GBI PRJ (CK7)

Tuhan memperkenalkan diri kepada Musa dengan menyebut nama Allah Abraham, Ishak, dan Yakub. Dia tidak memperkenalkan diri sebagai Pencipta langit dan bumi. Dia tidak memperkenalkan diri sebagai Allah yang dahsyat, agung, mulia, dan layak disembah, tetapi Dia mengaitkan identitas-Nya kepada manusia sebagai Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub, di mana semuanya adalah pribadi yang penuh dengan kekurangan.

Keluaran 3 : 15
Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa : Beginilah kaukatakan kepada orang Israel : Tuhan, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.

Tuhan juga tidak sedang berbicara tentang catatan kebaikan manusia, tetapi mengenai sesuatu yang lebih besar daripada sekadar individual. Hari ini kita belajar sesuatu:

1.    Allah kita adalah Allah antar-generasi (Our God is the God of Generations).
Mencerminkan karakter-Nya kepada dunia adalah panggilan bagi semua pengikut Kristus. Kita tahu Allah adalah kasih, maka dari itu kita harus mengasihi Dia. Sangat penting bagi kita membangun gereja-Nya untuk melayani antar-generasi. Kita harus merindukan gereja kita menjadi tempat untuk antar-generasi bisa bahu-membahu, bersinergi, dan saling memberkati. Hal penting ini juga bisa kita lihat dari ayat terakhir dari Perjanjian Lama yang berbicara tentang koneksi antar-generasi.

Maleakhi 4 : 6
Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.

Mengenai hati bapa, Tuhan sedang berbicara tentang hati kita yang kita turunkan ke generasi berikutnya. Tidak bicara tentang fesyen, cara kerja, selera musik, dan lainnya.

2.    Berdoa bagi generasi berikutnya.
Generasi berikutnya ini sangat dibenci oleh Iblis, dan mereka dibombardir secara luar biasa, serta menjadi tertekan. Kita harus berdoa bagi generasi berikutnya, supaya tetap teguh di dalam Tuhan, dan mewariskan iman kepada Allah agar terus mengalir atas mereka. Fakta bahwa Iblis sekuat tenaga memusnahkan generasi berikutnya : Fir’aun membunuh bayi-bayi laki-laki Israel, Herodes membunuh semua bayi di Betlehem yang berusia di bawah dua tahun. Tetapi, ternyata itu permulaan dari sebuah karya keselamatan terindah dari Allah.

3.    Respons pada panggilan Allah untuk menjadi bapa dan ibu rohani.
Sering kali kita berpikir untuk jadi orangtua rohani itu bukan tugas kita. Semua orang di gereja harus bergumul setiap hari dalam melayani antar-generasi. Panggilan Allah untuk menjadi bapa dan ibu rohani bagi generasi berikutnya adalah bagian kita semua. Contoh estafet antar-generasi : Musa - Yosua (Keluaran 33 : 11), Eli - Samuel (1 Samuel 3 : 9 - 10), Elizabeth - Maria (Lukas 1 : 38 - 41).

Ingatlah, kita semua antar-generasi dipanggil bukan untuk bersaing, tetapi untuk saling memperlengkapi.

Tuhan Yesus Memberkati