2 Tesalonika 3:13, "Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik."
Tetapi kalian jangan bosan berbuat baik. (BIS)
Dan kepada yang lain saya katakan, Saudara sekalian yang saya kasihi, jangan jemu melakukan yang benar. (FAYH)
Banyak orang diperhadapkan pada pergumulan dalam batinnya, salah satunya adalah hal berbuat baik, apalagi ketika perbuatan baiknya itu sering kali tidak mendapat respons atau balasan setimpal yang diharapkan.
Lalu mereka pun mulai merasa bosan berbuat baik, berpikir 1.000 kali apakah perlu untuk melakukannya lagi, hingga akhirnya berhenti melanjutkan perbuatan baik.
Memang, berbuat baik sepertinya harus berkurban ataupun kehilangan sesuatu, alias kelihatannya merugi. Tetapi benarkah demikian?
Lihatlah seorang petani yang menanam padi atau sayuran. Pada saat bersamaan, tumbuh pula rumput atau lalang di sawah atau ladang tersebut. Namun, andaikan petani itu menanam rumput, ia tidak akan pernah mendapati padi atau sayuran turut tumbuh di sana.
Demikian pula dalam hidup ini, ketika kita melakukan perbuatan baik, terkadang hal-hal buruk malah menyertai, entah itu berupa hinaan, cercaan, cibiran, fitnahan dari orang lain. Jika begitu, haruskah berhenti untuk berbuat baik saat orang lain tidak membalas kebaikan kita?
Kalau berbuat baik sekadar membalas kebaikan orang lain, atau bertujuan mendapatkan balasan setimpal, apalah artinya.
Lukas 6:33, "Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian."
Atau kalau kamu berbuat baik hanya kepada teman yang berbuat baik kepadamu saja, jangan berharap bahwa Allah akan memberkatimu karena perbuatan baikmu itu. Karena orang-orang berdosa pun melakukan hal yang sama seperti itu. (TSI)
Dan sebaiknya jangan pula kita berbuat baik karena suatu tendensi atau motivasi yang tidak benar. Rasul Paulus pernah menasihati…
Galatia 6:9, "Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah."
Sebab itu, janganlah kita menjadi bosan melakukan hal-hal yang baik; sebab kalau kita tidak berhenti melakukan hal-hal itu sekali kelak kita akan menuai hasilnya. (BIS)
Janganlah kita bosan melakukan hal yang benar, sebab kemudian kita akan menuai hasil yang penuh berkat, apabila kita tidak patah semangat dan tidak putus asa. (FAYH)
Sebagai orang percaya kepada Tuhan Yesus, berbuat baiklah sebagai suatu buah dari keselamatan yang telah kita terima, dan merupakan bukti bahwa kita memiliki iman yang hidup!
Orang yang baik hati akan beruntung, tetapi orang yang nakal menyebabkan kesusahan bagi dirinya. (Amsal 11:17 VMD)
Sahabat yang kukasihi, jangan terpengaruh oleh contoh yang jelek ini. Turutilah yang baik. Ingatlah bahwa mereka yang berbuat baik membuktikan bahwa mereka anak-anak Allah dan mereka yang tetap berbuat jahat membuktikan bahwa mereka jauh dari Allah. (3 Yohanes 1:11 FAYH).
~ Jenni