-
Pdp. Tirza Juliana Wibowo
-
12 November 2023
-
Ibadah Live Streaming 1 - 5
-
Pk. 07:00, 09:00, 11:30, 14:00, 16:30 WIB
Mungkin banyak orang, yang akhir-akhir ini merasa lelah serta capek. Mungkin karena masalah keuangan, pekerjaan, ataupun rumah tangga, serta sakit-penyakit. Lelah atau capek sendiri berarti tidak punya kekuatan atau tenaga lagi untuk melakukan sesuatu, serta enggan. Dan walau dari luar tampak baik-baik saja, namun keadaan mereka yang sesungguhnya tidaklah begitu.
Namun, sebenarnya wajar-wajar saja untuk merasa seperti itu. “It's OK not to be OK,” tidak apa-apa untuk jujur mengatakan seandainya kondisi kita sedang tidak baik-baik saja, sehingga bisa meminta pertolongan, ataupun supaya didoakan. Jika mendengar sahabat atau saudara kita ada yang sedang tidak baik-baik, jangan menghakimi. Bukan berarti mereka kurang beriman, atau tidak dekat sama Tuhan, melainkan mungkin karena begitu banyak tekanan yang sedang dihadapi.
Apa saja yang dapat membuat menjadi lelah:
• Lelah secara fisik, karena terlalu banyaknya aktivitas, serta jadwal, sehingga kurang istirahat, ataupun karena kekurangan gizi, maupun jarang berolahraga.
• Lelah secara mental, yang lebih berbahaya daripada lelah fisik, karena terlalu banyaknya tuntutan ataupun masalah. Ataupun, karena terlalu mengandalkan diri sendiri, dan over-thinking atau terlalu banyak pikiran, serta khawatir akan segala sesuatu.
• Lelah secara rohani, mungkin karena menanti-nantikan jawaban doa yang belum dijawab.
Matius 11:28-29
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Ketika kondisi capek, lelah, dan berbeban berat, Tuhan mengundang kita untuk datang pada-Nya, maka jiwa kita akan memperoleh ketenangan. Kalau lelah fisik, jalan keluarnya mudah, tetapi saat mengalami lelah mental, lelah jiwa, dan lelah rohani, Tuhan dapat memberikan kelegaan kepada kita. Nah, jika kondisi kita sedang mengalami kelelahan, khususnya hampir di penghujung tahun 2023 ini, mari sama-sama belajar cara mengatasi kelelahan atau rasa capek yang menimpa kita:
1. Meletakkan kekuatan dalam Tuhan.
Mazmur 84:6-8
Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah! Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat. Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion.
Sion adalah sebuah bukit atau dataran tinggi. Jadi, secara logika, kalau naik atau berjalan ke sana, maka akan capek, akan lelah. Tetapi, di sini dituliskan oleh pemazmur, bahwa kondisi kita akan makin lama makin kuat saat menghadap Allah di Sion! Bukan makin lama makin capek, dan tidak bersemangat, melainkan semakin kuat! Karena apa? Karena kita hendak menghadap Allah di Sion. Jadi, letakkan kekuatan kita dalam Tuhan, bukan pada diri sendiri atau orang lain, karena manusia bisa mengecewakan, dan ada batas kemampuan. Tetapi, saat kita meletakkan kekuatan, serta pengharapan dalam Tuhan, maka Ia yang tidak terbatas itu akan memberikan kekuatan, yang juga tidak terbatas.
Ia pasti memberikan kekuatan yang baru. Seberat apa pun kehidupan kita, seberapa pun tantangan atau tuntutan yang ada di sekeliling, ketika kita mencari wajah-Nya, dan hadirat serta kehendak Tuhan, Ia akan memberikan kekuatan baru. Andalkanlah Tuhan, maka Ia akan memberikan semangat yang baru, dan hidup kita semakin bergairah dalam Dia. Jadi, apa pun kondisi kita, berapa pun usia kita, semakin kita melekat pada Tuhan, dan mencari wajah-Nya, maka kekuatan kita akan bertambah.
2. Menyediakan waktu beristirahat sejenak.
Kejadian 2:2
Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
Sebuah ayat yang sangat sederhana, tetapi berisi makna yang sangat dalam. Ada kata, ‘berhentilah Ia’, yaitu Allah berhenti dari semua aktivitas penciptaan-Nya pada hari ketujuh. Secara logika, Dia Pencipta langit dan bumi, apakah perlu beristirahat? Sebab, apa yang mustahil bagi Allah? Tetapi, ayat di atas memberikan teladan, bahwa kita semuanya memerlukan “rest in God’s presence”, atau istirahat sejenak, rehat, sela, serta Sabat dari segala aktivitas.
Bukan berarti tidak melakukan apa-apa, melainkan mencari kehendak Tuhan, punya waktu untuk bersekutu dengan Dia, dan mengumpulkan tenaga kita kembali, supaya lebih semangat ketika nanti melakukan aktivitas kembali. Bukan berarti stuck di tempat, mundur, dan tidak pernah maju. Sebab, ada kalanya Tuhan meminta kita stop di tempat, mundur satu-dua langkah, sehingga saat kita maju, kita bisa jauh melaju secara cepat. Apa yang kita lakukan akan lebih dahsyat, lebih berguna, lebih luar biasa saat istirahat dalam Tuhan. Itu pun membuat hubungan kita dengan Tuhan jauh lebih baik, juga membangun hubungan dengan orang-orang terkasih. Karena manusia tidak bisa bekerja non-stop. Mesti sejenak berhenti untuk beristirahat. Begitu juga dalam melayani Tuhan, tidak mungkin terus-menerus pelayanan, tanpa punya waktu bersama Tuhan.
3. Memfokuskan diri pada tujuan.
Yesaya 40:31
Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Sebaiknya kita mengetahui apa tujuan hidup kita, agar bersemangat dan tidak gampang lelah. Ketika Tuhan mengingatkan, apa tujuan hidup saya, saya berkata, “Tuhan, tujuan hidupku untuk menyenangkan hati Tuhan dan jadi berkat.” Lalu, Tuhan berkata dalam hati, “Kalau begitu, kamu harus fokus pada tujuan, kamu mesti jadi berkat.” Meski ada tekanan mungkin dalam pekerjaan, pelayanan, atau apa pun yang kita hadapi, kalau kita mesti jadi berkat bagi orang-orang di sekeliling, kita tidak akan fokus pada masalah-masalah, melainkan pada Tuhan yang mau pakai kita untuk menjadi berkat.
Belajar dari seekor rajawali. Salah satu keunikan dan kekuatannya adalah rajawali memiliki pandangan jauh ke depan karena matanya yang sangat tajam. Seberapa tinggi rajawali terbang, mampu melihat mangsa di bawah. Namun terkadang, burung gagak mengganggu dan hinggap di pundak rajawali, lalu mematuk supaya rajawali jatuh. Tetapi, rajawali tidak menghiraukannya, melainkan akan terbang lebih tinggi, sampai pada satu titik, gagak akan kehabisan oksigen dan terjatuh sendiri. Fokuslah pada tujuan yang telah Tuhan tetapkan dalam kehidupan kita. Jangan mau teralihkan berbagai hal yang membuat kita capek dan tidak fokus, lalu menyerah. Terbanglah lebih tinggi bersama Yesus, supaya kemuliaan-Nya terpancar melalui kita. Kenali apa tujuan hidup kita, fokuslah pada Tuhan, maka rintangan apa pun tidak akan membuat kita lelah.
4. Mau menaikkan ucapan syukur.
1 Timotius 1:12
Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku.
Kalau sampai saat ini, Tuhan masih memberi kesempatan untuk kita, itu semua karena kasih sayang-Nya. Tuhan mempercayakan banyak hal luar biasa bagi kita, bersama Dia. Hidup ini adalah kesempatan, serta untuk melayani Tuhan dalam segala bidang, apa pun profesi kita, termasuk ibu rumah tangga. Dan kalau kita melayani di gereja, itu adalah kehormatan yang Tuhan berikan.
Saat melakukan sesuatu dengan bersyukur, maka itu tidak membuat kita lelah, karena Tuhan menganggap kita setia, dan mempercayakan pelayanan kepada kita. Melayani Tuhan itu bisa di aspek manapun, maupun kegiatan sehari-hari kalau kita melakukannya seperti untuk Dia. Bersyukurlah dalam segala hal. Apa pun yang masih kita miliki, begitu banyak alasan untuk kita bisa menaikkan syukur, daripada menggerutu atau komplain. Saat mengucap syukur, maka rasa capek atau letih akan berkurang, dan kita akan merasakan betapa baiknya Tuhan karena masih mempercayakan banyak hal.
Jangan sampai terlambat, dan tidak ada lagi kesempatan untuk melayani. Kalau sampai saat ini, kita masih diberi kesempatan untuk bekerja, meski kondisi pekerjaan mungkin membuat kita capek dan lelah, bersyukurlah! Tuhan masih mengizinkan kita bekerja, sehat, serta beraktivitas. Terlampau banyak alasan untuk kita bersyukur.
1 Tesalonika 5:18
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Bersyukurlah, maka rasa capek dan letih itu akan berkurang, serta lama-lama menghilang. Bukan berarti saat bersyukur, masalah akan hilang, melainkan cara pandang kita akan berubah saat ada rasa syukur dalam hati serta hidup kita. Apa pun yang menjadi beban masalah serta pergumulan, jangan pernah menyerah ataupun putus asa, karena ada kekuatan baru yang Tuhan berikan kepada kita.
Tuhan Yesus Memberkati