GBI PRJ (CK7)

Ada dua prinsip kepemimpinan yang berkaitan dengan meninggalkan jejak (legacy kepada  penerus beriikutnya) :

1. Pemimpin yang baik atau buruk selalu meninggalkan jejak dari tindakan-tindakan mereka. Tindakan yang selaras dan konsisten harus dilakukan untuk bisa meninggalkan jejak bagi orang-orang yang dipimpin.

2. Sebagai pelayan Tuhan dan manusia, kita memerlukan keberartian, melakukan pekerjaan yang penting dan bermakna. Bila berhasil maka ada perasaan damai, memenuhi panggilan Allah, fulfilled, dan memiliki pikiran yang jernih untuk siap mengahadapi apa yang ada di depan.

Kita akan melihat empat hal yang ditinggalkan oleh Rasul Paulus melalui perikop dalam kitab Kisah Para Rasul 20 : 19 - 37, nasihat yang disampaikan Rasul Paulus mengenai nilai-nilai pelayanan yang dia tinggalkan kepada penatua-penatua di Efesus. 

Rasul Paulus dalam perjalanan ke Yerusalem, singgah di kota pelabuhan yang cukup besar bernama Miletus sekitar tiga hari, kira-kira jarak kota Miletus dengan Efesus sekitar 48 - 50 KM, sehingga dia menyuruh orang untuk menyampaikan pesan dan memanggil penatua-penatua di kota Efesus yang sempat dia pimpin selama 3 tahun yang kemudian diteruskan oleh Timotius. Rasul Paulus merasa ini adalah pertemuan terakhir, seperti tidak akan ketemu lagi.

Nasihat Rasul Paulus ini tidak panjang namun sangat penting karena dapat menjadi dasar dalam pertandingan iman untuk menjadi pemenang, agar terus setia dan melakukan pekerjaan Tuhan dengan benar di hadapan Tuhan dan memuliakan Tuhan.
 
− Melayani dengan Kerendahan Hati (Humility)

Kisah Para Rasul 20 : 19
dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.

Sikap yang Rasul Paulus kembangkan dalam melayani Tuhan adalah sikap rendah hati. Kerendahan hati menurut Rasul Petrus digambarkan seperti 'apron atau celemek' artinya siap untuk melayani, menjadi kotor ketika bekerja. Demikian dengan Rasul Paulus, kerendahan hati dibentuk melalui air mata, ujian, dakwaan dan tuduhan palsu baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Semuanya itu dikatakan hendaknya membuat kita semakin bersandar kepada Tuhan, melakukan semuanya dengan kekuatan Allah bukan kekuatan kita, menjadi seorang doulos atau hamba bagi Tuhan. 

Tuhan Yesus berkata, "Aku berdiri di depan pintu, dan mengetuk." Ini adalah wujud seorang pelayan, jika raja datang tanpa mengetuk pintu, namun Yesus datang dengan mengetuk pintu, artinya datang untuk melayani terlebih dahulu. Begitu halnya yang harus kita kembangkan, mendahulukan untuk melayani.

− Melayani dengan Gigih (Hard Work)

Kisah Para Rasul 20 : 20, 21, & 27
(20) Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu; 
(21) aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.
(27) Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.

Panggilan utama Rasul Paulus adalah memberitakan dan mengajarkan kepada jemaat dan dia tidak pernah lalai mengajar jemaat. Tanggung jawab Rasul Paulus adalah memberitakan Kristus kepada jemaat baik dalam pertemuan umum, kelompok pribadi atau kelompok kecil. Paulus bekerja untuk menghasilkan buah-buah yang manis bagi kemuliaan Tuhan. Kerja keras akan membuahkan hasil.

− Melayani dengan Tuntunan Roh Kudus (Hearing The Spirit)

Kisah Para Rasul 20 : 22 - 23
Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.

Sebagai umat Pantekosta kita dipenuhi oleh Roh Kudus, bergerak dalam tuntunan Roh Kudus, belajar untuk peka dan mengikuti tuntunan Roh Kudus, sehingga kita memiliki antisipasi akan apa yang terjadi ke depan. Tuhan ingin kita belajar untuk tidak menjadi panik, takut atau terkejut, karena Roh Kudus sudah terlebih dahulu memberikan peringatan kepada kita, sebagai 'early warning system' mengenai apa yang akan terjadi ke depan. Hidup kita tidak akan jadi membosankan, bahkan dalam kehidupan doa kita akan berdoa menurut tuntunan Roh Kudus. Hidupdituntun oleh Roh Kudus membuat kita hidup dituntun oleh Firma Tuhan setiap hari, bagian kita adalah, membaca, merenungkan, menggumuli firman Tuhan setiap hari. Kita tidak akan mudah menyerah dan tetap terus berjalan dalam tuntunan Tuhan.

− Melayani dengan Motivasi Memelihara Jemaat (Heart to Serve)

Kisah Para Rasul 20 : 28, 29, & 31
(28) Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri. 
(29) Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.
(31) Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.

Kita hidup seperti apa yang dialami oleh Rasul Paulus, yaitu serangan pengajaran palsu. Oleh karena itu, kita harus terus belajar firman Tuhan, untuk menaruh pondasi rohani agar menjadi kokoh dan tidak mudah disapu oleh pengajaran sesat, membekali diri dengan Theology yang benar. Rasul Paulus siang dan malam terus menjaga, mengusahakan diri agar terus kuat berdiri dan kompeten. Sama seperti  seorang dokter dapat membedah dengan benar begitu juga kita dalam membedah firman Tuhan, dapat membedah dengan benar.

Jemaat adalah bagian, sebagai orang yang dilindungi dan dikasihi. Sangat sulit ketika seorang hamba Tuhan dikhianati, dilukai oleh orang-orang terdekat, ini adalah pergumulan yang tidak mudah bagi seorang pemimpin sebagai pelayan, oleh karena itu kita harus belajar untuk memberikan lebih kepada jemaat bahkan dengan usaha yang lebih besar.

Apa dasar Rasul Paulus mau melakukan semua ini ?

- Jemaat adalah milik Kristus

Kisah Para Rasul 20 : 28
Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Identitas seorang pelayan bukan lagi dirinya melainkan tuannya, identitas kita bukan kita tetapi Tuhan dan apa yang diperoleh melalui Injil Kristus, dan kita ditetapkan sebagai penilik, orang yang mengawasi sekaligus menggembalakan.

- Kristus berkuasa membangun jemaat

Kisah Para Rasul 20 : 32
Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu …

Firman Tuhan dan kasih karunia Tuhan adalah hal-hal yang membangun jemaat. Jika pelayan Tuhan dengan setia memberitakan firman Tuhan dengan benar maka oleh kasih karunia Tuhan maka jemaat akan dikuatkan, dibangun dalam firman Tuhan sampai kepada kesudahannya.

- Kristus berkuasa menganugerahkan upah bagi pelayan-Nya

Kisah Para Rasul 20 : 32
… dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.

Ada bagian yang sudah Tuhan siapkan bagi kita. 

Pemahaman yang kuat akan kasih dan penggilan Kristus dalam hidup akan menjadi dasar untuk menyelesaikan pertandingan sampai Tuhan berkata, 'Baiklah engkau hamba-Ku yang baik dan setia, masuklah ke dalam kebahagiaan tuanku'.

Bila kita hidup untuk memiliki komitmen melayani dengan kerendahan hati, gigih, kerja keras, mengutamakan injil, pemuridan, bersaksi, membangun keintiman dengan Tuhan dan jemaat, mengerti persoalan hidup dalam setiap fase kehidupan jemaat, maka kita percaya bahwa Tuhan akan memberikan kepada kita upah berupa kemuliaan baik sekarang maupun nanti dalam kekekalan.

Rangkuman Pdm. Grace Suhadi :

Ketika kita dipilih menjadi seorang pemimpin, maka kita harus menjadi teladan, meninggalkan jejak baik. Seorang pemimpin harus menjadi panutan, dan panutan kita adalah Tuhan Yesus. 

Rasul Paulus juga dikatakan sebagai pemimpin yang meninggalkan jejak baik dalam pelayanan yang dia lakukan, memiliki kerendahan hati, gigih, berani menghadapi tantangan, dituntun oleh Roh Kudus, memiliki motivasi yang benar.

Pemimpin adalah seorang pelayan, oleh karena itu seorang pemimpin harus memperhatikan jemaat Tuhan.

Jagalah dirimu dan jagalah kawanan domba Allah, sebab dipilih menjadi pemimpin berarti dipercayai oleh Allah.

Tinggalkan jejak yang baik dengan integritas yang baik sebagai seorang pemimpin.

Tuhan Yesus Memberkati