GBI PRJ (CK7)

Bagaimana menyikapi perselingkuhan ? Jika pasangan kita berselingkuh atau berzinah, apapun bentuknya, apakah kita harus mengampuni ? Apakah pernikahan bisa dipulihkan ?

Kita akan belajar dari kisah perselingkuhan yang dilakukan oleh Daud dan Batsyeba, kisahnya terdapat dalam kitab 2 Samuel 11 & 12.

Ada beberapa hal yang kita ketahui melalui cerita ini :

- Pernikahan Daud & Batsyeba diawali dengan sebuah perzinahan dan pembunuhan terencana

- Bayi 'hasil' hubungan itu meninggal, karena Daud harus menanggung resiko dari dosanya 

Nafsu, kekuasaan, ketamakan, keberhasilan, dan kekayaan bisa menghancurkan seseorang bila ia kehilangan fokus yang sebenarnya - yaitu mengasihi Allah dan sesama, dan menghormati komitmen dan kekudusan ikatan perjanjian.

Pada akhirnya Batsyeba menjadi istri Daud yang 'paling berpengaruh' :

- Garis keturunan Salomo hingga kepada Yusuf

- Garis keturunan Natan hingga kepada Maria

Apa kesalahan Daud ?

- Ketika melihat godaan justru ia tidak memalingkan wajahnya hingga timbul keinginan berbuat dosa

- Menyalahgunakan kekuasaan untuk mengikuti kehendak dagingnya

- Mengulangi dosanya

- (Mencoba) menutupi perbuatan dosanya dengan perbuatan dosa lainnya yang keji

Apa kesalahan Batsyeba ?

- Tidak mengisi kebutuhannya dengan aktivitas yang benar. Pasangan kita bukan malaikat, dia tidak dapat memenuhi semua kebutuhan yang kita perlukan.

- Meresponi pertemuan privat dengan lawan jenis yang bukan pasangannya, bahkan beberapa kali.

- Ikut 'menutupi' dosa, tidak mengakui dosanya kepada suaminya, Uria.

Ada konsekuensi atas dosa yang dilakukan. Hukuman atas dosa Daud :

- Kematian (2 Samuel 12 : 14) --> anak hasil perzinahan itu mati; saling membunuh di kerajaan Daud 

- Malapetaka dan kekacauan datang di dalam keluarganya sendiri (2 Samuel 12 : 11) --> Amnon memperkosa Tamar, Absalom membunuh Amnon, Absalom memberontak kepada Daud

- Penghinaan (2 Samuel 12 : 11) --> Absalom meniduri gundik-gundik Daud di depan rakyat Israel

Apa yang harus dilakukan jika jatuh ke dalam dosa? Mengaku dosa dan bertobat.

2 Tawarikh 7 : 14
dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.

Langkah-langkah yang harus dilakukan jika jatuh dalam dosa :

1. Merendahkan diri – mengakui kesalahan (1 Yohanes 1 : 9). Sebab dosa yang dilakukan tidak dapat ditutupi, jangan mencari pembenaran atas kesalahan yang sudah dilakukan.

2. Berdoa dan mencari wajah Tuhan :

- Sebelum berdoa, berikan pengampunan (Matius 18 : 35; Markus 11 : 25 - 26)

- Doa yang terus menerus - PUSH (Lukas 18 : 2 - 7)

- Naikkan doa dengan kesepakatan (Matius 18 : 19 - 20)

3. Berbalik dari jalan-jalannya yang jahat - mengalami perubahan konsep dan sikap (Roma 12 : 2). Menghindari pergaulan yang salah, dan menyadari akan hal-hal salah yang sudah dilakukan.

Belajar dari hal-hal di atas, maka saat melakukan kesalahan atau dosa kita harus :

- Mengakui

- Meninggalkannya, termasuk menjauhi semua hal yang membuat jatuh ke dalam dosa = berubah

- Saling mengampuni

- Jadikan pelajaran dari masa lalu yang berharga, jangan tinggal didalamnya

Take Home Message :

- Sadari bahwa yang dilakukan salah/dosa dan segera akui dan bertobat, jangan mencari-cari pembenaran.

- Allah tidak pandang bulu soal dosa. Ia memang mengampuni dosa kita bila kita bertobat, tapi konsekuensi atas dosa tetap harus kita hadapi/alami/jalani.

- Kondisi lahiriah dan kekuatan diri tidak cukup untuk menangkal godaan dosa. Jangan terlalu 'kepedean' oleh karena itu harus berhati-hati, karena kita adalah manusia yang dapat melakukan kesalahan.

- Suatu hal yang buruk, bisa Tuhan ubahkan sehingga menghasilkan yang baik, asalkan terjadi pertobatan yang sungguh-sungguh.

Meskipun pernah terjadi kesalahan, tidak harus berakhir dalam kehancuran dan keterpurukan. Tuhan bisa memperbaiki apa yang pecah/hancur, membuatnya pulih kembali dan digunakan bagi kemuliaan-Nya.

Tuhan berkata, "Mari kita bereskan perkara ini. Meskipun kamu merah lembayung karena dosa-dosamu, kamu akan Kubasuh menjadi putih bersih seperti kapas. Meskipun dosa-dosamu banyak dan berat, kamu akan Kuampuni sepenuhnya..." (Yesaya 1 : 18, IBIS)

Memperkuat pernikahan Anda :

1. Buat dan pertahankan mezbah doa bersama pasangan dan keluarga, untuk memperkokoh keintiman dan kesatuan.

2. Selalu sediakan waktu untuk berkomunikasi secara sehat dan terbuka, serta bercengkerama dengan pasangan.

3. Jangan buka celah !

4. Pilih pasutri untuk menjadi mentor/pembimbing bagi anda dan pasangan. Belajar darinya dan berusaha meneladani poin-poin penting mereka. Terbukalah dengan mereka saat ada godaan, sehingga mereka ikut 'menjagai' anda.

Tuhan Yesus Memberkati