GBI PRJ (CK7)

Kisah Para Rasul 9 : 31
Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus. 

Ketika kita mulai memasuki saat-saat sulit dalam hidup, di mana kekuatan, emosi, pikiran terserap kedalamnya membuat kita ingin berhenti untuk berjalan, Roh Kudus akan memberikan semangat untuk tetap berjalan dalam kehidupan ini.

Ayat di atas menggambarkan bahwa pada saat itu gereja Tuhan memasuki saat-saat yang sulit, ketika Stefanus mati martir dengan dirajam (Kisah Para Rasul 7), kemudian terjadi penganiayaan hebat terhadap jemaat di Yerusalem (Kisah Para Rasul 8) sehingga membuat mereka tersebar ke daerah Yudea dan Samaria. Penganiayaan berlangsung selama beberapa waktu, namun karena pertolongan dan penghiburan dari Roh Kudus memberikan kedamaian di tengah-tengah mereka.

Oleh karena itu, dalam minggu-minggu pencurahan Roh Kudus ini, kita akan belajar mengenai tiga fungsi esensi Roh Kudus bagi setiap kita sebagai orang percaya, supaya dipenuhi dan mendapatkan kekuatan yang baru.

1. Menjadikan kita milik Kristus.
Roma 8 : 9b 
... Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Tuhan adalah pemilik yang mutlak atas hidup kita, Dia berhak melakukan apa saja terhadap milik-Nya. Namun, Tuhan adalah penuh kasih, kita diberikan kehendak bebas, walaupun begitu tidak dapat disalahgunakan.

Orang yang hidup dalam Kristus memiliki ciri utama tidak lagi hidup menurut keinginan ya sendiri.

Kita sudah ditebus, dibayar lunas oleh darah Kristus, artinya hidup kita bukan milik kita lagi, tetapi milik Kristus. Oleh karena itu, kita harus meninggalkan keinginan-keinginan kita sendiri dan menyerahkannya kepada Kristus, segala cita-cita pribadi harus diselaraskan dengan kehendak Tuhan.

Karena kita ini milik Kristus maka kita harus memiliki kehidupan yang berbeda dengan orang-orang dunia. Milik Kristus adalah ditebus Kristus masuk dalam kerajaan-Nya.

2. Menjadikan kita anak Allah.
Galatia 4 : 6 - 7 
Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru : ya Abba, ya Bapa ! Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.

Salah satu masalah yang dihadapi oleh generasi muda adalah krisis identitas. Menurut ilmu kejiwaan, krisis identitas adalah gagal untuk mencapai identitas ego pada umumnya waktu mereka beranjak remaja. Mereka menghadapi pertumbuhan dan perkembangan, berusaha menyatukan pandangan mereka tentang diri dengan pandangan orang lain. Mereka sering merasa orang lain tidak mengerti keadaan mereka sehingga tidak heran saat mereka bertumbuh mereka merasakan bimbang, terkucil, sedih, marah dan emosi lain atau sering disebut dengan galau.

Sebagai orang Kristen seringkali juga mengalami krisis identitas, masyarakat yang belum mengenal Tuhan menganggap kita orang aneh, sok suci, munafik ketika kita berusaha hidup jujur sesuai dengan firman Tuhan. 

Kita adalah anak Allah, oleh karena itu kita tidak boleh ragu terhadap identitas kita.

Sebagai anak, kita mewarisi semua hal yang diberikan Yesus melalui karya salib-Nya, yaitu penebusan (1 Korintus 1 : 30), kesehatan (1 Petrus 2 : 24), pengampunan dosa (Matius 26 : 28), Pembebasan Kutuk (Galatia 3 : 13), dan Kelimpahan (2 Korintus 8 : 9).

Kita bukan lagi milik dunia, sebab dunia tidak mengenal Allah.

Kalau milik Kristus adalah ditebus Kristus masuk dalam kerajaan-Nya, maka anak Allah adalah ahli waris dalam kerajaan sorga.

3. Memberikan kuasa untuk bersaksi.
Kisah Para Rasul 1 : 8 
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.

Ini adalah janji Tuhan Yesus sebelum Dia naik ke Sorga. Allah bukan hanya memerintahkan kita untuk menjadi saksi, namun juga memperlengkapi dengan memberikan kuasa untuk bisa menjadi saksi dengan mengirimkan Roh Kudus.

Kita percaya kepada Kristus, memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus, harus menyaksikan karya Kristus yang telah kita alami kepada orang lain.

Roh Kudus akan memberikan kuasa bukan untuk menjadikan seseorang menjadi "lebih rohani" dari yang lain, tetapi untuk menjadi saksi Kristus. 

Kuasa yang dimaksud adalah seperti dinamit atau dunamos. Menjadi ledakan dalam kehidupan pelayanan para murid-murid Kristus. Semua pekerjaan Tuhan harus disaksikan dengan berani baik di lingkungan pekerjaan, atau dimanapun sehingga orang lain bisa mengenal Kristus yang hidup dalam kehidupan kita.

Milik Kristus adalah di tebus Kristus masuk dalam kerajaan-Nya, dan anak Alllah adalah ahli waris dalam kerajaan sorga.  Kuasa bersaksi adalah berani hidup berbeda  dari dunia.

Kesimpulan :
1. Roh Kudus adalah satu Pribadi. la eksis, nyata, sekalipun tidak dapat diraba secara fisik. Sebagai satu pribadi la mempunyai pengetahuan, kehendak emosi dan kuasa. Ia adalah Allah itu sendiri, bagian dari Allah Tritunggal bersama Allah Bapa dan Tuhan Yesus. 

2. Roh Kudus menjadikan kita milik Kristus yang artinya ditebus.

3. Roh Kudus menjadikan kita anak Allah yang artinya ahli waris.

4. Roh Kudus memberikan kita kuasa untuk bersaksi yang artinya berani hidup berbeda dari dunia.

5. Pencurahan Roh Kudus sedang terjadi dalam tahun paradigma yang baru ini.

Tuhan Yesus Memberkati