Di era pandemi seperti saat ini, memang lebih disarankan agar kita memilih melakukan pesanan takeaway atau bawa pulang saat membeli makanan, daripada dine-in atau makan di tempat ketika di sebuah restoran tertentu.
Bahkan pun lebih baik memesan secara online atau layanan pesan antar supaya tidak keluar rumah ataupun menjauhi kerumunan (physical distancing).
Pula alangkah kian baiknya lagi apabila dapat memasak dan memakan masakan sendiri saja, pasti aman.
Namun dalam makna rohani, kita justru jarang sekali memilih melakukan "dine-in" atau benar-benar menikmati ataupun menyediakan waktu berkualitas kita dengan Tuhan maupun untuk membaca dan merenungkan firman-Nya.
Sering kali kita cuma memilih "takeaway" atau hanya sambil lalu serta ketika ada mau saja maka kita menghadap hadirat Tuhan, berdoa ataupun membaca firman.
Masihkah kita memberi waktu bersekutu bersama Dia, sungguh-sungguh haus & lapar akan suara hati-Nya melalui Alkitab, serta menjaga keintiman dengan Tuhan Yesus saat-saat ini?
"Lihatlah! Aku seperti berdiri di depan pintu rumah kalian masing-masing, mengetuknya, dan minta izin untuk masuk. Siapa saja yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu hatinya bagi-Ku, Aku akan masuk. Lalu sebagai sahabat kita akan sering makan bersama-sama." (Wahyu 3:20, TSI)
(FG)