GBI PRJ (CK7)

Setuju atau tidak, siap ataupun tidak, kita akan menghadapi perubahan-perubahan baru di tahun 2025 ini. Semua bisa saja berubah secara luar biasa, dan perubahan yang membawa rasa tidak nyaman bisa saja terjadi karena tragedi-tragedi di mana-mana. Pertanyaannya, siapkah kita menghadapi perubahan ? 

Karena ada orang yang siap berubah, ada yang membutuhkan waktu untuk berubah, dan ada orang-orang yang menolak perubahan. Namun, perubahan pasti ada, dan pasti terjadi. 

Walaupun perubahan mungkin memberikan rasa tidak nyaman, dan tidak bisa kita kendalikan, tetapi percayalah bahwa dalam Tuhan tidak ada yang kebetulan, sebab di dalam Tuhan hanya ada YA dan AMIN. Allah yang kita sembah adalah Tuhan atas segala perubahan, Dia tetap memberkati, menolong, melindungi, serta menyertai kita. Situasi-situasi, orang-orang mungkin akan berubah, namun Tuhan Allah kita di dalam Yesus Kristus tetap sama, dulu, sekarang, dan selama-lamanya.

Ibrani 13 : 8 
Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.

Orang-orang yang mengalami kehidupan yang berubah oleh karena Tuhan, pasti memiliki pesan Tuhan yang khusus, serta yang luar biasa. Seperti halnya yang pernah dialami oleh rasul Paulus yang pernah memiliki masa lalu yang buruk, meskipun mungkin pandai secara agamawi dan menurut ukuran dunia, hingga akhirnya mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus ketika dalam perjalanannya ke Damsyik. 

Kisah Para Rasul 22 : 6 – 10 
Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi aku. Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku ? Jawabku : Siapakah Engkau, Tuhan ? Kata-Nya : Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu. Dan mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar. Maka kataku : Tuhan, apakah yang harus kuperbuat ? Kata Tuhan kepadaku : Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu.

Percayalah, Roh Tuhan tetap bekerja dalam darah dan daging yang Dia ciptakan, yaitu kita semua. Karenanya, semestinya dalam perjalanan kita selama ini mengiring Tuhan, apakah kita sudah mengalami perubahan-perubahan yang sungguh baik, lebih lemah lembut, dan berhasil terlebih dahulu di dalam keluarga ? Jangan menyakiti hati anak-anak kita ataupun generasi penerus kita, melainkan jadilah teladan agar mereka ingin hidup seperti cara hidup kita di dalam Tuhan. 

Sekali lagi diingatkan, ketika kita menghadapi ketidakpastian yang pasti, jangan takut karena kita punya Tuhan yang berdaulat, dan berkuasa atas ketidakpastian ! 

Dan sekalipun kita tidak bisa mengendalikan perubahan-perubahan tersebut ataupun ketidakpastian, serta kita merasa takut karena tidak tahu apa yang akan terjadi di depan, namun janganlah terus-menerus takut dan selalu dikuasai oleh rasa ketakutan. 

Mengapa ? Sebab, orang pemberani bukanlah orang yang tidak punya rasa takut, melainkan orang pemberani adalah orang yang paham bahwa memang ada kekuatan, namun ada potensi yang besar dalam dirinya. Bahkan, setiap sel dalam tubuh kita yang jumlahnya miliaran saja setiap hari berubah. Karena itu, sebaiknya perubahan membuat kita lebih bergantung pada Tuhan, dan senantiasa kembali kepada Dia.

Jangan lagi mengeraskan hati, melainkan bangunlah diri kita, dan miliki perubahan dalam Kristus, sebab kekristenan adalah prinsip dari dalam ke luar (from the inside out), bukan dari luar ke dalam (outside in). Itulah juga yang dialami oleh Paulus. Karena itu, mulailah memberi perubahan dari dalam ke luar, sebab dari dalam diri kitalah Roh Kudus turut bekerja. 

Seperti rasul Paulus, jangan cuma melihat cahaya-Nya, tetapi juga dengarkanlah suara Tuhan. 

Lahir baru adalah perubahan paradigma, sedangkan keselamatan adalah terobosan dengan paradigma yang benar dan memiliki perubahan karakter. Alamilah keselamatan, dan kelahiran baru, seperti yang rasul Paulus alami, cara berpikir dan roh kita harus lahir baru dan berbeda. Terutama, alamilah Tuhan secara pribadi di dalam hidup kita. Ia rindu untuk membentuk dan mendewasakan kita, lebih daripada sekadar memberikan jawaban, sebab kita bukanlah orang-orang yang murahan.

Milikilah prinsip-prinsip yang lebih baik di tengah perubahan seperti : 
•    Desires 
Jadikan Yesus sebagai Raja, yang tetap menjadi Raja di dalam hidup kita, dan di atas semua ego kita. Masihkah Dia menjadi Raja dan yang utama di dalam hidup kita, ataukah uang, materi, dan lainnya ? Akankah kita tetap rendah hati sewaktu diberkati, dan diangkat oleh-Nya ? 

•    Priorities 
Tanyakan kehendak Tuhan atas hidup kita, temukan kehendak-Nya, libatkan Dia, dan selesaikan kehendak Tuhan. Tinggalkan agenda kita, biar agenda Tuhan yang menjadi prioritas kita, dan mulai kerjakan rencana-Nya di hidup kita. Kita hanyalah ciptaan Tuhan, dan tidak ada kebetulan yang kita alami apabila kita di dalam Dia. Gunakan setiap waktu yang ada dengan baik.

•    Obedience
Dengarkan suara Tuhan baik-baik, sebab mendengar dan melakukan itu sama dengan taat; mendengar tetapi tidak melakukan sama saja dengan memberontak; tetapi tidak mendengar dan melakukan sama halnya dengan nekad. Dengan tetap berada di dalam Tuhan, kita akan menjadi orang yang tepat, pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat, dan dengan cara-cara yang tepat. Karenanya, bergantung, berharap, dan berserahlah secara sepenuhnya kepada Allah. 

Kiranya, kita dapat menemukan ‘divine connections’ ataupun jalinan hubungan yang ilahi apabila kita senantiasa taat, dan semua hanya karena anugerah dari Tuhan, menjadi orang yang berbeda, serta mengalami perubahan ke arah yang benar supaya kita dapat menjadi tetap kuat di tengah perubahan-perubahan apa pun di dalam hidup ini.

Tuhan Yesus Memberkati