GBI PRJ (CK7)

Dalam Firman Tuhan, berkat Tuhan bisa hidup berdampingan dan berhubungan dengan respons manusia. Sebab, berkat Allah atau God’s favor memang Allah yang tentukan, dan bagian respons kita terhadap God’s favor ini.

Kejadian 26 : 1 - 6
Maka timbullah kelaparan di negeri itu. — Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin. Lalu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: "Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu. Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu. Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku." Jadi tinggallah Ishak di Gerar.

Mengapa disebut Allah Abraham, Ishak, Yakub, dan bukannya Allah Abraham, Ishak, Esau? Karena Esau memandang rendah hak kesulungannya, meremehkan anugerah berkat Tuhan bagi hidupnya.

Roma 2 : 4
Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?

Allah memiliki kerinduan untuk kita memberikan respons hati yang benar, karena berkat Tuhan ada hubungan dengan respons hati kita.

Ibrani 12 : 16
Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.

Esau menganggap sepi hak kesulungan, menyepelekan berkat Tuhan lewat sikap hatinya yang cabul (‘fornicator’): ‘immoral’ atau tidak setia secara spiritual (‘unfaithful’), dan berjalan menyimpang (‘wandering off’). 

God’s favor and men’s positioning (berkat Allah dan respons manusia): 
Berkat Tuhan menuntun pada pertobatan dan perubahan hati. Ketika kita hidup dalam berkat Tuhan, bukannya tidak ada masalah dalam hidup yang dijalani, tetapi janganlah pergi, jangan ke mana-mana, melainkan tetaplah setia di manapun kita ditempatkan oleh-Nya, dan milikilah hati yang taat kepada Dia.

Ishak tahu apa yang ia lakukan, dan ia memiliki:
1.    Hati yang Taat.
Pikiran yang cemerlang belum tentu itu merupakan pikiran Allah.

Kejadian 26 : 2b - 26 : 6 
Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu … Jadi tinggallah Ishak di Gerar.

2.    Hati yang Percaya.
Tetap menabur (dana, daya, doa) sekalipun di dalam masa sulit sekalipun tetap harus percaya kita hidup dalam berkat Tuhan. Ketika kita menabur, di situlah ada ‘breakthrough’ (terobosan) Tuhan terjadi, jangan sampai kita menahan taburan kita.

Kejadian 26 : 1a - 26 : 12
Maka timbullah kelaparan di negeri itu … Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.
 
3.    Hati yang Lapang.
Orang yang hatinya lapang mudah untuk mengampuni dan percaya. Tuhan pasti akan terus membukakan sumur-sumur berkat yang baru. Berkat Tuhanlah yang menjadikan kita kaya.

Kejadian 26 : 18 - 23
Kemudian Ishak menggali kembali sumur-sumur yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, dan yang telah ditutup oleh orang Filistin sesudah Abraham mati; disebutkannyalah nama sumur-sumur itu menurut nama-nama yang telah diberikan oleh ayahnya. Ketika hamba-hamba Ishak menggali di lembah itu, mereka mendapati di situ mata air yang berbual-bual airnya. Lalu bertengkarlah para gembala Gerar dengan para gembala Ishak. Kata mereka: "Air ini kepunyaan kami." Dan Ishak menamai sumur itu Esek, karena mereka bertengkar dengan dia di sana. Kemudian mereka menggali sumur lain, dan mereka bertengkar juga tentang itu. Maka Ishak menamai sumur itu Sitna. Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot, dan ia berkata: "Sekarang TUHAN telah memberikan kelonggaran kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu di negeri ini."

4.    Hati yang Mengutamakan Tuhan.
Ternyata, lewat setiap kejadian ketika Ishak mendapat berkat, ia memiliki respons yang benar. Prioritas yang Ishak kerjakan yang utama ialah membangun mezbah (berbicara hubungan kita dengan Tuhan), membangun kemah (membangun keluarga), menggali sumur (mata pencaharian ataupun tempat kerja). Pikirkan tentang mezbah Tuhan dahulu, kita mengerti siapa yang memberkati kita, jadi utamakan mezbah Tuhan maupun pelayanan bagi-Nya.

Kejadian 26 : 25 
Sesudah itu Ishak mendirikan mezbah di situ dan memanggil nama TUHAN. Ia memasang kemahnya di situ, lalu hamba-hambanya menggali sumur di situ.

Ketika kita memberikan respons dengan cara yang tepat, di situlah ‘Favor of God’ akan terjadi.

Kejadian 26 : 26 - 27
Datanglah Abimelekh dari Gerar mendapatkannya, bersama-sama dengan Ahuzat, sahabatnya, dan Pikhol, kepala pasukannya. Tetapi kata Ishak kepada mereka: "Mengapa kamu datang mendapatkan aku? Bukankah kamu benci kepadaku, dan telah menyuruh aku keluar dari tanahmu?"

Jangan pakai ‘Favor of God’ hanya untuk kita sendiri, tetapi tunjukkan bahwa berkat Tuhan yang terbesar juga membawa kita pada pertobatan dan memiliki hati yang taat, hati yang percaya, hati yang lapang, dan hati yang mengutamakan Dia. 

Dan biarlah apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita saja yang tercapai.

Tuhan Yesus Memberkati