GBI PRJ (CK7)

Ada satu kata penting yang bisa menjadi sumber problem banyak orang, yaitu Communication atau Komunikasi. Sering kali banyak masalah timbul dalam keluarga, pekerjaan, pelayanan dan lain-lain hanya karena komunikasi. Padahal, Allah kita adalah Allah yang KOMUNIKATIF! Dia rindu mengkomunikasikan seluruh isi hatinya untuk kita. Maka, kalau kita tidak membaca firman-Nya, sayang banget karena di dalamnya banyak sekali isi hati-Nya kepada kita. Alkitab kita berisi nilai komunikasi yang jumlahnya lebih banyak daripada dari tokoh-tokoh dunia manapun!

Kita sebagai orang Kristen mesti mampu berkomunikasi dengan baik. Terutama dengan pertolongan oleh Roh Kudus agar pekerjaan, pelayanan, pendidikan dan lain-lain kita menjadi pulih. Komunikasi adalah sumber masalah (problems), tapi komunikasi juga adalah jalan keluar (solution). Komunikasi yang tidak baik akan menimbulkan masalah, tapi komunikasi yang baik akan menciptakan solusi. Jangan-jangan ada banyak masalah terjadi dalam hidup kita bukan karena Iblis, melainkan karena kita belum pandai berkomunikasi dengan baik. Jadi, kita perlu belajar dan pertolongan Allah agar mampu menjadi orang Kristen yang mampu berkomunikasi dengan baik. Mari belajar dari KEJADIAN 11:1-9.

"Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya" (Kej. 11:1). Satu bahasanya. Bahasa adalah tentang komunikasi. Jadi, kalau bahasa kita sama, akan lebih mudah bagi kita untuk berkomunikasi. Sangat sulit jika kita berkomunikasi dengan bahasa yang berbeda. Satu logat. Logat dalam konteks itu artinya adalah INTONASI. Dalam komunikasi, logat itu penting. Salah nada dalam berbicara, biasanya akan membuat salah/beda arti. Kalau nada tepat, orang lain akan merasa pas mendengarnya. Bagaimana dengan komunikasi di media sosial (gadget) yang mungkin tidak ada intonasi? Di tengah era digital ini, kita harus pandai berkomunikasi juga & sikap hati yang benar.

"Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. Mereka berkata seorang kepada yang lain: 'Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik.' Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat. Juga kata mereka: 'Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi.' Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu, dan Ia berfirman: 'Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana'" (Kej. 11:2-6). Mengapa Tuhan bilang begitu? Sebenarnya, Dia sedang menyatakan, dengan komunikasi yang baik, apa pun yang kita rencanakan, pasti akan terlaksana! Kalau orang jahat saja, dengan komunikasi yang baik, rencana mereka terlaksana, apalagi dengan orang yang hidup benar! Di mana ada good communication (komunikasi yang baik), di situ ada unity (kesatuan hati). Komunikasi + kesatuan hati menghasilkan community (komunitas) dan akan membangun sesuatu yang besar. Komunitas ada untuk membangun sesuatu.

Iblis ingin menghancurkan pekerjaan Allah dengan cara komunikasi supaya unity dan community terpecah, sehingga orang-orang Kristen berhenti membangun sesuatu yang baik. Komunikasi rusak menghasilkan banyak hal rusak. "'Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.' Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu" (Kej. 11:7-8). Diserakkan artinya komunikasinya dipecah. Cara Tuhan pun menghentikan pembangunan Menara Babel adalah merusak komunikasi mereka. "Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi" (Kej. 11:9). Siapa pun kita, yang menyebut diri orang Kristen, jika tidak belajar dengan pertolongan & anugerah Tuhan Yesus untuk berkomunikasi baik, kita akan sama-sama saja—kualitas pekerjaan, pelayanan, dll.—kecuali mau belajar berkomunikasi baik agar hidup kita ter-upgrade. ADA 3 ELEMEN KOMUNIKASI YANG BISA MULAI KITA PELAJARI UNTUK MEMPERBAIKI KOMUNIKASI:

ETHOS: dalam komunikasi, etos itu penting. Etos adalah siapa orang yang berkomunikasi, seperti apa karakter, pola pikir, perasaan, citra atau gambar dirinya, kondisi hatinya (lih. 1 Kor. 2:14). Orang yang etos-nya duniawi, ia akan menangkap sesuatu yang mulia sebagai suatu kebodohan. Etos dalam diri seseorang menentukan caranya berinterpretasi. Ada translation (terjemahan) dan interpretation (tafsiran). Dua hal itu beda. Kita cenderung menginterpretasikan yang kita lihat atau dengar berdasar yang kita alami di masa lalu kita. Sebuah situasi yang sama bisa diinterpretasikan secara berbeda. Kalau orang sangat sensitif, ia akan mudah tersinggung jika salah interpretasi, sesuatu yang tadinya bukan masalah bisa jadi masalah hanya karena salah interpretasi (lih. 1 Kor. 3:1-2). Orang yang belum bertumbuh secara rohani, interpretasinya belum berubah. Orang Kristen yang bertumbuh secara karakter, semestinya cara berkomunikasinya juga pasti bertumbuh!

LOGOS: bicara tentang konten atau isi komunikasi dan pesannya. Isi komunikasi atau pesan yang terbaik & powerful adalah firman Tuhan! Firman yang bukan sekadar dikutip, tapi juga dilakukan. Jangan menabur yang negatif.

PATHOS: bicara tentang cara kita mengkomunikasikannya (lih. 1 Kor. 13:1). Komunikasi tanpa kasih, maka tidak akan efektif. Komunikasi tanpa kasih takkan ada makna atau artinya. Cara penyampaian komunikasi kita akan baik kalau dikuasai oleh Kristus. Komunikasi yang tidak efektif. Orang yang terluka hatinya akan kehilangan kemampuan mengasihi dengan benar, sehingga kehilangan cara mengkomunikasikan dengan benar. Komunikasi yang tidak baik akan menghasilkan sesuatu yang tidak baik.