemaslah hati mereka dan sangat ketakutan.
Orang-orang Israel sebenarnya memiliki suara kebenaran, namun tidak sadar akan itu. Jangan sampai kita seperti itu, yang sesungguhnya mempunyai janji-janji Tuhan, bahkan mungkin lebih dari ribuan janji-Nya, tetapi tidak menyadarinya oleh karena ditipu oleh Iblis.
Karena itu, suara siapakah, dan suara apakah yang kita dengarkan? Apakah suara kebenaran firman, suara Allah, ataukah selalu suara diri sendiri, suara pengalaman buruk masa lalu, dan suara kebohongan si Iblis? Biasakanlah diri kita untuk mendengarkan suara kebenaran firman Tuhan yang menopang, agar ketika terjadi sesuatu yang menguji iman, kita tidak akan kalah. Jangan kalah terhadap ataupun bawa “sampah masa lalu”.
Roma 8 : 17
Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Ibrani 1 : 3
Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi.
Tuhan sangat mengasihi Saudara dan saya, sebab itu dengarkanlah suara kebenaran. Jangan sampai salah dengar suara. Jangan sampai seperti orang-orang Israel yang dirasuki “suara kegelapan” yang disuarakan oleh Goliat musuh mereka.
1 Samuel 17 : 15 - 20
Tetapi Daud selalu pulang dari pada Saul untuk menggembalakan domba ayahnya di Betlehem. Orang Filistin itu maju mendekat pada pagi hari dan pada petang hari. Demikianlah ia tampil ke depan empat puluh hari lamanya. Isai berkata kepada Daud, anaknya: "Ambillah untuk kakak-kakakmu bertih gandum ini seefa dan roti yang sepuluh ini; bawalah cepat-cepat ke perkemahan, kepada kakak-kakakmu. Dan baiklah sampaikan keju yang sepuluh ini kepada kepala pasukan seribu. Tengoklah apakah kakak-kakakmu selamat dan bawalah pulang suatu tanda dari mereka. Saul dan mereka itu dan semua orang Israel ada di Lembah Tarbantin tengah berperang melawan orang Filistin." Lalu Daud bangun pagi-pagi, ditinggalkannyalah kambing dombanya pada seorang penjaga, lalu mengangkat muatan dan pergi, seperti yang diperintahkan Isai kepadanya. Sampailah ia ke perkemahan, ketika tentara keluar untuk mengatur barisannya dan mengangkat sorak perang.
Daud yang mendengar tantangan serta ejekan dari Goliat, dan melihat prajurit Israel lari ketakutan, akhirnya Daud menyuarakan suara kebenaran, dan memilih untuk menghidupinya. Daud percaya akan janji-janji Tuhan, serta penyertaan-Nya. Daud juga memberi respons yang benar.
1 Samuel 17 : 21 - 26
Orang Israel dan orang Filistin itu mengatur barisannya, barisan berhadapan dengan barisan. Lalu Daud menurunkan barang-barangnya dan meninggalkannya di tangan penjaga barang-barang tentara. Berlari-larilah Daud ke tempat barisan; sesampai di sana, bertanyalah ia kepada kakak-kakaknya apakah mereka selamat. Sedang ia berbicara dengan mereka, tampillah maju pendekar itu. Namanya Goliat, orang Filistin dari Gat, dari barisan orang Filistin. Ia mengucapkan kata-kata yang tadi juga, dan Daud mendengarnya. Ketika semua orang Israel melihat orang itu, larilah mereka dari padanya dengan sangat ketakutan. Berkatalah orang-orang Israel itu: "Sudahkah kamu lihat orang yang maju itu? Sesungguhnya ia maju untuk mencemoohkan orang Israel! Orang yang mengalahkan dia akan dianugerahi raja kekayaan yang besar, raja akan memberikan anaknya yang perempuan kepadanya dan kaum keluarganya akan dibebaskannya dari pajak di Israel." Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?"
1 Samuel 17 : 28 - 31
Ketika Eliab, kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu, bangkitlah amarah Eliab kepada Daud sambil berkata: "Mengapa engkau datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau datang ke mari dengan maksud melihat pertempuran." Tetapi jawab Daud: "Apa yang telah kuperbuat? Hanya bertanya saja!" Lalu berpalinglah ia dari padanya kepada orang lain dan menanyakan yang sama. Dan rakyat memberi jawab kepadanya seperti tadi. Terdengarlah kepada orang perkataan yang diucapkan oleh Daud, lalu diberitahukanlah kepada Saul. Dan Saul menyuruh memanggil dia.
Suara “sumbang” dan suara yang paling menyakitkan mungkin sering kali datang dan disampaikan oleh-oleh orang-orang terdekat kita, siapa pun mereka. Ketika itu terjadi, berikan dan lepaskanlah pengampunan, berpalinglah untuk mengalah, serta tetap berfokus pada panggilan hidup yang Tuhan berikan. Jangan biarkan sakit hati ataupun rasa kecewa menjadi kepahitan yang menetap dalam hidup kita masing-masing.
Dengarkanlah suara kebenaran. Berpalinglah (look away) dari “suara yang sumbang” dalam hidup kita.
Tidak perlu kita membela diri sendiri, sebab Tuhan sendirilah yang akan membela setiap kita, tepat pada waktunya, dan menurut cara-Nya. Biarlah suara kebenaran kita terdengar oleh orang-orang oleh karena perkenanan dan penyertaan-Nya. Bersyukurlah untuk penyertaan Tuhan, dan rancangan-Nya yang sesungguhnya sedang Ia rajut dan rangkaikan di saat kita menjalani hidup sehari-hari yang mungkin sering kali tidak kita pahami mengapa bisa terjadi apa yang sedang kita alami maupun hadapi sekarang ini. Mengapa? Karena kita tidak dapat melihat gambaran besar secara keseluruhannya (jigsaw puzzles).
Daud juga berusaha meyakinkan raja Saul bahwa Israel adalah bangsa yang disertai oleh Tuhan, dan memiliki janji-janji Tuhan, bahwa mereka memiliki penyertaan-Nya, tidak seperti musuh-musuh mereka.
1 Samuel 17 : 32 - 39
Berkatalah Daud kepada Saul: "Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu." Tetapi Saul berkata kepada Daud: "Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit." Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya. Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup." Pula kata Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Kata Saul kepada Daud: "Pergilah! TUHAN menyertai engkau." Lalu Saul mengenakan baju perangnya kepada Daud, ditaruhnya ketopong tembaga di kepalanya dan dikenakannya baju zirah kepadanya. Lalu Daud mengikatkan pedangnya di luar baju perangnya, kemudian ia berikhtiar berjalan, sebab belum pernah dicobanya. Maka berkatalah Daud kepada Saul: "Aku tidak dapat berjalan dengan memakai ini, sebab belum pernah aku mencobanya." Kemudian ia menanggalkannya.
Goliat mengandalkan diri sendiri, kehebatan serta kekuatannya, berbeda dari Daud yang mengandalkan hanya nama Allah semesta alam, kuasa serta penyertaan Tuhan langit dan bumi. Dari situlah sumber kemenangan Daud, dan orang-orang Israel, maupun kita semua orang-orang yang percaya. Ada Tuhan dalam hidup kita. Jadi, jangan lagi terus-menerus takut.
1 Samuel 17 : 45
Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.”
Daud sangat yakin dan punya iman yang luar biasa, ia percaya bahwa apa pun yang kecil di tangan maupun hidupnya apabila ada bersama dengan Tuhan, maka pasti akan menjadi sesuatu yang besar, kemenangan, serta terobosan hidup. Lutut yang bertelut serta air mata yang menetes dalam doa dapat menjadi perkara yang besar bersama Allah.
Karena itu, bermitralah bersama dengan-Nya, apa pun yang sedang kita alami maupun hadapi. Jangan pernah mengandalkan diri sendiri. Dan pilihlah untuk senantiasa mendengarkan, menyuarakan, menjalani, serta menghidupi suara kebenaran.
Amsal 4 : 20 - 22
Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz



