Apa yang rasanya seperti "mengejar-ngejar" kita saat ini? Apakah rasa bersalah? Apakah beban hidup yang menekan? Apakah keadaan yang terasa menjepit kita?
Kita dapat selalu datang kepada Tuhan untuk memohon pertolongan dan belas kasihan-Nya, seperti halnya yang sering kali Daud lakukan. Dalam kesusahan besar, kewalahan oleh karena keadaan yang sangat menyedihkan, kesepian tanpa ada seorang pun yang mendukung ataupun menghiburnya, Tuhan masih tetap dapat dipercaya menjadi tempat perlindungan, sahabat, dan penolong yang setia.
Mazmur 142:3 (VMD), "Aku akan menceritakan kepada-Nya tentang masalahku. Aku menceriterakan kepada-Nya tentang kesulitanku."
I spill out all my complaints before him, and spell out my troubles in detail. (MSG)
I tell you all of my worries and my troubles. (CEV)
Ia sanggup menampung dan menanggung apa pun yang menjadi keluhan kita. Dia yang paling mengetahui kebutuhan, dan kita sangat memerlukan tuntunan-Nya. Karena itu, berserulah dan berharap hanya kepada-Nya.
Mazmur 40:11 (FAYH), Ya TUHAN, janganlah menahan rahmat-Mu daripadaku! Harapanku satu-satunya hanyalah di dalam kasih dan kesetiaan-Mu."
Mazmur 142:4 (VMD), "Aku siap menyerah, tetapi Engkau, TUHAN, tahu di mana jalanku. Dan Engkau tahu bahwa musuhku telah memasang jerat terhadap aku."
Karena aku tidak berdaya dan putus asa, dan hanya Engkau sajalah yang mengetahui ke mana aku harus melangkahkan kaki untuk menghindari perangkap-perangkap yang dipasang oleh musuh-musuhku. (FAYH)
When my spirit was overwhelmed {and} fainted [throwing all its weight] upon me, then You knew my path. In the way where I walk they have hidden a snare for me. (AMP)
~ FG