GBI PRJ (CK7)

"Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua." (Pen. 9:11)

Jawaban doa selalu dihubungkan dengan waktu Tuhan. Ada juga orang yang menghubungkan jawaban doa dengan "takdir". Waktu manusia terbatas pada waktu Tuhan. Waktu Tuhan adalah waktu yang luar biasa. Yang penting adalah selalu belajar dalam waktu Tuhan. Pada ayat diatas ada dua jenis waktu, yaitu waktu Tuhan dan waktu manusia. Orang yang sukses adalah orang benar yang ada di waktu dan tempat yang benar. Definisi sukses disini adalah melakukan kehendak Allah. Pemarah, tergesa-gesa, kehilangan damai adalah contoh orang yang sudah ada diluar waktu Tuhan.

"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." (Pen. 3:11)

Konklusi dari Pengkhotbah 3:1-10 adalah di ayat 11. Dalam waktu Tuhan segala apapun yang terjadi selalu indah. Kalau kita sedang mengalami hal yang negatif, yang harus kita ubah adalah hati dan sudut pandang kita.

Waktu Tuhan (waktu kekal)

Dalam waktu kekal tidak ada masa lalu dan masa depan, karena Tuhan mampu menggantikan segala sesuatu di waktu yang lalu. Banyak orang terpenjara dengan waktu mereka yang lalu (kegagalan, dikecewakan).

Waktu Tuhan (kronos)

Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian. Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani." (Hak. 6:11-12)

"Datanglah malaikat Tuhan" berarti penampakan Tuhan (Teofani). Gideon sedang bersembunyi waktu itu dan dia mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Kalau ada dari kita yang gagal saat ini, ingatlah bahwa Tuhan selalu menyertai kita.

Bagaimana caranya berada di waktu Tuhan? Persiapkan diri kita untuk selalu taat (prepare to obey). Kita harus taat bukan hanya pada waktu senang namun juga pada waktu mengalami masalah.

"Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" (Yoh. 2:4-5)

Yesus sedang mengambil alih ketika pergumulan kita belum dijawab. Tugas kita hanya selalu taat. Ketika kita setia dan taat dalam situasi yang sulit sekalipun, kita akan mengalami waktu Tuhan. Dalam waktu Tuhan tidak pernah ada kata terlambat.

"Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Kor. 2:9)

"Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain." (1 Kor. 2:14-15)

Pertajam mata kekekalan karena waktu Tuhan adalah waktu yang kekal

Kita harus menjadi orang yang tahu waktu Tuhan agar posisi dan identitas kita benar dihadapan-Nya. Fokus didalam waktu Tuhan dan jangan terpengaruh dengan apapun yang terjadi diluar sana.