• Integrity Convention Center
    Mall MGK Lt. 9
  • Contact (Office Hour)
    021 2239 4777
  • Worship Service
    07:00 - 16:30 WIB

GAYA HIDUP YANG TIDAK CINTA UANGRenungan Harian - 06 April 2025

Kemarin, kita telah membahas tentang uang, hari ini kita pun akan sedikit mengupas lagi tentang uang. Sebab, uang sendiri memang bukanlah jahat, melainkan cinta akan uanglah yang merupakan akar dari segala kejahatan.

Terkadang, semua masalah ekonomi yang kita hadapi, yang tak dapat kita tangani, mungkin ialah akibat dari kehidupan yang tidak bertanggung jawab, seperti menghambur-hamburkan uang saja, dan tidak mengikuti prinsip-prinsip keuangan seturut firman Allah. Akibatnya, kita selalu merasa kekurangan uang, lalu mengejar-ngejar uang, dan pada akhirnya menganggap uang adalah segala-galanya. (Saudara pun dapat mencoba mencari Alkitab Edisi Finansial untuk mempelajari prinsip-prinsip keuangan kerajaan Allah di sejumlah laman belanja media sosial).

Selain pola hidup yang kurang bertanggung jawab, dosa pun bisa merusak sendi keuangan ataupun perjalanan karier kita. Mengapa? Sebab, kita mengabaikan prinsip-prinsip keuangan maupun kehidupan yang telah Ia ajarkan melalui firman-Nya. Dan, terkadang bagaimana keadaan hubungan kita dengan Tuhan pun dapat diamati dari bagaimana cara serta keadaan kita dalam mengelola keuangan kita.

Apalagi, Tuhan pasti mengetahui semuanya mengenai Saudara dan saya, serta segala hal yang berurusan atau berkenaan dengan kita, tidak ada yang tersembunyi dari pandangan-Nya, apa pun yang menjadi persoalan, kebutuhan, serta pergumulan kita.

Pengkhotbah 5:13-14, "Ada kemalangan yang menyedihkan kulihat di bawah matahari: kekayaan yang disimpan oleh pemiliknya menjadi kecelakaannya sendiri, dan kekayaan itu binasa oleh kemalangan, sehingga tak ada suatu pun padanya untuk anaknya."

Sesungguhnya, kita bisa melihat kasih karunia Allah bekerja meski di tengah kesulitan keuangan kita, lalu kita belajar mengelola keuangan sesuai dengan pola Allah, maka niscaya kita akan keluar dari kesulitan keuangan kita.

Ibrani 13:5, "Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: 'Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.'"

Gaya hidup yang tidak cinta uang, yang merasa cukup oleh hal-hal yang ada, sebab Dia telah berfirman, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan bahkan sekali-kali tidak akan mengabaikan engkau." (MILT)

Let your character or moral disposition be free from love of money [including greed, avarice, lust, and craving for earthly possessions] and be satisfied with your present [circumstances and with what you have]; for He [God] Himself has said, I will not in any way fail you nor give you up nor leave you without support. [I will] not, [I will] not, [I will] not in any degree leave you helpless nor forsake nor let [you] down (relax My hold on you)! [Assuredly not!] (AMP)

Hanya orang yang dimerdekakan dari problem cinta akan uanglah yang bisa memiliki keintiman dengan Allah, sebab apa pun kondisinya dia tetap bisa mengucap syukur. Lagipula, jangan sampai kalah dari orang-orang yang berbeda iman dari kita namun lebih dapat mengucap syukur dengan apa yang masih ada pada mereka, serta yang mereka terima. Dan manakah yang akan kita pilih, apakah membiarkan uang yang menjadi tuan yang jahat, ataukah menjadikan uang sebagai "hamba yang baik", dengan kata lain menggunakannya untuk sesuatu yang berguna serta lebih memberkati orang lain?

Amsal 23:19, "Hai anakku, dengarkanlah, dan jadilah bijak, tujukanlah hatimu ke jalan yang benar."

Hai anakku, dengarkanlah aku supaya engkau menjadi bijaksana dan menjaga dirimu di jalan yang benar. (TSI)

Oh listen, dear child--become wise; point your life in the right direction. (MSG)

~ IHT

NOW AVAILABLE Mobile Apps GBI PRJ (CK7)

Fatal Error !