GBI PRJ (CK7)

Ada keteladanan yang Tuhan Yesus berikan bagi kita. Hari ini kita akan melihat dan belajar dari firman Tuhan yang secara sederhana dapat mengingatkan kita tentang teladan yang Tuhan Yesus berikan. 

Yohanes 13 : 14 - 15 
Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

Yesus memberikan teladan, bukan sekadar pengajaran
“Jadi jikalau Aku membasuh kakimu.”

Apa yang Dia kerjakan adalah untuk menjadi teladan bagi murid-murid-Nya, dan kita semua orang-orang percaya, yang mengakui Dia sebagai Guru dan Tuhan. Teladan yang Ia berikan sungguh luar biasa.

Sulit dibayangkan bahwa seorang Pemimpin Besar bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh seorang budak, yaitu membasuh kaki. Praktik membasuh kaki tamu pada masa itu merupakan sesuatu yang sudah lumrah, sekalipun demikian, yang bertugas membasuh kaki biasanya adalah seorang budak. Tetapi, Yesus sebagai Guru, Ia mau memberikan sebuah teladan.

Firman Tuhan bukan hanya untuk didengar, dibaca, dipelajari, dihapalkan, diajarkan dan dibagikan sebagai sebuah ilmu atau pengetahuan, melainkan lebih pada dihidupi, dilakukan, dan dipraktikkan. Sebab, ada banyak orang, sekalipun bukan orang percaya yang mempelajari Alkitab, tanpa benar-benar mengakui Dia sebagai Tuhan dan melakukan firman-Nya.

Tuhan Yesus bukan sekadar mengajarkan firman, teori belaka, atau hanya berkata-kata, melainkan memberikan teladan dan melakukan apa yang Ia ajarkan.

Apa saja teladan yang telah Tuhan Yesus tinggalkan untuk kita ikuti seturut ayat bacaan firman Tuhan hari ini ?

• Teladan Yesus adalah kerendahan hati
“Maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu.”

Kebesaran seseorang di mata Allah sesungguhnya tidak ditentukan dari kedudukan, posisi, atau jabatan seseorang, melainkan oleh karena kerendahan hati dalam melayani sesama manusia.

Teladan Yesus adalah kerendahan hati, tetapi apakah semua murid-murid-Nya memiliki hati yang sama dengan Dia ? Yesus mengatakan bahwa murid yang sejati seharusnya menjalankan apa yang Dia jalankan. Dari hati yang hanya memikirkan diri sendiri, menjadi hati yang penuh dengan pengenalan akan Allah dan ketaatan kepada-Nya.

Filipi 2 : 3b
Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.

Apa arti dari rendah hati ?
Rendah hati ialah sebuah sikap hati yang tidak meninggikan atau mementingkan diri sendiri, melainkan mengakui ketergantungan sepenuhnya kepada Allah, dan menghargai orang-orang lain, serta menganggap mereka lebih utama daripada diri sendiri.

• Teladan Yesus adalah menggerakkan untuk melayani 
“Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.”

Tuhan Yesus selain merendahkan hati-Nya, Ia juga menjadikan diri-Nya sebagai inspirasi dan teladan di dalam melayani.

Pada akhirnya, pelayanan bukanlah sebuah pilihan, melainkan lebih pada panggilan hidup sehari-hari bagi setiap murid Tuhan Yesus Kristus, sebab Ia sendiri yang telah memberikan dan meninggalkan sebuah warisan serta teladan untuk memiliki hati yang melayani.

Dapatkah kita belajar dari teladan Yesus yang mau melayani keluarga, kerabat, teman atau orang lain dengan kerendahan hati, dan tanpa pamrih ? Sebab, masih banyak orang melayani tetapi enggan menanggalkan keakuannya, mau terlihat melayani namun sulit melepaskan kehormatan atau kedudukannya. Melayani berarti rela menjadi seperti seorang hamba. Itulah pelayanan yang dilakukan oleh Yesus. 

Matius 20 : 26 - 27 
Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Tuhan Yesus Memberkati