Banyak orang mungkin masih membicarakan tentang berani berubah. Apalagi, di era perubahan, khususnya setelah masa pandemi. Kita tidak menolak kenyataan itu, memang kadang perlu berubah, tetapi ada beberapa hal yang seharusnya kita mempertahankan untuk tidak berubah, terutama sebagai orang Kristen, anak-anak Tuhan.
Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Kita dapat mengikuti teladan Ayub, yang meski mengalami banyak hal buruk, tetapi tidak mau berubah dalam imannya, serta tetap mengasihi Tuhan. Berhati-hatilah, sebab seseorang bisa saja berubah meninggalkan iman dan Tuhannya karena keberhasilan maupun penderitaan.
Ayub 2:7-10
Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya. Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu. Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
Tuhan Yesus tetap sama, baik dulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya. Karakter, kasih, kuasa-Nya tidak berubah. Itulah sebabnya, kita perlu belajar dari Tuhan. Apa saja yang harus kita perhatikan agar tidak berubah:
1. Fokus.
Jangan biarkan perhatian atau fokus kita bergeser, misalnya karier, kesuksesan, berkat, tantangan hidup, dan bukan lagi ke Tuhan. Bukannya tidak boleh menjadi orang yang berhasil, melainkan fokus kita harus tetap pada Tuhan, bukan pencapaian-pencapaian. Demikian juga, jangan sampai hanya fokus ke masalah, melainkan Tuhan. Sebab, jika fokus kita masalah, yang terjadi adalah sungut-sungut, komplain, dan ketakutan. Tetapi, kalau fokus kita tetap dalam Tuhan, di tengah gelombang hidup sekalipun kita akan melihat sukacita Tuhan, damai sejahtera, mujizat, dan bersyukur. Biarlah mata kita tertuju pada Tuhan, tetap fokus sama Dia.
2. Iman dan pengharapan.
Goncangan boleh terjadi, masalah mungkin masih ada, namun tetap pegang teguh iman, dan milikilah pengharapan. Pengharapan bukan optimisme. Berbeda. Optimisme dibangun atas dasar data, statistik, analisis, dan kondisi eksternal yang bukan final serta serba berubah, sehingga malah membuat pesimis. Tetapi, landasan pengharapan adalah iman kepada pribadi Tuhan Yesus, apa pun kondisi kita.
Kolose 1:23
Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.
3. Ketaatan.
Dalam hal apa? Kebenaran firman. Ketaatan itu diuji di segala masa. Kadang, kita hanya bisa taat saat terlebih dulu mengerti, namun ketika tidak mengerti, maka kita tidak taat. Padahal, ketaatan tidak perlu harus selalu ada pengertian. Taat juga bisa di depan, baru kita akan mengerti kemudian. Maukah kita belajar taat di tengah kondisi yang serba berubah? Taati kebenaran firman Tuhan sepenuhnya dengan hati yang murni.
4. Kesetiaan kita kepada Tuhan.
Karena Allah setia. Salah satu buah Roh yang Tuhan mau adalah kesetiaan. Dalam pernikahan juga, kesetiaan kita jangan berubah. Demikian pula, kesetiaan dalam pekerjaan serta komitmen dalam pelayanan. Setialah dalam perkara-perkara kecil, maka Tuhan akan mempercayakan tanggung jawab yang lebih besar.
5. Identitas.
Kiranya identitas kita jelas sebagai orang Kristen, pengikut Yesus. Jangan mencoba menyenangkan semua orang ataupun supaya selalu diterima oleh mereka agar tidak mengalami tekanan ataupun intimidasi, melainkan kita memiliki tujuan untuk memenangkan sebanyak mungkin jiwa bagi Tuhan Yesus. Nah, beranikah tunjukkan kita orang percaya, hamba Tuhan, dan punya nilai-nilai ilahi? Dunia mau mengubah identitas kita sebagai anak-anak Tuhan, tetapi Ia rindu kita tetap memegang identitas sejati kita sebagai anak-anak-Nya.
6. Nilai-nilai ilahi.
Ada nilai-nilai ilahi melalui firman Tuhan dan pengajaran yang sehat. Itulah sebabnya, betapa pentingnya peranan Sekolah Minggu agar mengajar anak-anak sejak masa kecilnya. Sebab, ketika mereka bertumbuh, pasti mengingat nilai-nilai yang pernah diajarkan, misalnya kejujuran dan sifat rajin. Selain itu, apa yang kita lakukan jangan sampai bertolak belakang dengan apa yang kita ajarkan. Nilai-nilai atau values itu ibarat menjadi rambu-rambu dalam kita berpikir, bertindak, bercakap-cakap, dan berinteraksi dengan orang lain.
7. Prinsip.
Dasar kehidupan adalah prinsip. Misalnya, prinsip atau hukum tabur-tuai. Kita tidak mungkin menuai apabila tidak pernah menabur. Selain itu, ada hukum gravitasi. Terlebih, kita mesti mengikuti prinsip-prinsip yang ada di Alkitab, seperti dalam membangun rumah tangga, menjaga hubungan baik, mengatur keuangan, melakukan pekerjaan, dan lainnya. Janganlah prinsip-prinsip Alkitab ini berubah, meski ada perubahan teknologi dan sistem dunia.
Hari ini, mari jadi orang-orang Kristen yang mempunyai dan melakukan tujuh hal ini. Semoga banyak orang akan melihat kita berbeda, dan menjadi saksi bagi mereka. Sekali lagi, memang ada hal-hal yang perlu kita berubah, tetapi ada juga hal-hal seperti di atas yang kita harus mempertahankan dan berani mengatakan untuk tidak akan berubah.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz