GBI PRJ (CK7)

Kemarin kita telah belajar mengenai reflektor.

Nah, hari ini pertanyaannya, menjadi seperti reflektor yang bagaimanakah kita, apakah "reflektor" yang kotor ataukah reflektot yang mau tetap terjaga dengan baik serta bersih?

Ada dua reflektor, yang pertama tertutup lapisan lumpur kering dan debu tebal dari perjalanan sebelumnya. Reflektor yang kedua bersih karena selalu dibersihkan setelah dipakai.

Ketika cahaya lampu menerpa di malam hari, apa yang terjadi? Reflektor yang kotor hanya memantulkan cahaya redup, kabur, dan tidak maksimal. Reflektor yang bersih memantulkan cahaya dengan terang, tajam, dan jelas, sehingga mudah terlihat dari jauh.

Walau kedua reflektor itu mungkin sama-sama berada di posisi yang ada, tetapi kualitas pantulan cahayanya sangat berbeda. Bagaimana dengan keadaan kita masing-masing sebagai terang dunia?

• Reflektor yang Kotor

Ibarat reflektor yang kotor, dosa dapat mencemari hidup kita sebagai orang percaya, sehingga kita tidak bisa memantulkan terang dengan maksimal.

• Reflektor yang Bersih

Ibarat reflektor yang bersih, apakah kita menjaga kehidupan rohani kita? Ketaatan dalam hal kecil akan melatih kepekaan terhadap hal-hal yang mencemari. Pantulan terang seperti ini menjadi penuntun yang dapat diandalkan dalam kegelapan.

Reflektor yang bersih tidak terjadi secara instan, melainkan hasil dari kebiasaan membersihkan yang konsisten, setiap kali selesai digunakan ataupun terkena kotoran. Demikian pula, kita harus mengambil tindakan proaktif untuk datang, mengaku, membuka diri, dan taat.

2 Korintus 7:1, "Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah."

1 Tesalonika 4:7 (FAYH), "Karena Allah tidak memanggil kita untuk berhati kotor dan penuh hawa nafsu, tetapi untuk menjadi suci dan bersih."

Allah memanggil kita, bukan supaya kita hidup cabul, melainkan supaya kita hidup dengan cara yang menyenangkan hati-Nya. (BIS)

God hasn't invited us into a disorderly, unkempt life but into something holy and beautiful--as beautiful on the inside as the outside. (MSG)

~ FG