Musa adalah seorang yang dipilih Tuhan menjadi pemimpin besar yang membawa atau membebaskan bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir, seorang yang dijunjung tinggi dan sangat dihormati, dijadikan sebagai lambang Mesias bagi bangsa itu. Musa juga dikatakan sebagai seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi (Bilangan 12 : 3).
Pada satu masa dalam perjalanan menuju tanah perjanjian ada kisah di mana Musa melakukan kesalahan yang mengakibatkannya tidak dapat masuk ke tanah perjanjian.
Bilangan 20 : 1 - 13
Kemudian sampailah orang Israel, yakni segenap umat itu, ke padang gurun Zin, dalam bulan pertama, lalu tinggallah bangsa itu di Kadesh. Matilah Miryam di situ dan dikuburkan di situ. Pada suatu kali, ketika tidak ada air bagi umat itu, berkumpullah mereka mengerumuni Musa dan Harun, dan bertengkarlah bangsa itu dengan Musa, katanya : Sekiranya kami mati binasa pada waktu saudara-saudara kami mati binasa di hadapan Tuhan ! Mengapa kamu membawa jemaah Tuhan ke padang gurun ini, supaya kami dan ternak kami mati di situ ? Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membawa kami ke tempat celaka ini, yang bukan tempat menabur, tanpa pohon ara, anggur dan delima, bahkan air minumpun tidak ada ? Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan Tuhan kepada mereka. Tuhan berfirman kepada Musa : Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya. Lalu Musa mengambil tongkat itu dari hadapan Tuhan, seperti yang diperintahkan-Nya kepadanya. Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka : Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini ? Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum. Tetapi Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun : Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka. Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan Tuhan dan Ia menunjukkan kekudusan-Nya di antara mereka.
Apa kesalahan fatal yang Musa lakukan ?
1. Musa mencaci maki bangsa Israel (Bilangan 20 : 10)
Musa mengeluarkan kata durhaka kepada bangsa Israel. Durhaka dalam bahasa aslinya berarti kafir atau tidak mengenal Tuhan, pemberontak. Kata-kata ini keluar dari mulut Musa karena Musa sudah terlalu banyak mendengar keluhan atau complain dari bangsa tersebut.
Sebagai pemimpin, baik dalam keluarga, pekerjaan, ataupun pelayanan, kita belajar agar hati-hati dalam mengeluarkan kata-kata ketika dalam kondisi emosi, tidak boleh ada caci maki. Kenapa ? Karena kita juga tidak sempurna, kita dipilih karena kasih karunia Tuhan, semua ada dalam rencana Tuhan untuk melakukan kehendak-Nya. Mereka yang Tuhan tempatkan di sekeliling kita juga dipakai Tuhan untuk memproses kita menjadi pribadi yang lebih baik. Oleh karena itu, hendaknya kita menjaga setiap perkataan kita terhadap orang yang mengesalkan sekalipun, dan diperlukan penguasaan diri agar tidak terjadi akibat yang fatal baik bagi diri kita maupun bagi orang lain.
2. Musa mengambil alih posisi Tuhan (Bilangan 20 : 10).
Tuhan yang memerintahkan Musa, dengan kata lain Tuhan yang akan melakukan mujizatNya, namun Musa menganggap seolah-olah dia atau Harun yang akan melakukannya.
Bangsa Israel membuat Musa marah dan mereka memainkan hatinya sehingga Musa teledor dengan kata-katanya (Mazmur 106 : 32).
Musa seolah-olah ingin mengambil alih posisi Tuhan.
Jangan menganggap bahwa apapun yang sudah kita lakukan, pekerjaan besar yang kita kerjakan, segala sesuatunya adalah karena kehebatan atau kemampuan kita. Semuanya adalah pekerjaan Tuhan. Oleh karena itu, jangan mengambil kemuliaan yang seharusnya ditujukan kepada Tuhan.
3. Musa tidak melakukan apa yang Tuhan suruh (Bilangan 20 : 11).
Hal ini berbicara tentang ketaatan. Musa diperintahkan Tuhan untuk mengeluarkan kata-kata kepada bukit batu, namun Musa malah memukul batu tersebut sehingga air keluar, hal ini dilakukannya karena emosi. Musa tidak melakukan sesuai dengan yang Tuhan perintahkan.
Tidak hanya terjadi di Kadesh, namun juga pernah terjadi di Refidim (Keluaran 17), ketika bangsa Israel mengeluh dan meminta air juga. Pada saat itu Musa diperintahkan Tuhan untuk memukul bukit batu agar mengeluarkan air.
Kita harus sungguh-sungguh memperhatikan perintah Tuhan, apa yang Dia inginkan untuk kita lakukan dan tidak lakukan. Tanpa kita sadari kita sering melakukan apa yang tidak Tuhan perintahkan atau sebaliknya tidak melakukan apa yang Tuhan perintahkan, ini disebut dosa.
Dalam Bilangan 20 : 12 dikatakan Musa disebut tidak percaya kepada Tuhan dan tidak menghormati kekudusan Tuhan (kadosh) di depan mata orang Israel. Tidak melakukan apa yang Tuhan perintahkan dalam firman-Nya sama saja dengan tidak percaya kepada Tuhan.
Mari belajar dari Musa pagi ini. Musa yang dikenal sebagai orang yang berhati lembut pada akhirnya karena emosi malah mengeluarkan kata-kata caci maki kepada bangsa Israel dan tidak melakukan apa yang Tuhan suruh sehingga menerima akibat yang fatal, dia tidak dapat masuk ke dalam tanah perjanjian.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz