GBI PRJ (CK7)

Salah satu pemberian yang terbesar dari Tuhan bagi kita adalah kebebasan untuk memilih. Apa yang terjadi pada kita saat ini adalah hasil atau akibat dari pilihan yang telah kita tentukan atau ambil beberapa waktu sebelumnya. Banyak orang yang ternyata tidak mencapai apa-apa sepanjang tahun kemarin dan tahun ini karena tidak memiliki resolusi, namun ada juga tipe manusia kedua yang lebih menyedihkan lagi yaitu orang yang memiliki resolusi untuk sepanjang tahun namun masih berusaha mencapai hasil resolusinya dengan kekuatannya sendiri; hasilnya sudah dapat dipastikan gagal total. Setiap kita mungkin pernah gagal dan memiliki gambar diri yang rusak, namun hari ini di dalam Tuhan ketahuilah bahwa gambar diri kita telah diperbaharui dan kita semua memiliki awal yang baru untuk menjalani kehidupan.

Musa merupakan pemimpin terbesar dalam Perjanjian Lama bagi bangsa Israel; ia membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, menerima 10 Perintah Tuhan, dan menulis 5 kitab pertama dalam Perjanjian Lama yang hingga saat ini dipakai sebagai acuan utama bagi bangsa Israel. Namun ketahuilah bahwa Musa bisa sampai pada titik tersebut karena ia mengetahui persis siapa dirinya. Musa bisa saja mengalami krisis identitas karena dari sejak usia 3 bulan, Musa dibesarkan di istana Firaun dengan fasilitas komplit kerajaan.

"Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja." (Ibrani 11:23).

Namun ternyata, Musa tumbuh dewasa bukan karena kekuatannya sendiri, namun karena ada penyertaan dan didikan Tuhan dalam hidupnya. Sehingga Musa memberikan pelajaran bagi setiap kita untuk mengerti siapa jati diri kita, yaitu:

1. Saya menolak untuk didefinisikan oleh orang lain, Tuhan menciptakan saya untuk menjadi diri saya sendiri – GOING TO BE (menjadi seperti apa yang Tuhan inginkan).

Hidup kita tidak ditentukan oleh perkataan orang terhadap kita, namun karena Tuhan menciptakan kita dengan spesial dan unik. Setiap kita adalah ciptaan Tuhan yang tiada duanya. Oleh sebab itulah mengapa Musa tidak kehilangan jati dirinya sebagai hamba Tuhan sekalipun

"Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun," (Ibrani 11:24).

Musa menolak kemewahan, keuntungan, kekuasaan, status, bahkan warisan dari orang terhebat dan paling berkuasa di muka bumi, dengan menyatakan dirinya sebagai orang Yahudi (bangsa budak bagi Mesir) yaitu sebagai bangsa pilihan Tuhan. Bila kita tidak tahu siapa diri kita maka kita akan seperti kacang yang lupa akan kulitnya.

2. Miliki integritas sebagai jati diri – GOING TO DO (melakukan apa yang Tuhan ingin kita lakukan).

Cerminkan apa yang kita katakan dengan apa yang kita lakukan; jadilah orang yang memiliki jati diri dan sesuai dari apa yang dikatakan dengan yang dilakukan. Tuhan telah menginvestasikan Anak-Nya yang tunggal untuk kita semua agar kita semua bisa hidup selaras oleh karena kuasa-Nya; memiliki integritas untuk melakukan apa yang dikatakan terlebih lagi apa yang kita impikan. Tuhan sangat peduli dengan impian kita, jadi jangan takut untuk bermimpi.

"Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar."" (Kejadian 15:1).

3. Jati diri kita harus sesuai dengan kehendak Allah – GOING TO FULFILL (menjadi utuh dan sempurna seperti yang Tuhan inginkan).

Alkitab berkata bahwa dunia bisa memaksa setiap kita untuk menjadi sama dengan dunia ini, bahkan untuk hancur dan kehilangan gambar diri, tapi Tuhan sesungguhnya tidak berhenti untuk memerdekakan kita dan menjadikan kita ciptaan yang sempurna yang serupa segambar dengan-Nya.

"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2).

Jangan pernah menyerah! Karena Tuhan tidak pernah menyerah dalam hidup kita untuk terus bisa mengangkat kita naik dan menjadikan kita sempurna.

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh