GBI PRJ (CK7)

Mazmur 90 : 10 - 12
Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap. Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemas-Mu ?Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. 

Fase Kehidupan Musa :
1.   Fase Mesir
Fase menerima

2.   Fase Midian
Fase membangun keluarga dan rohani

3.   Fase di Padang Gurun
Fase memberi

Apakah maksud dari menghitung hari-hari ?

1.   Menyadari betapa sedikitnya dan terbatasnya hari-hari hidup manusia di dunia ini. (kuantitas).
Ayat 10 : Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggannya adalah kesukaran dan penderitaan; . . .

Ayat 4 : Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.

Ayat 5 - 6 : Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu.

2. Mengevaluasi atau menilai hidup yang sudah kita jalani selama ini (kualitas).
Mengevaluasi apa yang membuat hidup ini menjadi tidak bermakna atau tidak berkualitas ? Dimulai dengan pertobatan, sebab dosalah yang menjadikan hidup penuh dengan kesukaran dan penderitaan (ayat 10). Setelah itu kita harus mengevaluasi kehidupan rohani. Bagaimana dengan doa dan ibadah kita ? Sadarilah hidup ini singkat. Jika kita mau mengevaluasi dan melakukan hal-hal yang benar, maka kita akan memiliki hati yang bijaksana. 

Efesus 5 : 16
dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.  

Ambilah langkah bijaksana seperti Musa; dengan mohon intervensi Allah dalam hidupnya, dan dengan memohon dalam doa akan anugerah Tuhan. 

Mazmur 90 : 13 - 17
Kembalilah, ya Tuhan -  berapa lama lagi ? - dan sayangilah hamba-hamba-Mu ?
Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami. Buatlah kami bersukacita seimbang dengan hari-hari Engkau menindas kami, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka. Biarlah kelihatan kepada hamba-hamba-Mu perbuatan-Mu, dan semarak-Mu kepada anak-anak mereka. Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu. 

Setelah Musa mengevaluasi dan menghitung hari-harinya, ia memperoleh hati yang bijaksana. Musa minta intervensi Allah dalam hidupnya yang singkat. Demikian juga kita, kebijaksanaan yang dapat kita lakukan dalam kondisi lemah dan suram ini adalah beriman kepada Allah dan mohon kasih karuniaNya. Musa melihat masih ada terang dalam hidup, yaitu anugerah Allah, sehingga kita yakin bahwa hidup tidaklah sia-sia. Sebab anugrah Allah dalam hidup Saudara, akan membuat hidup tidak sia-sia. 

Messages :
Mazmur 90, bukan sebuah nyanyian pujian kepada Allah, ataupun perenungan akan singkatnya hidup manusia, melainkan sebuah Doa yang baru agar Tuhan :

1.   Jangan mengabaikan hidup manusia yang singkat (kuantitas).
2.   Jangan membiarkan hidup manusia dalam kemalangan (kualitas).
3.   Memberikan anugerah-Nya dalam hidup yang singkat ini agar Ia :

  a. Menyayangi kita lagi  (ayat 13)
  b. Mengenyangkan kita dengan kasih setia-Nya, supaya kita dapat bersorak-sorak dan bersukacita di hari-hari yang akan kita lalui ini (ayat 14)
  c. Membuat kita bersukacita, seimbang dengan hari-hari yang malang yang mungkin kita juga bisa alami (ayat 15)
  d. Memberikan kemurahan-Nya kepada kita semua dan agar meneguhkan perbuatan-perbuatan tangan kita (ayat 17)

Kesimpulan :
Hati yang bijaksana adalah hati yang sadar :

1.   Akan kelemahan dirinya.
2.   Akan kemurahan Tuhan, datang meminta Tuhan agar bermurah hati. 

Marilah kita menjalani hidup yang singkat ini dengan bijaksana, dengan selalu bersandar kepada kemurahan Allah. 

Tuhan Yesus Memberkati