GBI PRJ (CK7)

Sekali lagi, kita akan belajar tentang iman. Jika sebelumnya kita mengerti redefinisi tentang iman yaitu dasar serta landasannya ialah Yesus, maka hari ini adalah mengenai bagaimana meraih iman yang berkemenangan dan berkembang dalam kehidupan. Terutama, kita mempelajarinya dari cara hidup jemaat mula-mula.

Ibrani 11 : 6
Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.

Kisah Para Rasul 2 : 41 - 47
Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.  Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Ada 3 poin yang bisa kita pelajari untuk meraih iman dalam Tuhan :

1. Bertekun di Dalam Iman
Kita bisa bertekun dalam iman apabila tetap bersaat teduh bersama Tuhan melalui pembacaan firman serta pengajaran. Hari-hari ini, kita perlu berhati-hati dan merenungkan sejenak terhadap apa saja yang kita dengar, sebab iman dapat goyah ataupun terpengaruhi. Jangan sampai iman kita terdefinisikan oleh situasi yang tidak menentu di luar. Dalam Alkitablah juga identitas kita ada. Karena itu, tekunlah baca firman secara konsisten, mulai dengan hal-hal sederhana seperti renungan harian. The word shall set you free, kebenaran Tuhan akan memerdekakan kita.

Roma 10 : 17 
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Yohanes 8 : 31 - 32
Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya : Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.

2. Berkumpul di Dalam Rumah Tuhan
Ini berbicara bergabung dalam komunitas orang benar. Kita takkan pernah kuat jika selalu sendirian setiap hari. Saat kita bersama-sama, kita akan menjadi orang-orang yang kuat dalam iman. Pertanyaannya, sudahkah kita ikut komunitas yang benar seperti COOL hari-hari ini ? Dalam ibadah raya, mungkin hanya permukaan yang kita alami, namun melalui COOL yang ada di gereja, kita makin mengenal lebih dalam, saling mendoakan, menguatkan, dan menasihati. Tujuan kekristenan kita juga yang sebenarnya ialah mengalami Kristus, bukannya supaya sekadar menerima berkat.

Ibrani 10 : 25
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Matius 18 : 20 
Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.

3. Berdoa, Berdoa, dan Berdoa
Sesungguhnya, doa maupun kekeristenan ialah sesuatu yang simple atau sederhana. Namun, sering kali kitalah ataupun organisasinya yang kadang membuatnya sebagai suatu rutinitas ataupun rumit. Doa ialah napas hidup orang percaya. Doa itu dua arah, kita dengan Allah, serta sebaliknya Ia terhadap kita, bukan hanya satu arah. Luangkanlah waktu untuk-Nya yang berbicara kepada kita. Allah rindu kita berdoa kepada-Nya supaya menguatkan, menuntun, menyertai, mengurapi kita. 

"True prayer is a way of life, not just for use in case of emergency. Make it a habit, and when the need arises, you will be in practice," atau doa sejatinya adalah sebuah gaya hidup, bukan cuma untuk keadaan darurat, karena itu jadikanlah sebagai sebuah kebiasaan agar saat krisis ataupun kebutuhan tertentu tiba, kita telah siap sedia dalam doa. (Billy Graham) 

Roma 12 : 12
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa !

Tuhan Yesus Memberkati