Kata ‘terlambat’ berarti melewati batas waktu yang sudah ditetapkan atau ditentukan. Menjadi terlambat juga terkadang dapat menimbulkan banyak masalah. Walau ada yang tidak fatal dampaknya karena masih bisa masih diperbaiki, dan diulang kembali, bahkan memulai yang baru, tetapi ada yang berakibat fatal, dan penyesalan tiada guna.
Kita akan belajar mengenai dan merenungkan pentingnya menghargai waktu yang Tuhan percayakan kepada kita dari cerita orang kaya dan Lazarus yang miskin (Lukas 16 : 19 – 31). Kita tahu, meski kadang dapat terasa berjalan panjang bertahun-tahun, namun hidup ini memang sesungguhnya sangat singkat. Apalagi, bila dibandingkan dengan kekekalan yang lebih panjang daripada kehidupan sekarang ini, bahkan yang tidak ada ujung waktunya !
Karena itu, pergunakanlah waktu yang ada untuk memuliakan nama Tuhan. Jangan buang-buang waktu lagi, sebab waktu kita terbatas, dan jangan sampai menyesal seperti si orang kaya yang terlambat. Terlambat dalam hal apa saja ? Ada lima hal, yaitu :
• Yang pertama, terlambat beribadah dan melayani.
Orang kaya pada ayat di atas sangat kaya (ayat 19). Ia selalu memakai jubah ungu, dan kain halus lambang kehormatan, serta setiap hari bersukaria dalam kemewahan. Artinya, sering berpesta pora. Dengan kata lain, tidak ada waktu untuk beribadah, apalagi pelayanan ! Ia menghabiskan waktunya dengan gaya hidup yang berpusat pada diri sendiri.
1 Timotius 4:8
Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
Karena orang kaya itu tidak beribadah, ia tidak bisa menikmati janji Tuhan. Karena itu, beribadahlah sungguh-sungguh. Ibadah bukan rutinitas, atau kepura-puraan, melainkan harus kita nikmati sebagai kekuatan. Berikan hati kita kepada-Nya. Janganlah terlambat untuk kita beribadah maupun melayani. Kita melayani bukan sekadar membalas kebaikan Tuhan, tetapi ucapan syukur kita kepada-Nya.
• Yang kedua, terlambat berseru.
Berseru kepada Tuhan adalah hal yang benar. Artinya, kita sedang mempercayakan hidup kita pada Tuhan, dan mengakui keterbatasan kita. Ingat, Bartimeus yang buta berseru karena dia mengandalkan Tuhan (Markus 10 : 46 – 52).
Mazmur 91 : 15
Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.
Apa beda antara orang kaya tadi dengan bartemius? Mereka sama-sama berseru, tetapi Bartemius berseru ketika ia masih hidup, sedangkan si orang kaya berseru ketika dia sudah mati. Saat kita sudah meninggal dunia, apa gunanya untuk berseru ?! Orang kaya itu terlambat untuk berseru kepada Tuhan. Banyak kesempatan untuk kita berseru, dan Ia menjawab seruan doa kita. Tuhan melihat orang-orang yang mau berseru kepada-Nya selama masih hidup.
• Yang ketiga, terlambat untuk berbuat baik.
Sebenarnya, orang kaya itu tidak jahat, tetapi sayangnya ia juga tidak berbuat baik (ayat 20 - 25) ! Mungkin keangkuhan menjadi gaya hidupnya, sehingga sifat-sifat tersebut menutupi perasaannya, dan tidak mau menolong orang yang dalam kesusahan. Jangan kita merasa bangga kalau tidak jahat, tetapi baik juga tidak ! Karena itu, gunakan kesempatan untuk menolong “Lazarus-Lazarus” di sekitar kita. Orang kaya itu tidak menggunakan kesempatan untuk menolong Lazarus, malah membiarkannya menderita.
Yakobus 4 : 17
Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.
Mari menyadari, kalau Tuhan masih menempatkan kita di dunia, pasti punya tujuan, yaitu mengambil bagian dalam pelayanan kasih. Kita menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk menolong orang-orang yang lemah dan kekurangan. Kita dipanggil untuk menjadi alat-Nya bagi sesama. Belas kasihan adalah kasih dalam tindakan. Waktu ajal tiba, tidak ada kesempatan lagi untuk menjadi berkat. Karenanya, jadilah orang-orang yang penuh belas kasih, berbuat baik selama masih ada napas hidup.
• Yang keempat, terlambat bersaksi.
Andai sewaktu masih hidup, orang kaya tadi bersaksi kepada keluarga dan sanak saudaranya, tetapi sudah terlambat. Tidak perlu tamat sekolah teologia untuk bersaksi. Yang diperlukan adalah semangat dan sukacita untuk bersaksi, menceritakan kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Pertobatan seseorang bukan karena ilmu kita, melainkan karya Roh Kudus melalui kesaksian yang kita sampaikan. Banyak orang di luar sana yang belum mendengar tentang Yesus. Kalau kita tidak memakai kesempatan ini, kita akan menyesal. Coba ingat-ingat, sudahkah kita menceritakan tentang Yesus kepada orang lain ?
Kisah Para Rasul 1 : 8
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.
Apa bedanya antara bersaksi dan menjadi saksi ? Bersaksi adalah saat kita beribadah, menceritakan perjumpaan dan pengalaman kita dengan Tuhan. Menjadi saksi adalah di seluruh hidup kita, baik saat bekerja, di rumah, dan di manapun. Hidup kita harus berbuah, itulah kehidupan yang memuliakan Tuhan. Ada banyak orang yang pandai bersaksi, tetapi hidupnya tidak menjadi kesaksian. Orang yang hidupnya jadi saksi pasti bersaksi. Kita harus membuat orang kagum kepada Yesus, bukan pada kita. Orang mendekati kita sebab ada keharuman Yesus dalam pembicaraan maupun perbuatan kita. Selama jantung berdetak, belumlah terlambat untuk bersaksi, dan menjadi saksi, sehingga tidak akan ada penyesalan dalam hidup karena sudah melakukan yang Tuhan kehendaki.
• Yang kelima, terlambat percaya Yesus.
Jangan sia-siakan kesempatan untuk percaya pada Yesus, karena keselamatan kekal hanya ada di dalam Dia. Yesuslah Juruselamat, dan Penebus dosa umat manusia. Sedangkan, kita makhluk yang terbatas, penuh kelemahan, tidak lepas dari dosa. Sebaik apa pun kita, tidak mungkin bisa menyelamatkan diri sendiri. Seburuk apa pun kita, Yesus mampu menyelamatkan. Jadi, jangan terlambat. Orang kaya itu mungkin menunda-nunda untuk percaya pada Yesus. Renungkanlah, mungkin di neraka bukan banyak orang yang tidak percaya Yesus, melainkan menunda percaya kepada-Nya ! Karena itu, hargailah waktu sebaik mungkin, karena ada keterlambatan yang tidak bisa diperbaiki.
Matius 16 : 26
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya ? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya ?
Yesus adalah satu-satunya Penolong hidup kita. Selama kita mau datang kepada Dia, Yesus akan menyambut dengan sukacita. Satu langkah yang kita pakai untuk menghampiri-Nya, sebenarnya Yesus sudah melakukan seribu langkah untuk kita. Mari menyadari, hidup tidak berhenti di lubang kubur, melainkan hidup kita yang selanjutnya dipengaruhi oleh hidup kita hari ini. Kematian bukan akhir dari segalanya, tetapi awal dari segalanya.
Jadi, jangan terlambat. Jangan terlambat untuk beribadah, berseru kepada-Nya, berbuat baik, menjadi saksi, dan yang terutama percaya pada Yesus. Kiranya Roh Kudus menolong, membaharui hati dan pikiran kita, supaya tidak terlambat, tidak menyia-nyiakan pengorbanan Tuhan Yesus, dan menghargai setiap kesempatan yang Ia berikan.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz