GBI PRJ (CK7)

Pengkhotbah 3 : 1
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.

Pengkhotbah 3 dimulai dengan pernyataan bahwa segala sesuatu ada masanya, kemudian dilanjutkan bahwa ada waktu untuk lahir, meninggal, menanam, mencabut apa yang ditanam, menangis, tertawa. Jika waktu kita diangkat naik jangan sombong, tetapi jika diijinkan kita ada di bawah jangan kecil hati atau putus asa, ada masa kita mengalami masalah namun ada juga masa di mana kita mengalami mujizat Tuhan.

Ada tiga jenis waktu :
1. Kronos : Waktu yang biasa yang selalu ada. Contoh: pagi, siang, malam, hari Senin s.d Minggu, bulan januari s.d Desember. Waktu yang terus berputar atau berjalan. Setiap kejadian yang terjadi seiring waktu berjalan disebut kronologi.

2. Aion : Waktu yang lama sekali, waktu tanpa batas. Contoh : waktu yang dimulai dari penciptaan dan berakhir sampai Tuhan Yesus datang kedua kali di mana kita tidak mengetahui kapan itu terjadi.

3. Kairos : Waktu yang tepat, waktu yang benar. Sering dikatakan sebagai waktu-Nya Tuhan, momentum-Nya Tuhan. Ketika kita tidak menggunakannya maka akan hilang. 

Beberapa hal yang dapat kita pelajari :

1. Sabar menunggu waktu-Nya Tuhan.

Jangan mempercepat atau mendahului waktu-Nya Tuhan sesuai dengan kehendak kita. 

Pengkhotbah 3 : 11a
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. …

Tuhan membuat segala sesuatu indah bukan berdasarkan waktu kita melainkan berdasarkan waktu Tuhan.

Tanpa kita sadari seringkali ketidaksabaran menunggu membuat rencana Tuhan lambat atau bahkan tidak tergenapi dalam hidup kita. Sama seperti seorang ibu mengandung janin selama sembilan bulan (40 minggu) sampai melahirkan seorang anak, dia harus bersabar menunggu agar bayi yang dilahirkan sehat dan normal, jika tidak sabar dikatakan bahwa bayi yang dilahirkan disebut prematur. Begitu juga dengan kerohanian, jika kita tidak mau sabar melewati setiap proses yang Tuhan berikan maka kita akan disebut prematur rohani, kita tidak siap untuk bertahan dalam tekanan dan pergumulan yang dihadapi.

Kisah Abram dan Sarai yang tidak sabar dalam menunggu penggenapan janji Tuhan adalah contoh dalam Alkitab.

Kejadian 16 : 2
Berkatalah Sarai kepada Abram : Engkau tahu, Tuhan tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak. Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.

Ketika kita tidak mau bersabar menunggu waktu Tuhan, maunya memaksakan atau mempercepat, maka pada saat itulah masalah akan muncul dalam hidup kita. 

Belajarlah sabar untuk menunggu waktu-Nya Tuhan, karena Tuhan akan membuat indah pada waktu-Nya, dan terlebih lagi Tuhan akan memberikan kekekalan kelak bagi kita.

2. Tuhan berdaulat penuh atas rencana-Nya

Pengkhotbah 3 : 11b
... Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Kita sebagai manusia tidak dapat menyelami pekerjaan Allah karena pikiran manusia terbatas untuk mengerti pekerjaan Tuhan yang besar. Oleh karena itu, kita harus memberikan respon yang positif. Jika doa kita belum dijawab atau Tuhan memberikan hal-hal di luar keinginan kita, contohnya apa yang dialami oleh anak Yairus dan Lazarus yang sakit, Tuhan Yesus seolah dengan sengaja memperlambat untuk datang menolong.

Yohanes 11 : 6
Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada;

Tuhan Yesus  mempunyai rencana yang jauh lebih besar dari apa yang mereka minta. 

Secara manusia kita mungkin mengganggap Tuhan Yesus gagal, namun sesungguhnya Tuhan Yesus hendak menyatakan kemuliaan-Nya yang jauh lebih besar dan luar biasa dari apa yang bisa manusia pikirkan.

Percayakanlah hidupmu dalam kedaulatan Tuhan sepenuhnya. Tetaplah bersyukur sambil menunggu waktu Tuhan dan rencana-Nya tergenapi, jangan putus asa, tetaplah taat dan setia.

3. Pergunakan waktu yang ada

Efesus 5 : 15 - 16
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

Rasul paulus menuliskan pesan tersebut kepada jemaat Tuhan di Efesus, dia memperingatkan dan menasihati agar mereka hidup dengan sebaik-baiknya, mempergunakan waktu yang ada, tidak menyia-nyiakan waktu, jangan seperti orang yang bebal. 

Pesan yang sama juga diberikan kepada kita untuk mempergunakan waktu yang ada dengan sebaik mungkin, tidak menyia-nyiakan waktu, karena kita tidak tahu kapan Tuhan memanggil kita pulang. 

- Hiduplah semakin dekat dengan Tuhan. Usia muda bukan berarti kita dapat seenaknya dalam hidup, sebaliknya hiduplah dalam perkenanan Tuhan, mencari perkara-perkara yang di atas, ketika dipercayakan untuk melayani maka melayanilah dengan sebaik-baiknya.

- Hidup arif dan bijaksana, artinya mau ditegur, dikoreksi, dinasehati, dibimbing dan berusaha untuk memperbaikinya. Tambahkan apa yang kurang dalam hidup, sehingga hari demi hari kita introspeksi diri bagaimana kita hidup.

- Hidup menjadi berkat bagi orang lain. Dimulai dari keluarga, orang-orang terdekat, kemudian bergerak ke luar. Mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria sampai ke ujung bumi. Jangan sampai hidup kita menjadi berkat bagi orang-orang luar tetapi tidak bagi keluarga. 

Lakukanlah segala sesuatu seperti merupakan kesempatan terakhir kita, sehingga apapun yang kita lakukan adalah hal-hal terbaik. 

Tuhan Yesus Memberkati