GBI PRJ (CK7)

Padang gurun dalam kehidupan rohani pasti kita pernah mengalaminya. Padang gurun berbicara mengenai tanah yang tandus yang berusaha untuk dihindari atau tidak mau dilewati, bisa berupa situasi yang saat ini kita alami seperti mengalami pandemi kemudian mendapat pemutusan kerja, usaha tidak lancar, dengan kata lain keadaan sulit yang dialami secara beruntun diibaratkan seperti berada di padang gurun. Apakah kita akan terkubur didalamnya atau berhasil menjadikannya batu loncatan ?

Ketika kehidupan memaksa kita harus berada di padang gurun, kepada siapa kita akan belajar untuk keluar dari sana sampai menang ?Apakah mau belajar sama Musa atau belajar sama Yesus ?

Musa dan bangsa Israel, selama 40 tahun berada di padang gurun menuju tanah perjanjian, namun tidak keluar dari padang gurun. Sedangkan Yesus selama 40 hari berpuasa ketika memulai pelayanan, berhasil keluar dari padang gurun.

Kita mau belajar sama siapa ? Musa dan bangsa Israel tidak keluar dari padang gurun, sedangkan Yesus berhasil keluar, oleh karena itu mari belajar sama Yesus, ketika mengalami pencobaan di padang gurun.

Matius 4 : 1 - 11
Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya : Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti. Tetapi Yesus menjawab : Ada tertulis : Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya : Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis : Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu. Yesus berkata kepadanya : Ada pula tertulis : Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu ! Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya : Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku. Maka berkatalah Yesus kepadanya : Enyahlah, Iblis ! Sebab ada tertulis : Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti ! Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.

Yesus berpuasa selama 40 hari di padang gurun, keadaan yang dialami pasti bisa dibayangkan keadaan yang sangat lapar dan haus, tetapi setelah berpuasa selama 40 hari tersebut malah mendapatkan cobaan dari si iblis. Yesus sebagai Anak Allah punya Kuasa, tetapi Yesus sebagai manusia punya Freewill. 

Belajarlah pada Yesus ketika "FREEWILL" kita berhadapan dengan PENCOBAAN. Bagaimana kita dalam posisi terburuk diperhadapkan kepada freewil atau keinginan-keinginan sendiri. Dalam perikop firman Tuhan yang kita renungkan hari ini, kita menemukan bahwa Yesus tidak terseret dan terpikat oleh freewill tersebut.

Yakobus 1 : 14
Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.

Apa yang dilakukan ketika berhadapan dengan Pencobaan ?

- Pencobaan 1 : Batu jadi Roti (Matius 4 : 3)

Sewaktu menghadapi kekurangan, ketidakpuasan, dan ketidaknyamanan yang dilakukan oleh bangsa Israel adalah bersungut-sungut, tetapi Yesus memperkatakan Firman, "Manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari Firman Tuhan". Mengutip dari Ulangan 8 : 3 bahwa ada cara lain untuk keluar dari kekurangan daripada kompromi dengan jalan pintas. Sebab, manusia hidup dari segala yang diucapkan Tuhan.

Ulangan 8 : 3
Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan Tuhan.

- Pencobaan 2 : Jatuhkan diri dari Bait Suci (Matius 4 : 6)

Sewaktu menghadapi keraguan akan penyertaan Tuhan yang dilakukan oleh bangsa Israel adalah memberontak, tetapi Yesus memperkatakan Firman "Jangan mencobai Tuhan". Mengutip dari Ulangan 6 : 16 ketika ada peristiwa Masa Meriba (Keluaran 17 : 7). Saat kita berada dalam keraguan di titik terendah, seringkali kita bertanya-tanya Apakah ada Tuhan ?

Penyertaan Tuhan bukan untuk sekedar memuaskan keinginan manusia. 

Ulangan 6 : 16
Janganlah kamu mencobai Tuhan, Allahmu, seperti kamu mencobai Dia di Masa.

- Pencobaan 3 : Menyembah Kerajaan Dunia (Matius 4 : 8 - 9)

Sewaktu menghadapi daya tarik dunia dan segala isinya yang dilakukan oleh bangsa Israel adalah membuat anak lembu emas, tetapi Yesus memperkatakan Firman "Engkau harus menyembah Tuhan Allah mu !" Mengutip dari Ulangan 13 : 4. Mungkin kita tidak sampai menyembah kepada patung, namun tanpa kita sadari mungkin kita sudah menjadikan apa yang dunia tawarkan (world's image) menjadi bagian dari hidup, kita lebih tertarik akan hal-hal tersebut, sehingga mengabaikan Tuhan (God's image).

Yesus memilih setia daripada kaya terkenal dan kenyang dengan cara-cara dunia ini (Iblis).

Ulangan 13 : 4
Tuhan, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintah-Nya, suara-Nya harus kamu dengarkan, kepada-Nya harus kamu berbakti dan berpaut.

Ketika Yesus melewati semua pencobaan tersebut, kemudian malaikat-malaikat datang melayani Yesus, dan Iblis meninggalkan Yesus. Di padang gurun yang kering dan susah, Tuhan sanggup mengirimkan malaikat-Nya untuk memelihara umat-Nya. Sama seperti yang DIA telah lakukan bagi bangsa Israel (di Perjanjian Lama) dan Yesus (di Perjanjian Baru), maka demikianlah Allah akan lakukan lagi dan lagi dan lagi … untuk kita (di akhir zaman).

Saat berada di padang gurun dan dicobai hendaknya kesabaran dan kerendahan hati menjadi bagian yang kita kerjakan dibanding ketegartengkukan seperti yang bangsa Israel lakukan pada saat itu.

Ibrani 4 : 15
Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

1 Korintus 10 : 13
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Rangkuman Pdm. Grace Suhadi :

Menjalani hidup di dunia tidak lepas dari tantangan dan cobaan. Di Perjanjian Lama padang gurun digambarkan sebagai tepat pembinasaan dan pengasingan, situasi padang gurun yang tandus, kering, dan serba sulit akan mendatangkan kematian bila tidak dapat berjuang untuk bertahan.

Seperti halnya situasi sulit yang dialami di masa pandemi ini yang tak kunjung berakhir seperti berada di padang gurun, sakit, meninggal, usaha dan pekerjaan macet, mengalami kegagalan, merasa doa yang dinaikkan tidak mendapatkan jawaban, seperti Tuhan tidak berada di pihak kita. Hidup seperti kering dan gersang.

Ketika kehidupan memaksa kita mengalami padang gurun, kepada siapakah kita akan belajar untuk keluar dan menjadi pemenang ? Mari lakukan seperti yang Yesus lakukan saat dicobai di padang gurun yaitu memperkatakan firman Tuhan, sebab firman Tuhan berkuasa menolong, membebaskan dan memberikan jalan keluar.

Oleh karena itu, kita perlu membaca Alkitab dan merenungkannya agar kita mengerti akan kehendak Tuhan. Ada GBA sebagai sarana untuk kita bisa bersama-sama membaca Alkitab, jika belum bisa berkomitmen membaca sendiri. 

Padang gurun memang membuat hidup kita gersang seolah-olah mati, tetapi lewat padang gurun dapat melahirkan orang-orang yang kuat, tegar, tidak mudah goyah dan tidak cepat putus asa jika berhasil melewatinya. Ibarat emas harus diuji dalam dapur api, demikian manusia harus diuji dalam kesulitan dan tantangan. Jangan khawatir sebab Tuhan Yesus pasti menolong. 

Tuhan Yesus Memberkati