Satu hal yang mesti kita mengerti sebagai umat Allah dan anak-anak-Nya: kita bukan hanya ditebus oleh darah Kristus dan dipanggil untuk sekadar diselamatkan ataupun diberkati, serta menerima jaminan anugerah kehidupan kekal, tetapi lebih dari itu, yakni supaya punya hubungan yang intim dengan Dia. Itu sebabnya, Allah rindu kita menjadi pribadi yang menyembah Dia.
Menyembah artinya kita mengakui Allah lebih besar dari apa pun, Ia berkuasa atas hidup kita, dan kita berjanji Dialah satu-satunya yang kita puji, agungkan, serta tinggikan.
Sujud adalah sebuah tindakan menyatakan keagungan serta kemahakuasaan Allah. Sujud menyembah pada Perjanjian Lama, betul-betul dilakukan dengan posisi berlutut, tersungkur, bahkan tengkurap, kepala sampai menyentuh tanah. Di Perjanjian Baru, sudah ada perubahan, tidak harus sujud, meski bisa saja, tetapi esensinya adalah memusatkan dan mengarahkan seluruh hidup kita hanya kepada-Nya.
Dalam bahasa Ibrani, kata 'menyembah' adalah 'shachah', sedang Yunaninya 'proskuneo' yang berarti seperti seekor anjing mencium tuannya. Bukan berarti kita sama seperti hewan, melainkan tindakan seekor anjing yang bertemu tuannya karena mengasihi, memelihara, memberi makan, melindungi, maka hewan itu menghormati, merindukan kehadiran dan persekutuan dengan tuannya yang begitu mengasihinya.
Terkait 'proskuneo', penyembahan kita kepada-Nya didasari rasa hormat, merendahkan diri di hadapan-Nya, sehingga menjadi penyembahan yang berkenan. Kemudian, sikap hati yang benar, artinya motivasi yang tulus, tujuan yang murni, yakni ungkapan syukur serta rasa terima kasih kita sepenuhnya pada-Nya. Selain itu, iman dan tindakan. Tuhan menyukai penyembah yang memiliki iman serta tindakan selaras, maka di segi kehidupan apa pun kita bisa menyembah Dia.
Di Alkitab, banyak sekali Tuhan menyampaikan tentang penyembahan, tetapi yang Ia cari bukanlah bentuk penyembahannya. Banyak orang mementingkan bentuk atau cara penyembahan, meski tidak salah, namun bukan itu yang utama. Sebab, Allah lebih mengutamakan penyembah dibanding metode ataupun tempat penyembahan. Kita akan lihat beberapa contoh teladan penyembahan berdasarkan iman kepada Yesus sampai menghasilkan mujizat:
• Iman perempuan yang mengalami pendarahan 12 tahun lamanya.
Matius 9:20-22
Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.
Lukas 8:45a
Lalu kata Yesus: "Siapa yang menjamah Aku?"
Sepintas, jika penyembahan hanya sikap atau posisi tubuh, dan di gereja atau bait suci, maka perempuan tersebut tidak menyembah. 'Proskuneo' bukan sekadar tersungkur di kaki-Nya, melainkan juga iman, kerendahan hati, rasa hormat, taat, setia, serta percaya. Dan tindakan perempuan yang mengalami pendarahan 12 tahun itu sebuah penyembahan yang agung di mata-Nya. Bagian arti 'proskuneo' juga adalah tetap melangkah walau dijauhi orang. Dia betul-betul memposisikan diri sebagai orang yang butuh Tuhan, menyembah Allah dalam kebenaran, sehingga mengalami mujizat kesembuhan, dan hari itu sakit pendarahannya berhenti total oleh iman serta tindakannya. Dia tidak lagi najis, dan mengalami pemulihan karena penyembahan. Dia mengalami kesembuhan bukan karena jubah Yesus, melainkan lebih oleh sebab imannya kepada Pribadi Tuhan Yesus.
• Iman perwira Kapernaum.
Matius 8:5-8
Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya." Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
Perwira di atas adalah pegawai Herodes, dan mungkin asli Romawi. Ia memiliki seorang bawahan yang sakit keras. Ia sudah mendengar Tuhan Yesus bisa melakukan mukjizat, maka imannya timbul. Demi datang mendekat kepada Yesus, perwira itu menanggalkan baju keperwiraannya, merendahkan hati, memohon, memposisikan diri sebagai orang yang butuh Tuhan, lalu menunjukkan sikap hormat kepada-Nya. Itulah penyembahan yang sejati dalam Tuhan. Bukan sekadar di bait suci atau gereja, walau memang tempat kita menyembah, tetapi tidak harus di situ, sebab yang dicari Tuhan bukanlah tempatnya, melainkan penyembah. Maka, hari itu bawahan perwira tersebut sembuh. Ia punya iman yang besar sebab yakin Yesus tidak perlu hadir secara fisik untuk mengadakan mujizat-Nya.
• Iman perempuan Kanaan (Siro-Fenisia).
Matius 15:22, 26-27
Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." … Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
Matius 17:20
Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu."
Perempuan itu juga bukan orang Yahudi atau Israel, dan dia memohon dengan sangat supaya Yesus menyembuhkan anak perempuan satu-satunya yang sedang sangat menderita sakit karena dirasuk, serta mungkin di bawah kendali setan. Dia memberanikan diri datang kepada Yesus.
Sepintas membaca dan mendengar, mungkin kita merasa jawaban Tuhan Yesus kasar terhadapnya. Namun, zaman Perjanjian Lama, orang-orang bukan Yahudi itu dianggap tidak bersunat, najis, bahkan disejajarkan dengan hewan, maka ada kata-kata: tidak patut memberi roti kepada anak-anak, tetapi dilempar kepada anjing. Artinya, berkat untuk anak perjanjian, bukan untuk orang yang tidak bersunat. Tetapi, Tuhan memakai kata 'anjing' memiliki makna 'kunarion' atau anjing yang dipelihara tuannya, anjing yang bersih di rumah. Jadi, Yesus seolah menyatakan, berkat ini untuk anak, bukan seekor anjing walau ada di rumah.
Tetapi, respons perempuan itu sungguh luar biasa, dia memang tidak layak mendapat berkat roti itu, dan mengibaratkan dirinya dengan hewan, tetapi anjing rumahan itu memperoleh remah-remah dari meja tuannya karena berada di lingkungan tuannya. Perempuan itu juga berseru: Tuhan Yesus, Anak Daud, artinya sekalipun orang Kanaan, tetapi dia percaya Yesus adalah keturunan Daud, raja Israel dan menyembah-Nya sebagai Tuhan. Sebagaimanapun perlakuan yang diterimanya, dia tetap datang, sujud, menyembah, percaya Dia sanggup menyembuhkan, sehingga memperoleh mujizat dari-Nya, dan seketika itu juga anaknya sembuh. Perempuan Kanaan (Siro-Fenisia) ini memadukan iman dengan sikap rendah hati serta tidak berputus asa, sehingga menghasilkan perkenanan Tuhan Yesus serta mujizat yang nyata.
Matius 15:28
Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Kita lihat dari tiga contoh di atas, penyembahan yang benar didasari rasa hormat, kerendahan hati, iman, serta tindakan yang konkret kepada Allah, maka penyembahan itu menghasilkan mujizat. Berdoa atau berbicara dengan Tuhan itu sederhana sekali, namun sanggup membuat mukjizat yang luar biasa! Buktinya, seketika itu juga sakit perempuan yang pendarahan 12 tahun terhenti. Seketika itu juga hamba perwira Kapernaum disembuhkan. Seketika itu juga anak perempuan Kanaan sembuh. Itulah 'proskuneo' yang Tuhan kehendaki. Ketiganya tidak terjadi di tempat ibadah. Bukan berarti anti tempat ibadah. Tentu perlu beribadah, melayani, dan menyembah. Namun, bila kita hanya mengartikan menyembah itu di tempat ibadah, maka salah besar. Karena dari tiga contoh tadi, semuanya tentang sikap yang menyembah Allah.
Yohanes 4:23
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Tuhan mencari dan menghendaki penyembah-penyembah. Di sini kita melihat, tempat penyembahan tidaklah sepenting pribadi yang menyembah. Puji syukur ada gedung gereja atau tempat ibadah. Kalau tidak bisa datang ke gereja atau rumah Tuhan, seperti ibadah online, ini pun diperhitungkan Tuhan sebagai penyembahan kalau kita menyembah Dia.
Sebab itu, apabila masih ada ibadah online seperti ini karena keterbatasan, kesehatan, usia, atau lainnya, selama sikap kita sebagai penyembah-penyembah dalam roh dan kebenaran, Allah memperkenannya. Puji Tuhan bisa datang gereja dan ke rumah Allah, tetapi Ia mencari penyembah-penyembah, bukan sekadar metode, cara, atau tempat penyembahannya. Dan penyembah-penyembah yang benar akan menerima mujizat yang Tuhan sediakan. Allah rindu dan sedang mencari penyembah-penyembah yang demikian, di manapun kita berada.
Jadilah penyembah-penyembah yang benar, sehingga mendapatkan bagian, yakni menerima mujizat, berkat, serta perkenanan Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz