Setiap orang pernah mengalami krisis dan juga menghadapi berbagai krisis : krisis rohani, ekonomi, rumahtangga, kesehatan, dan kepercayaan diri. Bahkan setiap orang percaya yang hidup takut akan Tuhan tidak luput dari krisis.
Ada 2 kemungkinan yang akan dialami dalam mengahadapi krisis, yaitu :
1. Akan menyerah, terpuruk, menyalahkan orang lain.
2. Akan bangkit menjadi pribadi yang lebih kuat.
Jangan sampai sebagai orang percaya dalam menghadapi krisis kita memiliki mental lebih payah daripada orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Jangan membiarkan diri kita tetap terpuruk, mengasihihani diri, menyalahkan Tuhan dan menyalahkan situasi yang kita alami. Dengan adanya krisis seharusnya sebagai anak Tuhan justru menjadi pribadi yang lebih kuat dan bergantung kepada Tuhan.
Matius 16 : 24 - 27
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya : Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya ? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya ? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Melalui ayat-ayat ini kita tahu bahwa Tuhan tidak pernah menjanjikan hidup yang enak saat menjadi pengikut-Nya, namun Ia berkata untuk sangkal diri dan pikul salib. Ini merupakan kesetiaan kita mengikut Kristus. Salib adalah lambang penderitaan, kesusahan, segala yang tidak enak bagi daging kita, termasuk krisis.
Kita akan belajar dari 3 tokoh yang pernah mengalami krisis, lalu bangkit dan menang atas krisis.
1. Ayub
Saat Ayub mengalami krisis yang ekstrem, ia tetap memuji Tuhan saat segala hal baik yang dimilikinya diambil iblis.
(Ayub 1 - 2)
Dalam sehari Ayub kehilangan segalanya : kehilangan anaknya, pelayan-pelayannya, mengalami sakit, bahkan kata-kata istrinya agar Ayub mengutuki Tuhan. Saat mengalami krisis yang ekstrem, Ayub tetap sujud dan memuji Tuhan, ia tidak melakukan perbuatan yang tidak patut dihadapan Tuhan.
Ayub 1 : 20 - 22
Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya : Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan. Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
Rahasia yang memampukan Ayub melalui Krisis dalam hidupnya adalah dia saleh, jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
2. Gideon
Tetap mengejar musuh meski tidak dapat bantuan logistik.
Hakim-hakim 8 : 4 - 8
Ketika Gideon sampai ke sungai Yordan, menyeberanglah ia dan ketiga ratus orang yang bersama-sama dengan dia, meskipun masih lelah, namun mengejar juga. Dan berkatalah ia kepada orang-orang Sukot : Tolong berikan beberapa roti untuk rakyat yang mengikuti aku ini, sebab mereka telah lelah, dan aku sedang mengejar Zebah dan Salmuna, raja-raja Midian. Tetapi jawab para pemuka di Sukot itu : Sudahkah Zebah dan Salmuna itu ada dalam tanganmu, sehingga kami harus memberikan roti kepada tentaramu ? Lalu kata Gideon : Kalau begitu, apabila Tuhan menyerahkan Zebah dan Salmuna ke dalam tanganku, aku akan menggaruk tubuhmu dengan duri padang gurun dan onak. Maka berjalanlah ia dari sana ke Pnuel, dan berkata demikian juga kepada orang-orang Pnuel, tetapi orang-orang ini pun menjawabnya seperti orang-orang Sukot.
Logistik adalah penting untuk memenangkan pertandingan dan perjalanan jangka panjang untuk menang. Rahasia Gideon dan orang-orangnya berhasil melalui krisis logistik adalah tidak menyerah dan terus berjuang mencapai tujuan. Tuhan menghargai dan membuat berhasil orang yang gigih berusaha.
3. Paulus
Tetap setia melayani Kristus sekali pun mengalami berbagai krisis.
2 Korintus 11 : 23 - 28
Apakah mereka pelayan Kristus ? - aku berkata seperti orang gila - aku lebih lagi ! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat.
Bangkit dari krisis dengan cara fokus pada Tuhan dan solusi. Zaman dahulu, zaman sekarang, atau zaman berikutnya, Krisis selalu ada dalam berbagai bentuk. Tidak perlu gentar. Jangan berfokus pada Krisis atau kesukaran, tapi pusatkan diri Anda kepada Tuhan dan kepada solusi.
Tiga hal penting untuk kita bisa menjadi pribadi yang tahan menghadapi krisis dan menang :
- Berusahalah hidup saleh, jujur, dan menjauhi kejahatan seperti Ayub.
- Tidak pernah menyerah dan terus berusaha walaupun tidak ada logistik (bantuan) seperti-Gideon.
- Fokus kepada Tuhan, selalu memohon kepada Tuhan untuk terus menguatkan dan menyertai kita seperti Paulus.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz