GBI PRJ (CK7)

Bersyukurlah karena kita tetap dituntun oleh Tuhan Yesus. Ia juga setia untuk menyertai di sepanjang kehidupan kita.

Yesaya 50 : 4
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

2 Timotius 4 : 2
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran

Senin, 26 Agustus 2024
HIDUP DALAM KEMERDEKAAN ILAHI
Pdt. Dr. Drs. Markus Simanjuntak, M. Th
Pembicara CK7

Rasul Paulus pernah mengingatkan jemaat di Galatia, dan untuk kita semua, agar tetap setia pada ajaran Injil yang benar, bahwa di mana salah satunya ialah kita umat Tuhan dipanggil dan diberi sebuah kemerdekaan yang sejati dari Allah, yaitu merdeka secara ilahi dalam Dia, dan hidup di dalam kemerdekaan itu. Tujuan Allah memerdekakan kita ialah supaya kita mau menuruti, dan melakukan kehendak-Nya, karena itulah rasul Paulus mengingatkan :

• Jangan mempergunakan kemerdekaan yang kita peroleh sebagai kesempatan untuk hidup di dalam dosa.

• Gunakan kemerdekaan kita tersebut untuk melayani di dalam kasih terhadap orang-orang lain.

Galatia 5 : 13
Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Selasa, 27 Agustus 2024
A MAN AFTER GOD’S HEART
Ps. Tien Setiawati, B. Com
Advisor JGKC GBI PRJ

Kita bisa belajar dari Daud, mengapa ia sampai disebut oleh Tuhan sebagai seorang yang berkenan di hati-Nya, dan bagaimana Daud bisa lebih baik daripada Saul (1 Samuel 15 - 22). Empat karakter Daud :

• Rendah hati (1 Samuel 16 : 11), dan tidak mau menyimpan kepahitan

• Lemah lembut

• Menyenangkan hati Tuhan (2 Samuel 2 : 1; 1 Tawarikh 14 : 10), selalu bertanya kepada-Nya dan tulus hati

• Bergaul erat dengan Tuhan (Mazmur 22 : 1)

Apa rahasia Daud sehingga ia diurapi oleh Tuhan sampai akhir hidupnya :

• Kerendahan hati
Belajarlah dari Yesus yang juga rendah hati (Matius 11 : 29).

• Kelemahlembutan
Belajarlah mengalahkan ego diri sendiri supaya setiap hari kita menjadi pribadi yang semakin baik melalui proses kehidupan dan pembentukan yang ada.

• Menyenangkan hati Tuhan
Tidak perlu haus akan pujian manusia karena berkat Tuhan tidak pernah tertukar (Matius 6 : 6b).

• Bergaul erat dengan Tuhan
Dampak keintiman dengan-Nya adalah ada takut akan Tuhan, sangat suka perintah-Nya, dan anak cucunya diberkati oleh Tuhan (Mazmur 112 : 1 - 2).

Rabu, 28 Agustus 2024
SELALU BESERTAKU 
Pdp. Granito Abednego Kusumo, SMg
Ka. Sie Vokal CK7

Kita akan belajar dari Daud bagaimana menghadapi “lembah kekelaman” yang merupakan gambaran tentang dunia, di mana tidak ada kehidupan yang sejati, dipenuhi oleh rasa ketakutan, teror, maupun ancaman bahaya, pembunuhan, dan ajal atau akhir hidup ini. Namun, ada janji penyertaan Tuhan walaupun di dalam lembah itu, sehingga pemazmur bisa mengatakan ia tidak takut bahaya.

Bentuk-bentuk penyertaan Tuhan, yaitu :

• Gada
Gada gembala menjadi senjata pertahanan atau pendisiplinan, melambangkan kekuatan, kuasa, serta wibawa Allah. Gembala pada masa itu selalu membawa gada untuk menjaga domba-dombanya (1 Samuel 17 : 34 - 35). Perlindungan-Nya sempurna.

• Tongkat
Tongkat gembala dipakai untuk mendekatkan domba-domba dengan gembalanya, menuntun pada jalan yang benar, dan menyelamatkannya dari kesulitan. Kita domba-domba-Nya juga akan selalu dituntun, dan disertai oleh-Nya.

Mazmur 23 : 4
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

Kamis, 29 Agustus 2024
PERJUMPAAN YANG OTENTIK
Pdm. Theresia Cynthia Tirtadiredja, SH
Ka. Unit Anak dan Remaja PPA GBI Jl. Gatot Subroto

Perjumpaan yang otentik dengan Tuhan Yesus, diartikan sebagai perjumpaan yang langsung dan pribadi dengan Tuhan Yesus, terjadinya secara supernatural, seolah-olah Tuhan sedang memeluk dan berbicara empat mata dengan kita, sesuatu yang tidak biasa kita alami. Tempat dan waktu sudah ditentukan-Nya saat perjumpaan yang otentik terjadi.

Seperti halnya kita mengambil pelajaran dan pengalaman kisah perempuan Samaria yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus. Perempuan Samaria itu gagal pernikahannya, memilih hidup dalam perzinaan, dimusuhi satu kampung, dia bukan orang kaya, dan tingkat sosial yang terendah di daerahnya (Yohanes 4 : 5 - 30). 

Perjumpaan yang otentik terjadi ketika 

• Berilah Aku minum !
Berilah ruang kesempatan bagi Yesus untuk berinteraksi dalam hidup kita (berbicara tentang waktu). Janganlah mengandalkan diri sendiri.

• Pergilah dan panggilah suamimu ke sini !
Persiapkanlah diri yang terbaik untuk kekudusan, akui saat Tuhan menyingkapkan dosa kita (berbicara tentang kudus). Ada pengampunan serta kekudusan ketika datang di hadirat-Nya.

• Percayalah kepada-Ku ! Akulah Dia !
Yakinlah ketika tiba saatnya, waktu dan tempat yang sudah ditentukan untuk kita mengalami perjumpaan itu dengan-Nya (berbicara tentang percaya). Pekalah mendengar suara-Nya.
 

Jum’at, 30 Agustus 2024
SETIA DALAM PERKARA KECIL
Pdp. Ingsuryadi
Ka. Bid. Komunitas GBI St. Moritz

Banyak orang ingin meraih keberhasilan atau kesuksesan dengan cara instan. Mereka memiliki cita-cita hidup sukses dengan cara mudah dan secepat kilat. Namun, sebagai orang percaya, Tuhan menuntun umat-Nya untuk mencapai keberhasilan lewat proses, justru dari hal-hal yang kecil, sehingga mencapai sesuatu yang besar.

Tiga hal yang perlu agar kita setia dalam perkara kecil :

• Komitmen
Bukan hanya perkataan, tetapi harus tetap berkomitmen setia mengikut Tuhan Yesus.

• Kerendahan hati
Punyai sikap hati yang taat, dan tidak mengharapkan pujian atau apresiasi dari manusia.

• Konsisten
Ada motivasi yang murni, tidak mudah menyerah, dan senantiasa menjaga perbergaul karib dengan Tuhan, agar Dia memberikan kekuatan kepada kita untuk tetap setia dan konsisten.

Lukas 16 : 10
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.

Matius 5 : 21 & 28
Maka kata tuannya itu kepadanya : Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu … Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.

Take Home Messages :

1. Sebagai murid Tuhan Yesus, kita adalah orang-orang yang merdeka secara ilahi karena sudah dipanggil, diteguhkan, dan dipilih oleh Allah Bapa di surga supaya melakukan kehendak Allah.

2. Menjadi orang yang berkenan di hati Tuhan perlu belajar rendah hati, lemah lembut, menyenangkan hati Tuhan, dan intim dengan Dia.

3. Gada dan tongkat Allah menjamin penyertaan dan bimbingan-Nya dalam setiap langkah hidup kita masing-masing.

4. Perjumpaan yang otentik adalah cara Tuhan mengintervensi masuk ke dalam hidup kita untuk membawa kepada pertobatan, pemulihan, dan keselamatan yang kekal.

5. Tetaplah setia dalam perkara sekecil apa pun itu, karena Tuhan akan selalu memperhitungkan apa yang kita kerjakan, dan Ia sedang mempersiapkan sesuatu yang besar yang akan terjadi di dalam hidup kita.

Tuhan Yesus Memberkati