GBI PRJ (CK7)

Perjumpaan yang otentik dengan Tuhan Yesus, diartikan sebagai perjumpaan yang langsung dan pribadi dengan Tuhan Yesus, terjadinya secara supranatural, seolah-olah Tuhan sedang memeluk dan berbicara langsung dengan kita, sesuatu yang tidak biasa kita alami. Tempat dan waktu sudah ditentukan saat perjumpaan yang otentik terjadi. 

Terkadang kita tidak pernah tahu disaat apa dan pada situasi apa kita berjumpa dengan Tuhan, terutama disaat situasi hidup yang sulit.

Ada satu kisah dalam Alkitab mengenai seorang perempuan Samaria di kitab Yohanes 4 : 5 - 30.

Ketika hidup memposisikan dia sebagai :

* Seorang warga Samaria
* Seorang perempuan
* Gagal dalam pernikahan
* Hidup dalam perzinahan
* Dimusuhi satu kampung
* Bukan orang kaya
* ⁠Tingkat terendah di kampungnya

Orang Israel tidak bergaul dengan orang Samaria karena :

- Orang samaria tidak murni keturunan orang Israel

- Orang Samaria menolak adanya Mesias, namun percaya pada kitab Taurat Musa

- Orang Samaria menolak Bait Suci, mereka mendirikan mezbah di gunung Grizim

Yesus masuk menginterupsi hidup perempuan Samaria tersebut dan Yesus berkata :

- Berilah Aku minum !

Yohanes 4 : 7 - 12
Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya : Berilah Aku minum. Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya : Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria ? (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria) Jawab Yesus kepadanya : Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu : Berilah Aku minum ! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup. Kata perempuan itu kepada-Nya : Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu ? Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya ?

- Pergilah dan panggilah suamimu ke sini !

Yohanes 4 : 16 - 18
Kata Yesus kepadanya : Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini. Kata perempuan itu : Aku tidak mempunyai suami. Kata Yesus kepadanya : Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar.

- Percayalah kepada-Ku !Akulah Dia !

Yohanes 4 : 21 - 26
Kata Yesus kepadanya : Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. Jawab perempuan itu kepada-Nya : Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami. Kata Yesus kepadanya : Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau.

Perempuan Samaria ini mengalami perjumpaan yang langsung dan otentik dengan Tuhan. 

Perjumpaan otentik terjadi ketika :

- Berilah Aku minum !
Berilah kesempatan Yesus berinteraksi dalam hidup kita (kasih waktu). Jangan menggunakan daya upaya sendiri, melainkan serahkan kepada Tuhan, beri waktu duduk diam di hadapan Tuhan dan menanti-nantikan-Nya.

- Pergilah dan panggilah suamimu ke sini !
Persiapkan diri untuk kekudusan, akui saat Tuhan menyingkapkan dosa kita (kudus). Ada pengampunan dan kekudusan ketika datang kepada-Nya memohon pengampunan dan bertobat.

Matius 5 : 8
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

- Percayalah kepada-Ku !Akulah Dia !
Ketika tiba saatnya, waktu dan tempat yang sudah ditentukan untuk kita mengalami perjumpaan itu (percaya)

Wahyu 3 : 20
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Sepeka apa kita mendengar Tuhan mengetok pintu dan mau membukakan pintu bagi-Nya ? Biarlah perjumpaan yang otentik dengan Tuhan Yesus bisa kita alami.

Tuhan Yesus Memberkati