GBI PRJ (CK7)

Sebagai anak-anak Tuhan, kita mesti mengerti serta menyadari kekekalan, sesuatu yang nyata. Sebab, firman Tuhan menyatakan adanya surga dan neraka. Sayangnya, banyak orang sepertinya malah memilih masuk dan berada di tempat hukuman kekal tersebut, bahkan tidak percaya akan keberadaan alam maut tersebut. 

Tuhan kita adalah Allah kudus, dan tidak seorang pun yang dapat datang kepada Bapa jika tidak melalui Kristus. Karena itu, hiduplah dalam kekudusan, sebab kita tidak akan pernah tahu kapan waktunya kita berpulang kembali ke rumah Bapa di surga. 

Yohanes 14 : 6
Kata Yesus kepadanya : Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Wahyu 21 : 8
Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua. 

Neraka bukanlah ibarat tempat transit atau menetap sementara, melainkan tujuan akhir bagi orang-orang yang mengeraskan hati dan menolak berubah ataubertobat dari dosa. Tidak ada kesempatan kedua di sana. Terpisah selama-lamanya dari Allah Bapa. Betapa berbanding terbalik dengan surga yang penuh damai, sukacita, kasih, serta hadirat-Nya. 

Ada penghakiman dan kehidupan setelah kematian di bumi ini. Dan sesungguhnya, kematian itu bukanlah sesuatu yang menakutkan bagi anak-anak Tuhan yang hidup sungguh-sungguh dengan Dia. Karena itu, pastikanlah diri kita dan orang-orang yang kita kasihi, serta banyak jiwa memperoleh keselamatan melalui percaya kepada Tuhan Yesus. 

Melalui Lukas 16 : 19 - 31, kita dapat membaca cerita perumpamaan tentang orang kaya dan orang miskin, yakni Lazarus, yang mengisahkan ngerinya nyala api neraka serta dampak perbuatan kita selama masih hidup di dunia terhadap di kekekalan nanti. Karena itu, bertobatlah selama masih ada waktu. 

Matius 4 : 17
Sejak waktu itulah Yesus memberitakan : Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat !

Jangan terpikat keinginan-keinginan duniawi atau tertipu jerat Iblis dan dosa. Sadarilah, ke mana serta jalan seperti apa yang kita tempuh saat ini, dan janganlah sampai memilih jalan yang salah. 

Matius 7 : 13 - 14
Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya. 

Meski saat mengikut Yesus jalan hidup terlihat sesak dan sempit, namun yakinlah bahwa itu adalah pintu gerbang kehidupan kekal bersama-Nya. Sedangkan, jika salah memilih dan mengambil jalan lebar menuju dosa, kita akan celaka karena mengarah pada neraka. Jangan terpikat hal-hal yang fana atau sementara, serta panggilan dan iman kita teralihkan dari jalan yang benar menuju kesia-siaan, kekhawatiran, dan keduniawian. 

Markus 4 : 19
Lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. 

Iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta. Karena itu, ia berupaya membuat orang-orang tidak percaya bahwa keselamatan itu penting, kekekalan itu ada, dan kasih itu indah. Iblis memutarbalikkan kebenaran menjadi kebohongan, dan ia ingin supaya kita gagal, serta mengalihkan perhatian kita dari Tuhan. 

Yohanes 8 : 44
Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. 

Karena itu, kita perlu memiliki visi dan misi dalam hidup ini, sebab ada peperangan rohani yang terus-menerus berlangsung di dunia. Persiapkanlah diri sebaik-baiknya, kenakan seluruh perlengkapan senjata Allah (Efesus 6 : 10 - 20), dan jangan lagi bermain-main dalam hubungan kita dengan Tuhan, atau sembarangan menjalani iman. 

Sesuai ayat firman Tuhan di atas, adapun perlengkapan senjata Allah adalah :

• Ikat pinggang kebenaran, agar tidak disesatkan atau mengoyahkan iman kita, juga supaya dapat membedakan manakah yang benar dan yang salah. 

• Baju zirah keadilan untuk melindungi diri kita dari kebohongan, kecongkakan, serta kesombongan hidup.

• Kasut kerelaan untuk memberitakan Kabar Baik. Karenanya, siap sedialah, baik atau tidak baik waktunya. Bersedia melayani Tuhan selama ada kesempatan demi kemuliaan nama-Nya. 

• Perisai iman untuk melindungi kita dari serangan-serangan si jahat. Iman kita timbul dari pendengaran akan firman Tuhan. 

• Ketopong keselamatan karena ibarat memerlukan helm saat berkendara di jalan, demikian pula kita memerlukannya karena Iblis gemar menyerang melalui pikiran kita. 

• Pedang Roh, yaitu firman Tuhan. Firman-Nya berkuasa serta sanggup mengubahkan, meneguhkan maupun menguatkan seseorang. 

Berdoalah senantiasa setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jaga melalui doa, sambil memanjatkan permohonan doa bagi orang-orang lain. 

Tetaplah setia membaca serta memberitakan kebenaran firman Tuhan. Dalam firman-Nyalah terdapat berbagai jawaban yang kita butuhkan. Janji-Nya pasti digenapi dan terjadi! Dan kitalah umat yang lebih daripada pemenang. 

Siapa pun kita saat ini, serahkanlah seluruh kehidupan kita ke dalam tangan Tuhan Yesus Kristus. Dialah Raja segala raja, dan Tuan di atas segala tuan. 

1 Korintus 9 : 24
Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah ? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya ! 

Matius 25 : 21 
Maka kata tuannya itu kepadanya : Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. 

Tuhan Yesus Memberkati