Dalam kehidupan ini, terkadang kita dihadapkan pada pilihan yang sulit. Berbeda dan tidak mengikuti cara hidup dunia memanglah sulit karena dapat berakibat dianiaya, dikenai sanksi, bahkan kehilangan nyawa. Tetapi menghadapi ini semua, bisakah kita tetap memegang INTEGRITAS sekalipun ada konsekuensinya.
Hari ini kita akan belajar dari dua orang tokoh yang tercatat di dalam Kitab Keluaran 1, yaitu Sifra dan Pua. Siapakah mereka ini ?
1. Latar belakang
Dalam Keluaran 1 : 8, dikatakan bahwa setelah Yusuf mati, orang Israel beranak cucu dan mereka bertambah banyak sehingga negeri itu dipenuhi mereka. Kemudian bangkitlah seorang raja baru yang memerintah di tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf. Maka raja itu menindas orang Ibrani itu dengan kejam supaya jumlah mereka tidak bertambah banyak lagi.
Nama Yusuf adalah nama yang disegani dan dihormati di Mesir pada saat itu karena dia berhasil memberi jalan keluar saat Mesir ada dalam masalah bencana kelaparan besar. Namun ketika beberapa tahun kemudian muncullah generasi raja Mesir yang baru yang tidak mengenal Yusuf, maka raja Mesir yang baru ini mulai menekan orang-orang Ibrani.
Ketika melihat bahwa jumlah populasi orang Ibrani itu bertumbuh dengan banyaknya, maka raja Mesir ini takut jangan-jangan orang Ibrani ini bangkit dan memberontak, sehingga berbalik akan menguasai Mesir (Keluaran 1 : 9 - 10). Karena ketakutan ini, maka raja Mesir memberi perintah.
2. Perintah Raja Mesir
Keluaran 1 : 16 Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup.
Status raja Mesir itu seperti dewa atau tuhan. Jadi perintah raja Mesir ini harus ditaati setiap orang, sebab kalau tidak akan dihukum mati.
3. Siapakah Sifra dan Pua?
Mereka berdua adalah bidan yang membantu kelahiran perempuan Ibrani. Meski hanya disebutkan sekali saja di dalam Alkitab, peranan kedua wanita ini sangatlah besar.
4. Apa yang mereka lakukan ?
Mereka itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.
Sifra dan Pua, dua orang bidan yang dipakai untuk menggenapi rencana Tuhan. Mereka tidak membunuh bayi laki-laki orang Ibrani yang lahir itu, namun membiarkan mereka hidup.
Lalu raja Mesir memanggil bidan-bidan itu dan bertanya kepada mereka: "Mengapakah kamu berbuat demikian membiarkan hidup bayi-bayi itu?" Jawab bidan-bidan itu kepada Firaun: "Sebab perempuan Ibrani tidak sama dengan perempuan Mesir; melainkan mereka kuat: sebelum bidan datang, mereka telah bersalin." (Keluaran 1 : 17 - 19)
5. Apa yang Tuhan lakukan ?
Maka Allah berbuat baik kepada bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa Israel itu dan sangat berlipat ganda. Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat mereka berumah tangga (Keluaran 1 : 20 - 21).
Maksudnya adalah Tuhan memberkati mereka, dan mereka tetap hidup sekalipun tidak melakukan perintah raja Mesir.
6. Apa yang bisa kita pelajari dari kisah ini adalah :
a. Takut akan Allah
Siapa yang memerintah dalam hidup kita ? Apakah kita diperintah oleh perkataan manusia atau perkataan Tuhan ? Sifra dan Pua, kedua bidan itu lebih takut akan Allah daripada perintah raja Mesir. Saat ini siapa yang kita takuti, Tuhan atau manusia, atau partner bisnis ? Apakah kita lebih takut kehilangan koneksi bisnis daripada takut akan firman Tuhan ?
Integritas berbicara tentang takut akan Tuhan, meskipun manusia akan menolak kita.
b. Berani berkata "TIDAK"
Akan selalu ada keputusan yang harus kita buat. Apakah kita berani berkata "tidak" kepada perintah manusia dan berkata "ya" kepada perintah Tuhan ? Meskipun orang-orang akan meninggalkan kita, rekan bisnis meninggalkan kita dan omset kita menurun. Apakah kita mau ?
c. Selalu memandang jauh ke depan
Sifra dan Pua melihat jauh ke depan, karena mereka percaya bahwa bayi-bayi orang Ibrani ini punya masa depan dan harus diberi kesempatan untuk hidup. Dari mereka ini kita belajar untuk memikirkan jauh ke depan. Meskipun saat ini keadaan sedang sulit, namun kita percaya bahwa di depan sana ada Tuhan yang memiliki rencana masa depan yang indah bagi kita. Pada akhirnya, "endingnya" adalah bahwa kita akan hidup bersama Tuhan selama-lamanya, sebab itu kita harus menjaga hidup kita agar senantiasa kudus. Jangan berpikir pendek hanya untuk saat ini saja.
d. Seorang yang bisa dipercaya
Setiap kita pasti punya tujuan dalam hidup ini. Pertanyaannya, apakah kita bisa dipercaya untuk melakukan kehendak Tuhan ? Kalau kita bisa dipercaya, maka Tuhan akan menambahkan hal-hal yang lebih besar lagi dalm hidup kita: pekerjaan, pelayanan, harta benda dan nama baik. Atau apakah kita justeru mudah melupakan Tuhan ketika sedang diberkati dan sedang sukses ? Kalau kita mudah lupa akan kebesaran Tuhan, maka kita bukanlah orang yang bisa dipercaya.
Mari kita belajar bahwa hidup ini tidaklah dimotivasi oleh ketakutan akan kuasa dan kekejaman manusia yang mampu membunuh. Bisakah kita berani berkata bahwa yang salah itu adalah salah ? Di tengah-tengah ancaman sekalipun, kita harus berani berkata "tidak".
Takut akan Allah inilah yang menggerakkan kehidupan dan setiap keputusan yang harus kita ambil sekalipun ada konsekuensinya. Mungkin nama Sifra dan Pua ini jarang dibahas dan tidak terkenal, namun mereka adalah orang-orang yang hidup di dalam rencana Tuhan, meskipun dengan segala konsekuensinya. Sebelum Musa membebaskan Israel dari perbudakan Mesir, Sifra dan Pua sudah lebih dulu membebaskan Musa dari Mesir.
Kalau kita masih ada sampai saat ini, itu berarti Tuhan memiliki rencana dalam hidup kita. Maka jadilah orang yang bisa dipercaya oleh Tuhan.
Rangkuman Pdp. Willy Santoso, BSc :
Sesuai dengan visi dari Gembala Sidang kita, bahwa Tahun 2021 adalah Tahun Integritas. Saat ini kita belajar tentang Sifra dan Pua. Dimana ketika ada perintah dari raja Mesir kepada seluruh bidan-bidan di Mesir agar membunuh bayi laki-laki yang lahir dari perempuan Ibrani. Tujuannya adalah untuk menekan laju pertumbuhan orang-orang Ibrani. Namun Sifra dan Pua ini menolak perintah raja Mesir itu dan taat kepada perintah Tuhan. Mengapa ? Karena mereka tahu apa yang benar dan apa yang salah di mata Tuhan. Mereka tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri dari kebenaran.
Ini memberikan pelajaran kepada kita, bahwa dalam hidup ini selalu ada cobaan dan ujian dalam setiap mengambil keputusan-keputusan. Kalau kita tidak memiliki integritas maka kita akan memilih yang benar dengan segala risiko dan konsekuensinya.
Integritas adalah ketika kita bertindak berdasarkan nilai-nilai dan prinsip yang kita pegang, bukan berdasarkan keuntungan-keuntungan pribadi semata. Bagi kita, nilai dan prinsip itu adalah kehendak dan kebenaran firman Tuhan, bukan kehendak pribadi yang hanya untuk kesenangan kedagingan dan keuntungan sesaat saja.
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz