GBI PRJ (CK7)

Menerima pengurapan dari Allah itu penting, namun jika kita tidak menjaganya maka akan mengakibatkan penolakan dari Tuhan. Kita akan belajar dari kisah Saul.

Saul Rejected (Allah menolak Saul) :

1. Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, (1 Samuel 15 : 11)

2. Tuhan telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya (1 Samuel 13 : 14)

Tuhan telah mengoyakkan dari padamu jabatan raja atas Israel pada hari ini dan telah memberikannya kepada orang lain yang lebih baik dari padamu (1 Samuel 15 : 28)

3. Roh Tuhan telah mundur dari pada Saul dan sekarang ia diganggu  oleh roh jahat yang daripada Tuhan (1 Samuel 16 : 14)

Allah menolak Saul dikarenakan sikap hati Saul yang menolak untuk tunduk dan taat kepada Allah.

Who was Saul ? (Siapa Saul sebelum ia menjadi raja Israel ?)

* Seorang muda yang elok rupanya; tidak ada seorang pun dari antara orang Israel yang lebih elok dari padanya: dari bahu ke atas ia lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya (1 Samuel 9 : 2)

* Seorang yang rendah hati. Tetapi jawab Saul : Bukankah aku seorang suku Benyamin, suku yang terkecil di Israel ? Dan bukankah kaumku yang paling hina dari segala kaum suku Benyamin ? Mengapa bapa berkata demikian kepadaku ? (1 Samuel 9 : 21)

* Seorang pemalu
Tetapi ketika ia dicari, ia tidak diketemukan. Sebab itu ditanyakan pulalah kepada Tuhan : Apa orang itu juga datang ke mari ? Tuhan menjawab : Sesungguhnya ia bersembunyi di antara barang-barang (1 Samuel 10 : 21 - 22)

* Seorang yang lemah lembut. Tetapi orang-orang dursila berkata : Masakan orang ini dapat menyelamatkan kita !Mereka menghina dia dan tidak membawa persembahan kepadanya. Tetapi ia pura-pura tuli (1 Samuel 10 : 21 - 22).

Dalam keterbatasan Saul, Tuhan memberikan dan memenuhi apa yang ia perlukan untuk menjadi seorang pemimpin besar. God equips those He calls (Allah memperlengkapi orang yang dipanggil-Nya) :

* Allah mengubah hatinya menjadi lain (1 Samuel 10 : 9)

* Roh Tuhan berkuasa atasnya (1 Samuel 10 : 10)

* Tuhan memberikan keberanian dan menyertainya dalam mengalahkan orang-orang Amon (1 Samuel 11)

* Tuhan membuat hati bangsa itu takluk kepadanya (1 Samuel 11 : 7)

* Tuhan memberikan petunjuk-Nya melalui Samuel (1 Samuel 15 : 1 - 3)
Tapi kemudian Saul tidak taat kepada Allah.

Disobidience 1 - 1 Samuel 13

Saul menyembah Tuhan karena takut, bukan karena Taat.

- Saul berumur sekian tahun ketika ia menjadi raja; dua tahun ia memerintah atas Israel (1 Samuel 13 : 1)

- Yonatan memukul kalah pasukan pendudukan orang Filistin yang ada di Geba ... Karena itu Saul menyuruh meniup sangkakala di seluruh negeri, sebab pikirnya : Biarlah orang Ibrani mendengarnya.
Demikianlah seluruh orang Israel mendengar kabar, bahwa Saul telah memukul kalah pasukan pendudukan orang Filistin dan dengan demikian orang Israel dibenci oleh orang Filistin (1 Samuel 13 : 3 - 4)

- Tetapi kata Samuel : Apa yang telah kauperbuat ?  Jawab Saul : Karena aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas, maka pikirku : Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan Tuhan; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran (1 Samuel 13 : 11 - 12)

- Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai (1 Samuel 15 : 3)

Disobidience 2 - 1 Samuel 15. Saul lebih takut dan hormat kepada rakyat dari pada Tuhan.

- Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga: tidak mau mereka menumpas semuanya itu (1 Samuel 15 : 9)

- Lalu datanglah firman Tuhan kepada Samuel, demikian : Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku. (1 Samuel 15 : 11)

- Lalu Samuel bangun pagi-pagi untuk bertemu dengan Saul, tetapi diberitahukan kepada Samuel, demikian : Saul telah ke Karmel tadi dan telah didirikannya baginya suatu tanda peringatan; kemudian ia balik dan mengambil jurusan ke Gilgal (1 Samuel 15 : 12)

- Saul berbohong dengan mengatakan dia telah melaksanakan perintah Tuhan (1 Samuel 15 : 13)

- Dia mencari kambing hitam dan mengatakan rakyat yang menginginkan ternak tapi semua sudah dibunuh (1 Samuel 15 : 14)

- Berkatalah Saul kepada Samuel : Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah Tuhan dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka (1 Samuel 15 : 24)

- Dia menyebut YHWH “Tuhan Allahmu” (1 Samuel 15 : 15, 21, & 30)
Ia merasa bahwa YHWH bukan Tuhan Allahnya, tapi Tuhan Allah Samuel. Saul yang memulai untuk menolak YHWH sebagai Tuhan Allahnya.

- Sejak saat itu ia iri kepada Daud, bersumpah akan membunuhnya.

1. How to deny our flesh ? -  Bagaimana menyangkal kedagingan kita ? Hanya dengan hidup penuh dengan Roh Kudus dan dituntun Roh Kudus setiap waktu.

Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging - karena keduanya bertentangan - sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki (Galatia 5 : 16 - 17)

2. Did God ever regret ? - Apakah Allah pernah menyesal ? Tidak !
Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal (1 Samuel 15 : 29)
Saul menyia-nyiakan kesempatan yang Tuhan berikan padanya.

3. Does God have preference ? - Apakah Tuhan pilih kasih ? Janji Tuhan sama kepada semua orang. Janji kepada Daud, juga diberikan kepada Saul. Respon hati yang membedakannya.

Kata Samuel kepada Saul : Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah Tuhan, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya Tuhan mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya (1 Samuel 13 : 13)

4. Was it God’s mistakes ? Tuhan tidak salah memilih Saul, Saul yang gagal mentaati Allah sehingga urapan dan Roh Allah diambil dari padanya.

Saul bertanya kepada Allah : Bolehkah aku mengejar orang Filistin itu ? Akan Kau serahkankah mereka ke dalam tangan orang Israel ? Tetapi pada hari itu Ia tidak menjawab Saul (1 Samuel 14 : 37)

Behold, to obey is better than sacrifice, and to heed than the fat of rams. For rebellion is like the sin of divination, and arrogance like the evil of idolatry (1 Samuel 15 : 23)

Saul Failed His Tests. He did not respect GOD. Saul tidak lulus dalam ujian karena dia tidak menghormati Allah, ia mencuri kemuliaan Allah dan lebih hormat kepada manusia. 

Belajar Dari Kesalahan Saul :
* Saul gagal untuk mempertahankan urapan Tuhan karena ia lebih takut kepada manusia daripada kepada Tuhan (1 Samuel 15 : 24)
Kerjakanlah keselamatanmu dengan takut dan gentar (Filipi 2 : 12)

* Ketaatan yang setengah hati adalah KETIDAKTAATAN. Tuhan rindu penyembahan kita lebih daripada persembahan kita (1 Samuel 15 : 22 - 23)
 
* Doa-doa Saul tidak dijawab karena ia tidak mengenal Tuhan Allahnya (1 Samuel 15 : 15, 21, & 30)
Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui (Yesaya 55 : 6)

* Saul gagal dalam perkara kecil, dan Tuhan tidak memberikan perkara besar. “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar” (Lukas 16  : 10)

* Saul memulai dengan panggilannya dengan kerendahhati dan mengakhirinya dengan kesombongan. Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan (Amsal 18 : 12)

Partial Obedience Is Disobedience (Ketaatan setengah adalah ketidaktaatan).

Mari kita TAAT sepenuh hati. TAAT kepada Tuhan harus keluar dari keputusan hati yang mengasihi Dia sepenuh waktu dan sepenuh hidup kita.

Tuhan Yesus Memberkati.