Kita telah membahas central governor theory kemarin, atau teori tentang otaklah yang membatasi sampai sejauh mana seseorang memiliki kemampuan fisik untuk melakukan sesuatu. Padahal, kemungkinan besar masih bisa menembus batasan-batasan mental yang diciptakan sendiri tersebut di dalam pikiran.
Hari ini kita pun mengupas seputar bagian otak pula, yakni amygdala (amigdala).
Amygdala sendiri merupakan bagian dari otak yang sangat memiliki andil untuk memproses suatu rasa takut. Saat seseorang mengalami ketakutan, amygdala akan membangunkan sistem saraf di otak guna memberi respons entahkah akan melawan (fight) ataukah mau berlari menghindari (flight). Respons tersebutlah yang membuat kita dapat bersikap sigap serta memiliki kewaspadaan yang perlu terhadap sekiranya ada situasi mengancam keselamatan ataupun yang berbahaya.
Melalui pembahasan singkat ini pun kita menyadari betapa dahsyat dan terstrukturnya Tuhan telah merangkai serta mencipta keberadaan tubuh kita sebagai manusia, bukan?
Engkau telah menciptakan seluruh tubuhku. Engkau membuat aku dalam perut ibuku. Engkau dapat melihat pertumbuhan tulangku ketika tubuhku dibentuk, tersembunyi dalam rahim ibuku. Engkau dapat melihat tubuhku bertumbuh setiap hari berlalu. Engkau mendaftarkan semuanya, tidak satu pun yang hilang. (Mazmur 139:13, 15-16 VMD)
Terima kasih karena Engkau telah membuat aku dengan begitu menakjubkan! Sungguh mengagumkan kalau direnungkan! Buatan tangan-Mu sungguh ajaib -- dan semua ini kusadari benar. (Mazmur 139:14 FAYH)
Jika kita menyadarinya, bahwa begitu ajaibnya Tuhan merancangkan ataupun membentuk setiap bagian tubuh kita, masihkah kita enggan menghargainya dan malah mempergunakannya untuk hal-hal yang tidak baik?
Roma 6 : 13 (BIS), "Janganlah juga Saudara menyerahkan anggota badanmu kepada kuasa dosa untuk digunakan bagi maksud-maksud yang jahat. Tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang yang sudah dipindahkan dari kematian kepada hidup. Serahkanlah dirimu seluruhnya kepada Allah supaya dipakai untuk melakukan kehendak Allah."
Jangan juga menyerah kepada dosa sehingga kalian membiarkan badanmu dipakai untuk maksud-maksud yang jahat. Sebaliknya, kalian harus menyerahkan dirimu kepada Allah. Sebab, kalian seperti orang yang seolah-olah sudah mati kemudian dihidupkan kembali oleh Allah. Kalau kalian menyerahkan diri seluruhnya kepada Allah, Ia akan memakai kalian untuk melakukan kemauan-Nya. (BSD)
Jangan biarkan satu pun dari anggota tubuh Saudara diperalat oleh kejahatan untuk berbuat dosa, melainkan serahkanlah diri Saudara sebulat-bulatnya kepada Allah, sebab Saudara telah dihidupkan dari kematian dan Saudara ingin supaya dijadikan alat dalam tangan Allah bagi maksud-maksud-Nya yang baik. (FAYH)
~ FG