Dunia sedang mengalami banyak guncangan serta ketidakpastian. Situasi politik yang makin memanas berdampak pada ekonomi serta pasar modal dunia, dan yang menjadi pikiran banyak orang adalah keuangan serta sumber pemasukan.
Mari belajar dari perumpamaan dalam Lukas 16 soal bendahara yang tidak jujur, supaya kita dapat menjadi hamba yang setia dan dapat dipercayai.
Lukas 16 : 3 - 6 & 8
Kata bendahara itu di dalam hatinya : Apakah yang harus aku perbuat ? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka. Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama : Berapakah hutangmu kepada tuanku ? Jawab orang itu : Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu : Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang juga : Lima puluh tempayan … Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.
Tindakan bendahara tersebut seakan cerdik, terutama ketika tuannya memuji dia. Di mata dunia, mungkin itu cerdik, tetapi tidak di mata Tuhan. Karakter bendahara itu sesungguhnya malas, gengsi, dan tidak jujur. Alkitab tidak mengizinkan kita bertindak tidak jujur. Pelajarilah apa jawaban Tuhan Yesus pada ayat berikutnya.
Lukas 16 : 9
Dan Aku berkata kepadamu : Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.
Apa maksud Tuhan Yesus ? Pertama, jangan hanya memiliki pandangan jangka pendek dunia, namun milikilah pandangan jangka panjang kerajaan surga. Bendahara yang tidak jujur, pikirannya hanya terpaut pada penampungan. Jika dipecat, ia dapat ditampung di rumah orang lain. Lihatlah perbandingannya, bendahara itu hanya berpikir penampungan, tetapi dalam benak Tuhan Yesus, Ia ingin menempatkan kita pada satu posisi di kemah abadi yang lebih permanen. Di mata dunia, tindakan bendahara kesannya cerdik, tetapi licik.
Tuhan Yesus memberikan pelajaran dan pandangan yang berbeda, yaitu jangan berpikiran pendek atau seperti bendahara tidak jujur itu, yang pikirannya hanyalah memakai Mamon atau uang, dan bersandar pada manusia untuk solusi yang tidak tahan lama. Ada solusi yang lebih baik dan bertahan lama, yaitu pakailah uang untuk menjalin hubungan yang baik, serta menabur kebaikan dalam kerajaan Allah.
Bantulah orang-orang miskin dan yang berkekurangan. Uang yang hanya untuk solusi diri sendiri atau bersandar pada manusia itu terbatas gunanya, sebab ada waktunya sistem dunia tidak lagi bisa menolong. Hanya Tuhanlah yang sanggup menolong. Saat kita memberi serta menabur bagi kerajaan-Nya, Ia melihat semuanya itu.
Matius 6 : 19 - 21 & 24
Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada … Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.
Bersandarlah pada Tuhan, jangan pada harta atau sistem dunia. Hanya Dia yang mampu memberi rasa aman yang sejati serta damai sejahtera yang kekal. Sebaliknya, jika uang hilang, sering kali perasaan aman ikut hilang. Meski ukuran Tuhan kelimpahan, namun yang Ia tidak mau ialah cinta uang, pengabdian yang tertuju pada manusia, dan doyan kemewahan. Ingat, kelimpahan dan kemewahan itu sangat berbeda. Tuhan rindu kita hidup dalam kelimpahan, bukan kemewahan. Artinya, kelimpahan untuk segala perbuatan baik, bukannya kemewahan untuk memiliki banyak uang bagi kepentingan diri sendiri.
1 Timotius 6 : 10
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Tetaplah menabur dalam kerajaan Allah, karena Tuhan yang selama ini melihat pasti tidak akan meninggalkan atau membiarkan kita telantar. Ia sanggup mencukupi, bahkan melebihi semua kebutuhan kita. Ia ingin kita sukses serta berhasil, menjadi orang Kristen yang bukannya turun saat krisis, melainkan naik dan mengalami promosi demi kemuliaan nama-Nya. Tuhan Yesus rindu kita mengubah pola pandang agar hidup diberkati meski sedang melewati krisis. Caranya bagaimana ?
Lukas 16 : 10 - 12
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya ? Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu ?
Untuk diangkat atau dipromosikan oleh Tuhan, kita harus memiliki pikiran sebagai hamba yang bisa dipercayai, apalagi saat situasi sangat tidak menentukan dan membuat kita tidak nyaman ketika menaati Dia. Tetapi, justru di situlah letak kehambaan serta kesetiaan kita diuji. Ada tiga hal artinya bisa dipercayai :
• Setia dan benar dalam perkara-perkara kecil
Matius 6 : 1 - 4
Hal memberi sedekah. Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Inti prinsip ini ialah setia melakukan tanggung jawab atau perbuatan baik dengan benar, tanpa harus terlihat atau dipuji orang lain. Jangan hanya berkelakuan baik saat diawasi atau situasi sedang baik-baik saja dan ada imbalan. Apa yang kita lakukan saat tidak ada orang lain sesungguhnya berdampak pada apa yang kita lakukan di depan umum.
Setialah dalam pekerjaan dan pelayanan kita. Walau diberi tugas kecil, meski kondisi tidak nyaman, tanggung jawab kita sebagai anak Tuhan adalah supaya tetap setia dan tidak mudah "baper" (terlalu bawa emosi atau perasaan). Jika kita konsisten, Tuhan kita di surga yang mengawasi dan melihat semuanya akan memastikan kita menerima berkat mupun promosi serta tanggung jawab yang lebih lagi. Saat ekonomi tidak menentu, inilah waktunya kita setia dalam perkara-perkara kecil. Jangan lalai memuji Tuhan dalam doa, penyembahan, maupun persembahan. Inilah saatnya kita diuji apakah bisa menjadi hamba yang setia dan dipercaya.
• Setia dalam hal Mamon atau keuangan
Lukas 16 : 11
Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya ?
Jikalau ingin memiliki harta yang sesungguhnya, terlebih dulu setialah dalam hal keuangan. Di musim apa pun, kita dapat memberi dengan hati yang tulus. Bukan soal jumlah, melainkan hati yang rindu memberi. Inilah juga saatnya tidak berlebihan dalam pengeluaran. Tidak besar pasak daripada tiang, atau lebih banyak pengeluaran ketimbang pemasukan. Tahanlah diri, dan tahu diri. Kalau setia dalam hal Mamon dikeseharian, Tuhan melihatnya sebagai hamba yang bisa dipercaya.
Banyak kasus nyata, dimana seseorang ketiban rezeki dan menang lotre miliaran, namun bukannya lebih kaya serta makmur, malahan dililit utang serta kembali miskin. Mereka kaya mendadak, tanpa memiliki pandangan benar tentang kekayaan atau uang, sehingga semuanya habis untuk memenuhi hawa nafsu kedagingan. Tuhan ingin kita menyalurkan berkat yang Ia berikan.
• Setia dalam harta orang lain
Lukas 16 : 12
Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu ?
Bendahara yang tidak jujur lupa bahwa ia hanyalah seorang bendahara, bukan pemilik. Mungkin banyak kita yang merasa dan terbiasa berpikir begitu juga. Padahal, tugas utama bendahara ialah mengelola harta orang lain dengan baik, jujur, dan benar.
Kriteria utama supaya bisa dipercaya ialah setia mengelola apa yang diberikan Tuhan. Nah, apakah kita dapat dipercayai atau tidak ? Jadilah hamba yang setia dan jujur untuk mengelola milik orang lain, seorang pengelola berkat yang bisa dipercaya oleh-Nya. Semua harta yang ada pada kita adalah milik-Nya. Ia memandang dan memantau dari surga apakah saat diberkati kita bisa mengelola dengan baik atau malahan menyalahgunakan berkat yang Ia berikan ?
Tetaplah memandang diri kita sebagai hamba. Semakin diberkati, semakinlah rendah hati. Karena kita menyadari betapa besarnya anugerah Tuhan. Jangan ubah pandangan kita sebagai seorang pengelola, sebab segalanya adalah milik Tuhan. Tempatkan Dia sebagai yang terutama dalam pengabdian hidup kita.
1 Korintus 4 : 1 - 2
Demikianlah hendaknya orang memandang kami : sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz