Kalau ada the good Samaritan atau orang Samaria yang murah hati, maka saya percaya pasti ada juga the good Indonesian atau orang Indonesia yang baik hati. Mungkin masih banyak kita yang bermentalitas rendah sebagai orang Indonesia karena terlalu lama dijajah. Namun, sebagai anak-anak Tuhan di negeri ini, kita berbanggalah menjadi orang Indonesia!
Bersyukur, kita punya presiden yang luar biasa, Pak Joko Widodo, yang meski pernah dihujat dan berbagai macam hal lainnya, namun beliau tidak membalas, melainkan tetap mengerjakan tugasnya sebaik-baiknya.
Amsal 12:16
Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh.
Dalam perumpamaan the good Samaritan (Lukas 10:25-37), Tuhan Yesus pernah dicobai oleh seorang ahli Taurat mengenai apa yang harus diperbuat supaya memperoleh hidup yang kekal. Namun, ia memiliki motif hati yang salah, yakni self-righteousness, merasa diri paling benar, pembenaran diri sendiri, ataupun merasa lebih daripada orang lain. Ia memanggil Dia Guru (Rabbi) dan mengakui-Nya punya pengetahuan, namun hanya supaya memperoleh informasi, bukannya kerinduan sungguh-sungguh untuk ingin tahu maupun percaya bahwa Yesuslah Tuhan, satu dengan Allah Bapa.
Tuhan Yesus hanya bertanya balik, menurutnya apa yang tertulis di hukum Taurat? Ahli Taurat yang hapal di luar kepala, menjawab, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Yesus membenarkan jawabannya.
Lalu, ahli itu bertanya kembali, siapakah sesamanya manusia? Yesus menceritakan satu perumpamaan tentang seorang Samaria yang murah hati.
Lukas 10:30-36
Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
Singkat cerita, ada orang yang pergi ke Yerikho dari Yerusalem, melalui jalan yang mungkin sangat curam serta berbahaya, dan begitu banyak perampok bersembunyi. Lalu mereka merampoknya habis-habisan, memukulinya, dan meninggalkannya hampir mati. Mungkin kita pernah mengalaminya. Ibarat, hidup di dunia yang sangat berbahaya, kita punya musuh "bebuyutan", yaitu roh-roh jahat di udara, kuasa-kuasa kegelapan. Karenanya, kita mesti hidup benar dalam Tuhan. Iblis datang untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan; itulah pekerjaan Iblis. Tuhan Yesus datang untuk memberi hidup dengan segala kelimpahannya (Yohanes 10:10).
Mungkin orang tadi masih punya harapan dan melihat pemimpin rohani, yakni seorang imam yang mungkin dikenalinya, dan telah mendoakan berkat serta perlindungan baginya.
Satu hal yang perlu kita perhatikan, mestinya orang itu tidak berjalan sendiri. Demikian juga kita, jangan pernah berjalan sendirian, merasa tidak perlu covering (payung atau tudung rohani) pembimbing rohani. Kita perlu satu sama lain, kita butuh komunitas supaya bisa saling mendoakan, menghibur, menguatkan, menasihati, menopang, melayani, menolong, serta menanggung beban. Salah satu tanda kita diurapi dan menjadi pengikut Kristus ialah saling menanggung beban.
Yakobus 2:8
Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik. Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran.
Galatia 6:2
Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
Imam tadi tidak mau menyentuh orang itu, padahal belum meninggal, sebab seorang imam memang tidak boleh menyentuh mayat. Namun, ia malah melalui jalan lain. Betapa kecewanya orang itu karena ditelantarkan oleh pemimpin rohani yang jadi "batu sandungan", bukannya batu penjuru, seperti Yesus. Mungkin kita juga pernah mengalami penelantaran, tetapi Allah adalah Bapa bagi anak Yatim, dan Pelindung bagi pada janda (Mazmur 68:6).
Kemudian, ada seorang Lewi atau hamba Tuhan dari marketplace ataupun yang membantu pelayanan. Sebenarnya, saat itu, bisa saja jadi kesempatan baginya, bukannya beban, untuk menolong dan memenuhi perintah Allah. Namun, orang Lewi itu juga mengambil jalan yang lain. Imam dan orang Lewi mungkin terlatih soal firman, tetapi hanya menjadi pengetahuan, bukannya melakukannya, ataupun sungguh-sungguh berusaha mengenal Tuhan.
Amsal 19:17
Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.
Lalu, tanpa disangka-sangka, datanglah seorang Samaria. Ia menolong orang tadi "habis-habisan", bahkan membawanya ke penginapan, dan berkata kepada pemilik penginapan, "Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali." Orang Samaria ini gambaran Tuhan Yesus! Yesus juga pernah dihujat sebagai Orang Samaria, bahkan dianggap kerasukan setan, namun Ia berkata, bahwa Ia ada sebelum Abraham ada (Yohanes 8:48-59)!
Firman Tuhan berkata, "Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula" (Ayub 5:18). Tuhan itu memukul, tetapi juga membebat (membalut, mengobati), Dia memukul atau menghajar dengan maksud mendidik, seperti bapak yang mendidik anaknya. Siapakah kita yang tidak pernah dihajar?
Kalau orang Samaria itu turun dari keledai tunggangannya; Yesus turun dari surga. Allah Putra menjadi Anak Manusia. Sesudah membalut luka-lukanya, orang Samaria itu mengolesinya dengan minyak serta anggur. Orang Samaria itu menaikkannya ke atas keledai tunggannya sendiri, seperti halnya "hobinya" Tuhan sendiri, yang kerap mengangkat orang-orang yang terpuruk dan mendudukkannya pada posisi terhormat, bahkan menempatkan kita di surga! God is love (Allah adalah kasih; 1 Yohanes 4:8), dan bukan sekadar God has love (memberikan, memiliki, melainkan Allah itu sendiri adalah kasih). Kita mengasihi Tuhan karena Dia terlebih dulu mengasihi kita, sehingga kita juga mampu mengasihi sesama kita (1 Yohanes 4:19). Dan bagaimana Tuhan mengasihi kita? Tanpa syarat.
Efesus 2:6
Dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga.
Hari-hari ini, Tuhan rindu kita juga menjadi seperti the good Samaritan, sebagai the good Indonesian atau orang-orang Indonesia yang murah hati. Sambil tetap benar-benar rendah hati, sebab Tuhan saja yang baik. Mintalah kebaikan serta kemurahan-Nya tercurah dalam hidup kita.
Orang Samaria itu juga tergerak oleh belas kasihan, seperti halnya sering kali yang Yesus alami setiap melihat orang banyak, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan. Maka itu, Ia bertanya, dari antara ketiga orang: imam, orang Lewi, serta orang Samaria, terhadap orang yang dirampok tadi, siapakah yang sesama manusia? Ahli Taurat yang mungkin masih risih menyebut orang Samaria, hanya menjawab: orang yang telah menunjukkan belas kasihan (kemurahan hati) kepadanya. Ahli agama atau Taurat itu masih saja merendahkan orang lain.
Yesus berkata, "Pergilah, dan perbuatlah demikian" (Lukas 10:37). Jadi, bukti kita pengikut Kristus: saling mengasihi, seperti halnya Ia mengasihi kita. Bukan sekadar mengadakan mujizat, atau menyampaikan khotbah yang hebat, melainkan mau saling mengasihi, serta bertolong-tolonglah menanggung beban, bahkan pergumulan ataupun masalah dalam kehidupan.
Semoga kita menjadi the good Indonesian, orang-orang Indonesia yang baik serta murah hati, terutama untuk menyelamatkan dan membawa jiwa-jiwa bagi Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz