GBI PRJ (CK7)

Kita akan merenungkan firman Tuhan dari Matius 11 : 2 - 11 untuk mengerti apa yang sebaiknya kita lakukan ketika keraguan datang.

Matius 11 : 2 - 11
Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya : Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain ? Yesus menjawab mereka : Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat : orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku. Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes : Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun ? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari ? Atau untuk apakah kamu pergi ? Melihat orang yang berpakaian halus ? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja. Jadi untuk apakah kamu pergi ? Melihat nabi ? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. Karena tentang dia ada tertulis : Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.

Siapakah Yohanes ? Dia adalah pendahulu atau perintis jalan untuk Yesus Kristus.

Kita juga tahu, ia orang yang penuh Roh Kudus sejak dalam rahim ibunya (Lukas 1 : 15), seorang pemberita firman, ia yang membaptis Tuhan Yesus, selalu rendah hati dan memuliakan Allah (Yohanes 3 : 30), seorang nabi bahkan lebih daripada itu (Matius 11 : 9), orang yang besar lebih dari siapa pun (ayat 11), serta dulunya sangat yakin sekali tentang Yesus (Yohanes 1 : 15, 29 - 36). Namun, ia sempat meragukan Yesus di dalam hati dan hidupnya.

Terkait keraguan sendiri :

• Sadari bahwa kita manusia yang lemah

• Semua hamba Tuhan juga manusia biasa yang lemah dan mesti didukung doa

Apa yang membuat Yohanes sempat mengalami keraguan ?

a. Pergumulan

b. Pengertian yang kurang tentang Kristus

c. Pengharapan yang diletakkan pada Yesus tidak sesuai dengan kenyataan

Dampak keraguan ialah kecewa terhadap Tuhan dan menolak Dia. Karenanya, keragu-raguan tentang Tuhan Yesus mestinya segera dibereskan sebab merupakan sesuatu yang sangat-sangat penting atau krusial dan mempengaruhi banyak aspek lainnya dalam hidup.

Apa yang sebaiknya kita lakukan untuk mengatasi keragu-raguan tentang Dia :

1. Belajar untuk Lebih Mengenal Dia
Menanggapi keraguan Yohanes, Yesus tidak menjawab, "Ya" atau "Tidak", melainkan menyatakan bukti keilahian-Nya.

2. Menaruh Rasa Percaya Pada-Nya
Sering kali bukannya Tuhan tidak bekerja, melainkan Ia tetap bekerja bukan dengan cara kita. Bagaimana pun keadaan atau situasi kita, tetaplah percaya pada-Nya. Izinkan dan biarkan Ia berkarya melalui hidup kita sesuai hikmat-Nya.

3.    Terus Mempertahankan Iman
Kekuatan terbesar bukanlah soal iman untuk sekadar memulai, melainkan lebih pada iman untuk bertahan.

Yesus tidak menghakimi ataupun mengecam keraguan seperti halnya yang pernah dialami Yohanes Pembaptis atau murid lain-Nya, dan juga kita sendiri, namun Ia sungguh-sungguh merindukan supaya kita dapat terus percaya, semakin mengenal karakter-Nya, serta tetap memperjuangkan iman.

Waspadalah, Iblis tidak mungkin bisa merusak karakter dan pribadi Tuhan, tetapi dia bisa saja mencoba menghancurkan pikiran serta keyakinan kita kepada Tuhan.

Markus 9 : 24
Segera ayah anak itu berteriak : Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini !

Lukas 17 : 5
Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan : Tambahkanlah iman kami !

Tuhan Yesus Memberkati