GBI PRJ (CK7)

Keluarga didefinisikan  dalam Alkitab sebagai sebuah rencana keselamatan Allah.

Di Alkitab kita belajar tentang imam seperti :

•   Abraham - Iman
Abraham dan Sarah, mulanya tidak memiliki anak. Namun 25 tahun kemudian setelah Allah berfirman Abraham memiliki anak.

•   Yesus - Cinta
Yusuf dan Maria diajarkan tentang arti sebuah keluarga dan arti cinta Tuhan Yesus dalam kehidupan mereka. Yusuf sebagai laki-laki diberitahukan akan memiliki istri yang akan mengandung anak bukan dari benihnya.

•   Yusuf - Pengampunan
Keluarga Yakub dipercayakan 12 anak laki-laki, salah satunya Yusuf dimana hidupnya susah karena dibuang oleh kakak-kakaknya, lalu mengalami berbagai proses hidup, namun akhir hidupnya mampu memberi pengampunan dan menjadi orang kedua di Mesir dan dapat memelihara keluarganya, yaitu ayahnya beserta kakak adiknya.

Keluarga dalam Alkitab mendefinisikan hal-hal yang positif. Mengapa keluarga penting, sesuai Alkitab ?

1.   Menggenapi firman (Kejadian 9 : 1)

2.   Allah mendefinisikan keluarga (Yohanes 3 : 16 - 18)
Allah mendefinisikan diri-Nya sebagai Bapa, dan sebuah keluarga, yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.

3.   Tuhan Yesus hadir di dalam sebuah keluarga (Matius 18 : 20)
Keluarga adalah sesuatu yang penting dan dikehendaki Tuhan; kita harus menggenapinya.

Realita dalam masyarakat saat ini tentang keluarga. Akhir-akhir ini muncul generasi Strawbery dimulai dari Taiwan. Dimana lahir anak-anak menjadi generasi anak muda yang disebut Strawberry Generation. Mereka mudah menyerah. Generasi ini akan membawa Taiwan kepada generasi konsumtif. Lalu mereka menyalahkan orang tua, sehingga keadaan mereka menjadi seperti saat ini.

Karakteristik strawberry generation, yaitu :

•   Instant
Melakukan segala sesuatu terbiasa lewat  ujung jari.

•   Rapuh
Mereka tidak mau diproses hidup.

•   Apatis
Saat mereka tidak disapa, mereka juga cuek.

•   Early self diagnosis
Cenderung mencari solusi sendiri saat alami masalah, mencarinya via google.

Karakteristik strawberry Parents, yaitu :

•   Overfasilitas
Mereka tidak ingin anak memiliki mengalami masa sulit seperti yang mereka alami.

•   Tidak ada aturan
Tidak ada aturan jelas, misalanya saat orang tua ingin memberi hadiah tanpa alasan mendidik.

•   Overlove
Lebih menyayangi anak daripada suami/istri apalagi kepada Tuhan.

•   Tidak ada hukuman

Imam Eli menjadi strawberry parent, begitu juga anak-anaknya:

1 Samuel 2
Adapun anak anak Eli adalah orang orang dursila mereka tidak mengindahkan Tuhan, ataupun batas hak para imam terhadap bangsa itu Setiap kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garup bergigi tiga di tangannya, dan dicucukkannya ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau ke dalam belanga atau ke dalam periuk segala yang ditarik dengan garpu itu ke atas, diambil imam itu untuk dirinya sendiri demikianlah mereka memperlakukan semua orang Israel yang datang kesana ke Silo. Bahkan sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu datang lalu berkata kepada orang yang mempersembahkan korban itu "Berikanlah daging kepada imam untuk dipanggang sebab ia tidak mau menerima dan padamu daging yang dimasak hanya yang mentah saja. Apabila orang itu menjawabnya Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu sesuka hatimu maka berkatalah ia kepada orang itu "Sekarang juga harus kau berikan kalau tidak,aku akan mengambilnya dengan kekerasan." Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan Tuhan,sebab mereka memandang rendah korban untuk Tuhan. Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan, berkatalah ia kepada mereka : Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu, sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu ?Janganlah begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu bahwa kamu menyebabkan umat Tuhan melakukan pelanggaran. Jika seseorang berdosa terhadap seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika seseorang berdosa terhadap Tuhan, siapakah yang menjadi perantara baginya ?Tetapi tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab Tuhan hendak mematikan mereka. 

Yang dapat kita petik dari kisah ini :

1.   Berikan segala sesuatu di waktu yang tepat.

Amsal 22 : 6
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. 

Timing style untuk dapat kita pelajari, sebagai berikut :

•   Dosis perjuangan yang tepat (Right dose of struglle)
Setiap anak harus berjuang dalam setiap tantangan seuai usianya.

•   Hadiah yang tepat diberikan pada moment yang tepat

•   Don't reward bad attitude
Saat anak sedang masalah, lalu kita tegur namun anak menjadi 'nangis' lalu kita memberi hadiah karena tidak tega anak mnjadi sedih.

1 Samuel 2 : 27 - 30
Nubuat tentang Eli dan kaum keluarganya. Seorang abdi Allah datang kepada Eli dan berkata kepadanya : Beginilah firman Tuhan : Bukankah dengan nyata Aku menyatakan diri-Ku kepada nenek moyangmu, ketika mereka masih di Mesir dan takluk kepada keturunan Firaun ? Dan Aku telah memilihnya dari segala suku Israel menjadi imam bagi-Ku, supaya ia mempersembahkan korban di atas mezbah-Ku, membakar ukupan dan memakai baju efod di hadapan-Ku; kepada kaummu telah Kuserahkan segala korban api-apian orang Israel. Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel ?
Sebab itu - demikianlah firman Tuhan, Allah Israel - sesungguhnya Aku telah berjanji : Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang - demikianlah firman Tuhan : Jauhlah hal itu dari pada-Ku ! Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah.

1 Samuel 4 : 1 - 4 & 10
Tabut Tuhan dirampas. Dan perkataan Samuel sampai ke seluruh Israel. Orang Israel maju berperang melawan orang Filistin dan berkemah dekat Eben-Haezer, sedang orang Filistin berkemah di Afek.
Orang Filistin mengatur barisannya berhadapan dengan orang Israel. Ketika pertempuran menghebat, terpukullah kalah orang Israel oleh orang Filistin, yang menewaskan kira-kira empat ribu orang di medan pertempuran itu. Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel : Mengapa Tuhan  membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini ? Marilah kita mengambil dari Silo tabut perjanjian Tuhan, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita. Kemudian bangsa itu menyuruh orang ke Silo, lalu mereka mengangkat dari sana tabut perjanjian Tuhan  semesta alam, yang bersemayam di atas para kerub; kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, ada di sana dekat tabut perjanjian Allah itu. Lalu berperanglah orang Filistin, sehingga orang Israel terpukul kalah. Mereka melarikan diri masing-masing ke kemahnya. Amatlah besar kekalahan itu: dari pihak Israel gugur tiga puluh ribu orang pasukan berjalan kaki. 

2.   Disipilinkan anak sebagai bentuk kasih sayang.

Amsal 13 : 24
Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya. 

Dari kisah diatas, sedianya Allah mengasihi umat Israel selamanya, namun mereka tidak menghormati Allah (tidak menjaga kekudusaan).
Eli tidak mendisiplinkan anaknya.

Why Discipline ?

•   No disciplne : bigger problem.
•   Bijak mengelola emosi.
•   Suka tidak suka, bila kita tidak mendisiplinkan anak kita, maka pihak luar yang mendisiplinkan, bahkan Tuhan akan bertindak.

3.   Kalau kita tidak bertindak, maka Tuhan akan bertindak.

Ibrani 12 : 11
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Disiplinkan anak kita sendiri anak kita, sebab kita yang mengenal anak kita.

QUOTES OF THE DAY :
Bersyukur atas keluarga yang sudah Tuhan percayakan karena keluarga menggenapi firman Tuhan. Para ayah harus bekerja keras untuk menafkahi keluarga dan juga memperhatikan kebutuhan rohani dan kasih sayang. Jangan ragu untuk mendisiplinkan anak saat tiba waktunya, karena disiplin dari ayah lebih baik dibandingkan anak kita suatu saat diberi disiplin dari pihak luar.

Yosua 24 : 15
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada Tuhan, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan.

Jangan takut untuk mendisiplinkan anak kita sejak dini dan terus menerus sampai satu saat seluruh keluarga bersama melayani Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati