GBI PRJ (CK7)

Berbicara tentang seorang yang terkenal, kita pasti ingin mengetahui latar belakangnya, bagaimana ia mengisi hidupnya dan mencoba menirunya. Kita bisa melihat beberapa tokoh besar dalam Alkitab, seperti Abraham, Musa, Daud, Petrus, Paulus, dan yang lainnya. 

Abraham seorang yang dipercayakan keturunan, yang nantinya dari keturunannya lahir Juruselamat manusia. Musa seorang pemimpin besar yang dipilih Tuhan untuk membawa Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Daud seorang yang dipakai Tuhan untuk menjadi raja bangsa pilihan-Nya itu. Petrus seorang menggebu-gebu bagi Tuhan. Paulus seorang yang menulis sebagian besar kitab dalam Perjanjian Baru.

Namun hari ini, mari melihat seorang yang tidak terkenal, jarang dikhotbahkan oleh hamba Tuhan, tetapi hidupnya bisa menjadi berkat, yaitu Yohanes Markus, atau sering disebut sebagai Markus. Darinya, kita belajar bahwa setiap kita bisa dipakai oleh-Nya untuk menjadi berkat.

Kisah Para Rasul 12 : 12
Dan setelah berpikir sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa.

Kisah Para Rasul 12 : 25
Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem, setelah mereka menyelesaikan tugas pelayanan mereka. Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus.

Petrus setelah dibebaskan dari penjara, berkunjung ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Markus, adalah penulis Injil Markus. Rumah Maria ini merupakan rumah yang dipakai untuk memuji Tuhan dan berdoa (‘prayer center’). Di kemudian waktu, Markus disebut sebagai pendamping Barnabas dan Paulus dalam perjalanan pelayanan mereka. Suatu hal yang luar biasa untuk bisa menjadi pendamping Barnabas dan Paulus dalam pelayanan yang besar masa itu.

Kisah Para Rasul 13 : 5
Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka.

Suatu keistimewaan yang diperoleh Markus untuk bersama-sama Barnabas dan Paulus dalam pelayanan. Namun, pada suatu waktu, Yohanes Markus meninggalkan mereka, lalu kembali ke Yerusalem. Ada beberapa alasan kenapa Yohanes Markus melakukannya. Pertama, Yohanes Markus merupakan “anak manja”, selalu ingin pulang karena merindukan ibunya; kedua, Yohanes Markus melihat banyak tantangan dan bahaya yang membuatnya undur. Ingat, melakukan pelayanan tidak boleh mencari kenyamanan, sebab pelayanan itu butuh pengorbanan. Tidak mudah, namun dengan kekuatan dari-Nya pasti diberikan kesanggupan. Namun, apa yang dilakukan Yohanes Markus tidak disukai oleh Paulus.

Kisah Para Rasul 13 : 13
Lalu Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia; tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem.

Setelah Kisah Para Rasul 13 : 13 ini, sepertinya terjadi pergantian kepemimpinan dari Barnabas kepada Paulus. Barnabas lebih senior daripada Paulus, tetapi kemudian beralih kepemimpinan, Barnabas memberikan kepada Paulus untuk kemudian melanjutkan pelayanan.

Kisah Para Rasul 15 : 35 - 40 
Paulus dan Barnabas tinggal beberapa lama di Antiokhia. Mereka bersama-sama dengan banyak orang lain mengajar dan memberitakan firman Tuhan. Tetapi beberapa waktu kemudian berkatalah Paulus kepada Barnabas : Baiklah kita kembali kepada saudara-saudara kita di setiap kota, di mana kita telah memberitakan firman Tuhan, untuk melihat, bagaimana keadaan mereka. Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus; tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka. Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus. Tetapi Paulus memilih Silas, dan sesudah diserahkan oleh saudara-saudara itu kepada kasih karunia Tuhan.

Beberapa waktu kemudian, setelah Paulus dan Barnabas kembali dari perjalanan pertama mereka, Paulus mengutarakan keinginannya mengunjungi saudara-saudara seiman yang tinggal di kota yang pernah mereka kunjungi demi melihat keadaan mereka. Barnabas setuju, asalkan mereka membawa Yohanes Markus beserta. Paulus menolak kehadiran Yohanes Markus, dengan mengungkit apa yang sudah dilakukannya pada perjalanan pertama mereka. Paulus dan Barnabas mengalami "perselisihan" tentang Yohanes Markus, saling berpisah, dan memilih rute berbeda. 

Ada dua model kepemimpinan, Paulus seorang pemimpin yang disiplin, tegas, sedangkan Barnabas seorang pemimpin yang penuh kasih. Kedua model kepemimpinan ini diperlukan dalam gereja dan pelayanan, ada disiplin dan ketegasan, tetapi juga harus tersedia kasih dan penerimaan. Jika pemimpin hanya disiplin, maka sulit membawa orang untuk bangkit dari kegagalan. Jika pemimpin hanya menerima saja tanpa disiplin, akan menjadikan orang seenaknya dalam pelayanan. Kasih (penerimaan) dan disiplin (ketegasan) harus berjalan bersama-sama. 

Barnabas memiliki peran penting dalam pemulihan Yohanes Markus, selalu memberi kesempatan kepadanya. Barnabas mencari, menerima, mendoakan, mengampuni Markus sehingga mampu bangkit. Tidak ada orang yang sempurna, kita juga penuh kekurangan dan kesalahan dalam hidup. 

Kolose 4 : 10
Salam kepada kamu dari Aristarkhus, temanku sepenjara dan dari Markus, kemenakan Barnabas tentang dia kamu telah menerima pesan; terimalah dia, apabila dia datang kepadamu.

Pada akhirnya, perubahan serta perbaikan diri yang Markus alami membuat Paulus menerimanya kembali, dan dikatakan bahwa Markus merupakan teman sepelayanannya yang penting, dan dihargainya. Juga Petrus mengakui pelayanan yang dilakukan oleh Markus, dan memujinya. Petrus menjadi pemimpin yang baik, menasihati yang membangun dalam pelayanan, padahal sebelumnya ia seorang yang temperamental dan hanya mengikuti naluri hatinya.

1 Petrus 5 : 13
Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku.

2 Timotius 4 : 11
Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku.

Perubahan yang dialami Markus terjadi sebab ia mau memperbaiki diri, serta sungguh-sungguh bertobat, membuatnya menjadi pribadi yang luar biasa, serta teman sepelayanan yang penting bagi hamba-hamba Tuhan lainnya. Pada akhirnya, pelayanan yang dilakukan Markus menjadi berkat.

Markus 14 : 51 - 52 
Ada seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya, tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang.

Markus mungkin seorang yang tidak terkenal pada awalnya dalam pelayanan, namun ternyata ia adalah penulis dari kitab Markus, mau merendahkan hati, dan ia dipakai Tuhan untuk menjadi berkat. Demikian juga kita semua bisa dipakai oleh-Nya, sebab sesungguhnya tidak ada orang yang tidak bisa dipakai oleh Tuhan, asalkan kita mau tetap berserah, taat, dan setia kepada-Nya, sekalipun menghadapi persoalan ataupun berbagai masalah. 

Tuhan yang setia tidak akan pernah meninggalkan, Dia senantiasa memanggil, menanti, memakai, dan menyempurnakan kita untuk menjadi berkat. Karenanya, tetaplah berada dalam Tuhan, melayani, mengikuti, mengasihi Dia.

Tuhan Yesus Memberkati