Raja Salomo ini memiliki kekayaan yang banyak, orang terpandang di Yerusalem. Tetapi di akhir hidup raja Salomo, ia melakukan kesia-siaan. "Seorang yang pandai belajar dari kesalahan, tetapi orang yang bijaksana belajar dari kesalahan orang lain, sehingga tidak perlu melakukan kesalahan yang sama."
Pengkhotbah 1 : 1
Inilah perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem
• Paling Bijaksana
Salomo adalah raja Yerusalem adalah raja yang paling bijaksana.
1 Raja-Raja 3 : 12
Aku akan menjadikan engkau lebih bijaksana dan lebih berpengetahuan daripada siapa pun juga, baik pada masa lalu maupun pada masa yang akan datang.
• Sangat Kaya
Apapaun yang Salomo inginkan Tuhan berikan.
1 Raja-Raja 3 : 12
Bahkan apa yang tidak kau minta pun akan Kuberikan juga kepadamu : seumur hidupmu kau akan kaya dan dihormati melebihi raja lain yang mana pun juga.
• Dikelilingi Wanita Cantik
Tidak hanya bijaksana dan kaya, tetapi raja Salomo juga memilik banyak wanita.
1 Raja-raja 11 : 3
Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada Tuhan.
Apakah yang membuat raja Salomo melakukan kesia-siaan dalam hidupnya ?
1. Salah Tujuan
Di akhir hidupnya, Salomo ingin memegang kesuksesannya. Tetapi ketika dia sudah berada di puncak kejayaannya, Salomo menyadari bahwa ia akan mengalami penurunan, ia harus mundur dari takhtanya bahkan bersiap jika Tuhan memanggilnya. Dalam kebingungannya, Salomo tetap tidak rela melepaskan atas pencapaian yang dia capai. Kesuksesan bukanlah tujuan melainkan sebuah perjalanan. Hidup manusia seperti donat. Memiliki lubang di tengah yang tidak bisa diisi oleh apapun. Hanya Tuhan yang bisa mengisi kekosongan itu. Sukses hanyalah sebagai perantara untuk kita mencapai tujuan yang sesungguhnya. Tujuan hidup kita lebih mulia dari takhta, kekayaan yaitu sukacita yang sejati dan menjadi berkat untuk Tuhan, sesama dan diri kita sendiri. Ketika Tuhan memberkati kita tujuanNya agar kita bisa menjadi berkat bagi orang lain.
Pengkhotbah 2 : 18, 20 - 21
Aku membenci segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari, sebab aku harus meninggalkannya kepada orang yang datang sesudah aku. Dengan demikian aku mulai putus asa terhadap segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari. Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Ini pun kesia-siaan dan kemalangan yang besar.
2. Salah Prioritas
Hidup kita berlalu dengan cepat karena segala aktifitas atau pekerjaan yang harus kita lakukan. Satu hari hampir berlalu, ketika kita memberikan waktu untuk Tuhan, waktu itu sudah tidak cukup. Iblis memanfaatkan kesibukan kita untuk menjauhkan kita dari Tuhan. Itu sebabnya, berikan waktu untuk Tuhan di awal sebelum kita memulai hari kita, memanfaatkan semua waktu yang ada agar tidak berlalu dengan sia-sia.
Efesus 5 : 16 - 17
Pergunakanlah waktu yang ada dengan sebaik-baiknya karena hari-hari ini adalah jahat. Karena itu, janganlah menjadi bodoh, tetapi mengertilah apa itu kehendak Tuhan.
1 Raja-raja 11 : 4 - 6
Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon, dan Salomo melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti Tuhan, seperti Daud, ayahnya.
3. Salah Bergantung
Kita tidak perlu menjadi baik dalam segala hal karena kita memiliki batasan. Tetapi kita harus melakukan bagian kita dengan sebaik-baiknya dan biarkan Tuhan melakukan bagian-Nya. Jangan salah menggantungkan iman kita. Banyak orang yang diberkati, tetapi tidak bisa menikmatinya; memiliki banyak pencapaian, uang tetapi sakit-sakitan karena terlalu khawatir. Ketika kita bisa menikmati berkat Tuhan itu adalah hal yang luar biasa.
Pengkhotbah 2 : 15 & 23
Maka aku berkata dalam hati : Nasib yang menimpa orang bodoh juga akan menimpa aku. Untuk apa aku ini dulu begitu berhikmat ? Lalu aku berkata dalam hati, bahwa inipun sia-sia. Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Inipun sia-sia.
Pengkhotbah 2 : 24 - 25
Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa ini pun dari tangan Allah. Karena siapa dapat makan dan merasakan kenikmatan di luar Dia ?
Mazmur 127 : 2
Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah - sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Kita bukan hanya warga negara bangsa Indonesia tetapi juga warga negara Kerajaan Sorga. Segala yang diberikan kepada kita adalah titipan Tuhan. Saat tiba waktu-Nya, Tuhan akan mempertanyakan apa yang sudah kita lakukan.
Ada empat esensi agar kita bisa menghindari kesia-siaan :
1. Esensi Hidup - menikmati berkat dan memberkati.
2. Esensi Penyembahan - menjadi mempelai dan menerima kuasa.
3. Esensi Persembahan - memberi yang terbaik.
4. Esensi Pelayanan - menjadi penjala jiwa.
Yesaya 55 : 11
Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku : ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz