GBI PRJ (CK7)

Di dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita pernah menemukan, membeli, ataupun memilih produk yang ternyata palsu. Padahal, kita ingin yang asli, dan sudah membayar mahal.

Dalam kekristenan pun, ada yang asli ataupun yang palsu, dan pada akhirnya merugikan kita karena yang palsu itu tidak ada nilainya, sedangkan yang asli itu pasti ada nilainya. Bisa saja sama-sama beribadah di gereja, sama-sama melayani, tetapi saat proses yang Tuhan izinkan terjadi, akan terlihat mana kekristenan yang asli atau palsu, mana yang gandum atau ilalang, mana domba atau kambing.

Terutama soal respons. Kekristenan yang palsu tidak akan bersinar, bahkan meleleh, sedangkan kekristenan yang sejati akan berdiri teguh, tetap kuat, dan tidak mengeluarkan respons yang negatif saat proses itu terjadi. Karakter yang sesungguhnya dari seseorang akan muncul saat mengalami proses dari Tuhan tersebut.

Bagaimana dengan kita ? Apakah karakter kita sudah menyerupai Kristus ? Maka itu, kita perlu mempelajari firman Tuhan supaya karakter Kristus makin nyata dalam kehidupan kita, dan nama Tuhan dipermuliakan. Nah, apa saja sikap dan ciri-ciri kehidupan Kristen yang asli :

•    Mempercayai penuh kepada Tuhan.

Mazmur 37 : 3 – 4
Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.

Mungkin kita mengaku percaya kepada Yesus, tetapi saat mengalami proses, apakah kita benar-benar mempercayai Dia sepenuhnya di dalam kehidupan ini ? Jangan sampai bercabang hati, ataupun meragukan Dia. Hanya Dialah yang bisa kita percayai.

Tuhan juga berkata, kita harus berdiam di negeri, yang dapat berarti sebuah wadah yang Tuhan berikan kepada kita, bisa saja keluarga, komunitas, ataupun gereja. Jangan lari ke mana-mana saat sedang diproses di wadah itu, melainkan berdoalah, dan tetap setia. Tuhan pasti akan turun tangan menolong kita. Selain itu, bersukacita, serta bersyukur karena semuanya mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya, dan mengasihi Dia.

•    Menyerahkan hidupnya sepenuhnya kepada Tuhan.

Mazmur 37 : 5 – 6 
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

Seorang Kristen yang sejati tidak akan terlampau khawatir akan masa depannya, karena ia percaya Tuhanlah yang berdaulat penuh atas hidupnya. Sekalipun kita dalam kondisi terjepit, tertindas, Ia pasti bertindak membela orang-orang yang benar, dan memunculkan kebenarannya seperti terang. Artinya, orang Kristen yang sejati juga tidak banyak menuntut, malah memberi, dan memberkati banyak orang !

•    Menghasilkan buah Roh dalam hidupnya.

Mazmur 37 : 7 – 9 
Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya. Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan. Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri.

Jika kita sungguh-sungguh beribadah, belajar kebenaran firman, bersekutu bersama jemaat di komunitas, dan berdoa, kita pastinya menghasilkan buah Roh. Mengapa ? Karena terus melekat pada Pokok anggur, yakni Tuhan Yesus sendiri. Kalau tidak, ranting akan ditebang. Maka, hidup kekristenan kita haruslah menghasilkan buah Roh. Kalau belum, berdoalah, apa yang kira-kira tidak berkenan di hadapan Tuhan ? Mintalah untuk Dia membersihkan, menyingkirkan hal-hal buruk dari karakter kita supaya menghasilkan buah sesuai yang Tuhan inginkan.

Kita tahu, di Galatia 5 : 22 -23, terdapat sembilan buah Roh, dan pada Mazmur 37 : 7 – 9 di atas dikatakan berulang-ulang bahwa janganlah marah, atau iri dan panas hati, melainkan lebih sabar menantikan Tuhan. Mengapa ? Karena di dalam hidup ini, mungkin banyak yang tidak adil atau sesuai yang kita inginkan. Namun, ingat segala sesuatu ada di bawah kendali Tuhan. Jadi, janganlah terus marah-marah, melainkan kuasailah diri, sebab amarah dapat menuntun pada kejahatan, yang sama saja dengan dosa. Dosa yang menghalangi kita berhubungan dengan Tuhan, dan untuk Dia menjawab doa. Jadi, hasilkanlah buah Roh.

Saat kita menyerahkan hidup sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan, semakin bergaul intim dengan Dia, maka buah-buah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri akan Tuhan berikan bagi kita.

•    Merendahkan hati.

Mazmur 37 : 11
Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.

Orang Kristen yang sejati sadar sepenuhnya bahwa segala sesuatu yang dimilikinya berasal dari Tuhan. Tidak ada yang bisa kita sombongkan sesungguhnya. Tuhanlah yang menyediakan, memberi, dan mengizinkan. Tanpa Dia, kita tidak bisa apa-apa. Ingat, Ia membenci orang-orang yang sombong, dan kesombongan adalah awal dari kejatuhan.

Kalaupun saat ini kita ada di level atas, jangan merasa diri hebat, karena tanpa Tuhan, kita ini nol besar. Atau, mungkin saat ini Tuhan izinkan kita sedang di bawah, tetapi janganlah rendah diri, sebab Tuhan juga sanggup mengangkat. Dialah yang berdaulat. Dengan menjadi orang yang rendah hati, kita akan mewarisi negeri, artinya penuh dengan kelimpahan, kesejahteraan, dan berkat-berkat jasmani maupun rohani.

•    Mendapatkan keselamatan, perlindungan, dan diluputkan oleh Tuhan.

Mazmur 37 : 39 – 40  
Orang-orang benar diselamatkan oleh TUHAN; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; TUHAN menolong mereka dan meluputkan mereka, Ia meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik dan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

Pada akhirnya, orang Kristen yang sejati pasti diselamatkan, dilindungi, dan diluputkan oleh Tuhan dari panah api si jahat, yakni Iblis. Tidak ada yang sia-sia dalam mengikut Tuhan, karena Ia tahu setiap jerih lelah kita. Ia menampung setiap airmata kita. Dialah tempat perlindungan bagi kita pada waktu kesesakan. Ia pasti menyelamatkan orang-orang yang hidup benar.

Karena itu, apakah kita sudah hidup benar dan berkenan di hadapan-Nya ? Sudahkah kita hidup seturut kehendak-Nya ? Apakah kita tetap taat dan setia kepada-Nya ?

Lihatlah teladan Ayub yang saleh dan takut akan Tuhan. Sekalipun ia mengalami ujian iman yang amat berat, namun imannya teruji dan terbukti murni, ia sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Ia mengalami Tuhan dengan mata kepalanya sendiri, pemulihan dan pertolongan-Nya nyata dalam kehidupannya.

Saat kita berlindung kepada Tuhan, Ia akan memberikan kelegaan dan damai sejahtera. Mungkin saat ini, masalah dan pergumulan kita belum usai, tetapi respons kita pasti berbeda menjadi lebih baik. Penyertaan-Nya sempurna atas hidup kita.

Bagaimana kondisi kita hari-hari ini ? Apakah kita seorang Kristen yang asli atau palsu ? Seperti apa respons kita saat mengalami proses ? Kiranya, terang Kristus, karakter yang positif, dan buah Roh yang kita hasilkan melalui ketaatan serta kesetiaan kita kepada Tuhan.

Jadilah orang-orang Kristen yang asli, orang-orang Kristen yang sejati.

Tuhan Yesus Memberkati