Sekalipun dunia berguncang, kita anak-anak Tuhan dapat tetap kuat dan tegar melewati semua itu dengan penuh pengharapan, kemenangan, serta sukacita dengan cara menata kembali kehidupan rohani, doa, dan penyembahan yang benar.
Ibrani 6 : 19 - 20
Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.
Bicara soal kerohanian, ada dua hal yang perlu kita perhatikan, yaitu doa dan penyembahan.
1. Kehidupan Doa
Jujurlah, apakah kehidupan doa kita saat ini masih sehat-sehat ataukah sudah tidak lagi bertumbuh atau tidak dekat dengan Tuhan ?
Yohanes 2 : 13 - 16
Yesus menyucikan Bait Allah Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata : Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.
Bandingkan juga ketika Ia melakukannya menjelang akhir pelayanan-Nya dalam Matius 21 : 12 - 17. Ada kemungkinan, pada pertama kalinya, para pedagang sama sekali tidak menggubris perkataan Yesus atau belajar dari pengalaman tersebut.
Tuhan Yesus sangat prihatin mengenai kondisi Bait Allah bagi umat-Nya. Bagaimana dengan kita saat ini, masihkah menunjukkan kepedulian yang sama bagi gereja-Nya ? Dahulu para pedagang itu berjualan di bawah bukit serta pinggir-pinggir jalan bagi para peziarah yang hendak ke Bait Suci, jadi bukan di dalam pelataran Bait Allah. Namun, lama-kelamaan karena para peziarah kesulitan membawa hasil belanjaan untuk naik, maka lokasi penjualan serta perdagangan mulai dipindah agar dekat dengan Bait Allah, bahkan sampai akhirnya masuk pelatarannya, sehingga sesungguhnya sangat mengganggu ibadah dan membuat cela fungsi Bait Allah yang semestinya suci. Ingat, jangan sampai kemudahan atau kenyamanan menggantikan, mengkompromikan, dan menggerogoti komitmen kita dalam Tuhan serta bagi gereja-Nya.
Jangan sampai hal-hal yang perlu waktu untuk kita bersabar menunggu, dan berkorban malah kita remehkan serta tergantikan oleh hal-hal serba instan dan buru-buru. Berhati-hatilah, karena hal itu terjadi terhadap kehidupan doa yang semestinya jadi gaya hidup kita, menjalin hubungan, kedekatan dan persekutuan dengan Allah, serta belajar bersabar sampai Ia sendiri yang berbicara kepada kita, dan merenungkan diri dalam hadirat-Nya. Jangan sampai nilai-nilai tersebut tergantikan oleh hal-hal atau kegiatan rohani yang tampaknya cepat membawa berkat, namun justru membuat doa sebagai "alat transaksional" dengan Dia agar memenuhi dan menjawab keinginan kita.
Kembalilah pada tujuan kehidupan doa yang benar, sebelum memulai aktivitas sehari-hari, terutama saat ini kita memasuki masa setelah pandemi, apalagi dengan keadaan dunia yang makin tidak menentu. Milikilah kehidupan doa yang kuat sebagai sauh bagi hidup kita untuk menghadapi semua guncangan yang ada.
Lukas 12 : 31 - 32
Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu. Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil ! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.
2. Penyembahan
Setelah Yesus mengusir para pedagang serta penukar uang di Yohanes pasal 2 tadi, murid-murid-Nya teringat akan firman.
Yohanes 2 : 17
Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis : Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.
Bandingkan juga perkataan Daud di Mazmur 69 : 10. Murid-murid Tuhan Yesus menyamakan ekspresi cinta Yesus terhadap Bait Allah dengan yang pernah Daud lontarkan itu, yang juga begitu mengasihi Allah. Cinta kasih tersebut bukan sekadar pada gedung atau sebuah keindahan dan kemegahan Bait Allah, melainkan lebih pada rasa cinta untuk pengabdian kepada Tuhan. Karena itulah, Yesus geram pada para pedagang dan penukar uang yang seakan-akan tidak peduli dan tidak hormat terhadap semua itu, apalagi dalam Bait Allah sendiri. Ingat, jangan sampai kemudahan memudarkan, menyurutkan dan mengikis habis pengabdian kita kepada-Nya serta terhadap rumah Tuhan.
Mungkin banyak juga sekarang diantara kita sudah tidak mementingkan atau mempedulikan pengabdian bagi rumah Allah atau gereja-Nya, bahkan menganggap remeh persekutuan dan ibadah bersama saudara-saudari seiman.
Kembalikan pengabdian kita untuk mau masuk ke rumah Tuhan, memuji dan menyembah bersama-sama. Jangan sampai seperti pengalaman di Yohanes 2 tadi, di mana dahulunya tempat penyembahan, sudah mulai berubah jadi tempat untuk mencari uang. Jemaat juga bukan lagi mencari serta menyembah Allah, melainkan malah sibuk menjalin networking atau urusan-urusan usaha dan memperoleh untung saja.
Allah bukannya menentang usaha atau pekerjaan kita, melainkan masalahnya pada penyembahan. Seperti halnya para pedagang dan penukar uang itu mereka mungkin usahanya sah, lumrah, dan tidak salah, namun melakukannya justru di tempat yang tidak semestinya (legitimate actions in the wrong place). Bagaimana dengan kita saat ini ?
Jangan sampai merasa lebih mudah dan cepat mengejar serta mengakses berkat, namun lebih malas dan kendor mencari dan menjalin hubungan dengan Sang Pemberi berkat. Seperti halnya doa dapat saja jadi "alat transaksi", banyak kita sekarang mungkin telah menggantikan posisi penyembahan yang sejati hanya untuk menjadi sarana memperoleh berkat semata-mata. Kita bukan lagi tulus datang beribadah ke gereja untuk mencari wajah-Nya, melainkan cuma memburu kesempatan, keuntungan, dan kemudahan. Bahayanya adalah jika merasa sudah tidak menemukannya, pengabdian dan penyembahan kita mungkin juga akan berhenti di sana.
Prinsip untuk mau tertanam, berakar, dan bertumbuh di dalam rumah Tuhan sudah sangat jarang. Dan jika semua hanya demi diri sendiri, kita sudah tidak akan lagi mau dibentuk untuk semakin serupa seperti karakter Tuhan Yesus.
Masihkah kita mengasihi Dia, ataukah hanya berkat-berkat-Nya ?
Waspadalah pula terhadap penyimpangan-penyimpangan yang walaupun kecil-kecilan, maka lama-lama akan semakin jauh dari tujuan yang sesungguhnya dari Tuhan bagi setiap kita. Ingat, every good thing can become a dangerous thing when it has become the ruling thing inside your heart (sekalipun hal yang baik, terkadang dapat saja menjadi berhala atau begitu menguasai hati, pikiran serta jiwa kita, dan tidak lagi mengutamakan Tuhan di atas segalanya).
Saat kehidupan doa dan penyembahan kita benar dan kuat, kita akan mengetahui kehendak-Nya. Semakin kita menyediakan waktu, hati dan diri dalam doa maupun penyembahan, makin kita akan mengenal dan menyadari hadirat serta pribadi-Nya di hidup kita ini, serta rindu untuk memuliakan nama-Nya.
Roma 12 : 2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah : apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Roma 12 : 2
Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah ! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi !
Kiranya kehidupan doa maupun penyembahan kita tidak akan pernah lenyap atau pudar, terutama di masa-masa online dan medsos saat ini.
2 Tawarikh 7 : 14
Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz