GBI PRJ (CK7)

Bagaimana kita mendengar suara Tuhan? Kita harus 'bayar harga', dengan kata lain, taat mengikuti proses dari Tuhan yang mungkin bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun. Walau ada juga di antara kita yang dapat mendengar suara-Nya, tetapi jika tidak menaatinya, maka kutuklah yang akan menimpa. Maukah itu yang terjadi? Seperti yang pernah dialami raja Saul.

Ulangan 28:1-2
Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu.

Yesaya 50:4
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

Siapakah Saul? Saul adalah anak dari Kish, suku Benyamin, dan merupakan orang kaya. Saul seorang muda yang elok rupanya. Tuhan awalnya memilih Saul, serta mengirim nabi Samuel untuk mengurapi dia, dan menjadikannya sebagai raja pertama atas Israel.

1 Samuel 9:1-2
Ada seorang dari daerah Benyamin, namanya Kish bin Abiel, bin Zeror, bin Bekhorat, bin Afiah, seorang suku Benyamin, seorang yang berada. Orang ini ada anaknya laki-laki, namanya Saul, seorang muda yang elok rupanya; tidak ada seorangpun dari antara orang Israel yang lebih elok dari padanya: dari bahu ke atas ia lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya.

1 Samuel 9:16a
Besok kira-kira waktu ini Aku akan menyuruh kepadamu seorang laki-laki dari tanah Benyamin; engkau akan mengurapi dia menjadi raja atas umat-Ku Israel dan ia akan menyelamatkan umat-Ku dari tangan orang Filistin.

1 Samuel 10:1a
Lalu Samuel mengambil buli-buli h  berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat TUHAN."

Tiga Kesalahan Saul:

1.   Tidak meminta petunjuk Tuhan.
Kekurangan seorang Saul, yang pertama, adalah tidak bertanya kepada Tuhan mengenai strategi melawan Filistin, maka ia mengalami kekakalahan saat berperang melawan mereka. Saul tidak bertanya ke Tuhan, sehingga ia tidak tahu berapa jumlah pasukan orang Filistin, dan mundurlah orang-orang Israel karena kalah jumlah. Apa pun hasil serta jawaban yang ada, yang penting bagian kita ialah bertanya serta meminta petunjuk pada-Nya. Sebab, cara Tuhan melampaui cara-cara manusia, dan jalan-Nya bukanlah seperti jalan kita.

1 Samuel 13:2
Saul memilih tiga ribu orang dari antara orang Israel; dua ribu orang ada bersama-sama dengan Saul di Mikhmas dan di pegunungan Betel, sedang seribu orang ada bersama-sama dengan Yonatan di Gibea Benyamin, tetapi selebihnya dari rakyat itu disuruhnya pulang, masing-masing ke kemahnya. 

1 Samuel 13:5-6
Adapun orang Filistin telah berkumpul untuk berperang melawan orang Israel. Dengan tiga ribu kereta, enam ribu orang pasukan berkuda dan pasukan berjalan kaki sebanyak pasir di tepi laut mereka bergerak maju dan berkemah di Mikhmas, di sebelah timur Bet-Awen. Ketika dilihat orang-orang Israel, bahwa mereka terjepit--sebab rakyat memang terdesak--maka larilah rakyat bersembunyi di gua, keluk batu, bukit batu, liang batu dan perigi.

2.   Tidak sabar menunggu janji Allah digenapi.
Saul merasa takut nabi Samuel tidak datang-datang, maka ia mengambil alih mempersembahkan korban bakaran. Padahal, aturannya adalah seorang raja tidak bisa mengambil alih pekerjaan seorang nabi, kecuali Tuhan yang minta. Kekurangan Saul, yang kedua, adalah ketidaksabarannya yang akhirnya membuatnya tidak lagi berkenan di hati-Nya, dan tidak dianggap sebagai raja. Tuhan telah memilih orang lain yang berkenan di hati-Nya untuk menjadi raja, yaitu Daud bin Isai.

1 Samuel 13:8-10
Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia. Sebab itu Saul berkata: "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban bakaran. Baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya.

1 Samuel 13:13-14
Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya. Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."

3.   Tidak melakukan firman Tuhan dengan tepat.
Tuhan memerintahkan raja Saul untuk membunuh semua orang Amalek, dan Saul berhasil mengalahkan mereka, namun ia malah menahan raja Agag, serta binatang-binatangnya tidak dibunuhnya sampai tuntas, melanggar terhadap perintah-Nya. Ketaatan yang tidak sepenuhnya merupakan pembangkangan yang sepenuhnya.

1 Samuel 15:3
Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai.

1 Samuel 15:9
Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga: tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka.

1 Samuel 15:14
Tetapi kata Samuel: "Kalau begitu apakah bunyi kambing domba, yang sampai ke telingaku, dan bunyi lembu-lembu yang kudengar itu?"

1 Samuel 15:22b
Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan.

1 Samuel 15:33c
Sesudah itu Samuel mencincang Agag di hadapan TUHAN di Gilgal.

Ingat tiga kesalahan raja Saul ini, sebab akan ada konsekuensi melanggar firman Allah juga apabila kita melakukannya:

•   Tidak minta petunjuk Tuhan.
•   Tidak sabar menunggu janji Allah digenapi.
•   Tidak melakukan firman Tuhan dengan tepat.

Ketidaktaatan akan menyia-nyiakan semua pengorbanan kita. Karena itu, mari belajarlah taat, baik terhadap firman Allah maupun tuntunan Roh Kudus, serta suara-Nya dalam hidup kita sehari-hari dengan setia. Pertajamlah juga pendengaran rohani kita melalui sarana-sarana yang tersedia di gereja kita seperti dalam Doa Fajar, Menara Doa, maupun Online Bible Study CK7, dan lainnya.

Tuhan Yesus Memberkati